Daily News 13/08
August 13, 2020 No. 1779
Amerika Serikat Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat setelah tiga indeks saham acuan kompak menguat seiring dengan seruan The Federal Reserve agar stimulus dikucurkan untuk memulihkan perekonomian yang terkena dampak pandemi virus corona. Sepuluh dari sebelas sektor mencetak penguatan, dipimpin saham-saham teknologi, kesehatan, dan konsumer. Di sisi lain, indeks Nasdaq melampaui pencapaian indeks S&P500 setelah saham Microsoft Corp dan Tesla Inc melonjak. Investor disebut terus mengandalkan stimulus lebih lanjut dan pembicara Federal Reserve terdengar lebih mendesak tentang perlunya melindungi pemulihan yang baru lahir. CEO The Federal Reserve Bank of Dallas Robert Kaplan meminta para pejabat untuk mendorong lebih keras agar mematuhi perilaku protektif dan mengatakan memperpanjang tunjangan pengangguran penting untuk pertumbuhan ekonomi. Manajer portofolio untuk Washington Crossing Kevin Caron menilai kinerja Wall Street berada pada momentum yang tepat. (Source: Bisnis.com) China Pengiriman produk ponsel di China menunjukkan tren negatif pada bulan Juli lalu. Data yang dirilis oleh lembaga pemerintah pada hari Selasa, (11/8), menunjukkan penjualan menurun hingga 35%. Menurunnya permintaan ini membuat sejumlah perusahaan ponsel terkemuka seperti Huawei dan Apple khawatir. Terutama Apple yang sejak pandemi ini benar-benar merasakan dampak dari sulitnya ekspor. Pada bulan Juli lalu, para produsen ponsel hanya mengirimkan 21,3 juta unit ponsel ke seluruh China. Jumlah ini menurun cukup drastis dari 33 juta unit pada tahun lalu. China Academy of Information and Communications Technology (CAICT), lembaga penelitian yang didukung pemerintah China, mencatat penurunan persentase pengiriman yang lebih tajam jika dibandingkan dengan bulan Mei (turun 10%) dan bulan Juni (turun 16%). China sendiri sekarang menjadi salah satu negara yang sudah berani membuka gerai ritel secara penuh meskipun pendemi belum benar-benar lenyap dari muka bumi. Pembukaan kembali aktivitas perdagangan ini diharapkan mampu memulihkan keadaan ekonomi masyarakat China yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir. (Source: Kontan) Inggris Ekonomi Inggris jatuh ke jurang resesi. Data-data yang dikeluarkan Kantor Statistik Nasional (ONS) mengonfirmasi hal tersebut. Dalam pengumuman, PDB Inggris secara tahunan (YoY) berkontraksi atau -21,7% di kuartal II 2020. Sebelumnya, di kuartal I ekonomi tercatat -1,7%. Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi -20,4% dari April hingga Juni. Di basis yang sama pada kuartal I 2020, ekonomi tercatat -2,2%. Virus corona dan penguncian (lockdown) guna membendung Covid-19 membuat ini terjadi. Pengeluaran rumah tangga anjlok karena toko-toko tutup. Jasa, konstruksi, dan produksi turun paling dalam.Termasuk sektor perhotelan yang sangat terimbas dari pembatasan perjalanan.Inggris merupakan ekonomi terbesar keenam di dunia. Jasa menggerakan empat per lima dari ekonomi negara itu. (Source: CNBC Indonesia) Indonesia Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dikabarkan terus berupaya membantu pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19 terutama pelaku UMKM. Salah satunya dengan program bantuan subsidi bunga mulai 3% hingga 6%. pelaku UMKM yang ingin meminjam di atas Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar akan mendapatkan subsidi bunga 3% pada bulan pertama dan 2% untuk 3 bulan selanjutnya. Sementara itu, pelaku UMKM yang melakukan pinjaman hingga Rp 500 juta akan disubsidi sebesar 6%. Dimana subsidi bunga tersebut diberikan 3% pada bulan pertama dan 3% pada bulan kedua. Sedangkan pinjaman Rp 10 juta, subsidi bunga sampai keseluruhan mendapatkan subsidi bunga 25%. Dengan bantuan subsidi bunga oleh pemerintah maka akan lebih banyak UMKM yang mengambil kredit dan tentunya bank juga akan lebih mudah dalam menggenjot pemberian kredit yang akan mengingkatkan profitabilitas perbankan. (Source: CNBC Indonesia)