Daily News 27/10
October 27, 2020 No. 1829
Indonesia Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus meningkat. Sampai pada akhir Agustus 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia sebesar US$ 413,4 miliar atau sekira Rp 6.101,8 triliun dengan kurs saat ini. Naik 5,7% dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Dengan jumlah tersebut, berarti posisi ULN pada Agustus 2020 tercatat tumbuh 5,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juli 2020 yang sebesar 4,2% yoy. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2020 sebesar 38,5% atau masih relatif stabil bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 38,2%. Sri Mulyani mengklaim, tidak benar apabila utang pemerintah mayoritas berasal dari luar negeri. Adapun posisi utang pemerintah per akhir September 2020, berdasarkan dari data Kementerian Keuangan sebesar Rp 5.756,87 triliun. Utang pemerintah pada September 2020 tersebut, meningkat 22,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4.700,28 triliun. Sedangkan dibandingkan dengan posisi utang Agustus 2020, terjadi kenaikan 2,9%, yang sebesar Rp 5.594,93 triliun. Untuk pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman bilateral Rp 318,18 triliun, multilateral Rp 489,97 triliun dan commercial bank Rp 44,82 triliun. Peningkatan utang ini berdampak juga pada kenaikan rasio utang menjadi 36,41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio ini naik dibandingkan September 2019 yang tercatat 29,72% dan dari Agustus 2020 yang tercatat 34,53%. Kendati demikian, Kementerian Keuangan memastikan rasio ini masih tetap aman karena masih di bawah batas maksimal di Undang-Undang Keuangan negara. Mengacu UU 17/2013 tentang Keuangan Negara, memperbolehkan rasio utang hingga menyentuh 60% dari PDB. (Source: CNBC Indonesia) Amerika Serikat Penjualan rumah baru Amerika Serikat secara tak terduga jatuh di bulan September. Penjualan rumah baru AS turun 3,5 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman di 959 ribu pada September 2020, dari tertinggi 14 tahun bulan sebelumnya di 994 ribu dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar 1.025 ribu. Meski begitu, tingkat penjualan rumah tetap tinggi karena pasar perumahan didukung oleh suku bunga rendah dan meningkatnya permintaan dari orang-orang yang pindah dari kota besar karena krisis virus corona. Pada September, penjualan rumah baru menurun di Selatan (-4,7 persen menjadi 563 ribu), Midwest (-4,1 persen menjadi 93 ribu) dan Timur Laut (-28,9 persen menjadi 32 ribu), tetapi naik di Barat (0,7 persen menjadi 284 ribu). (Source: Tradingeconomics) China Bardasarkan harga yang ditentukan pada Jumat malam, pencatatan ganda (dual listing) perusahaan fintech raksasa China, Ant Group, akan menjadi yang terbesar di dunia. Hal itu diungkapkan pendiri Alibaba Jack Ma pada Sabtu lalu. Dia tidak memberikan rincian pasti tentang harga yang diharapkan diumumkan secara resmi pada pekan ini. Didukung oleh raksasa e-commerce China, Alibaba, Ant berencana untuk mencatatkan sahamnya secara bersamaan di Hong Kong dan di Pasar STAR Shanghai dalam beberapa minggu mendatang. Sumber Reuters mengatakan, pencatatan saham itu bisa bernilai US$ 35 miliar, melampaui rekor yang ditetapkan oleh market senilai US$ 29,4 miliar Saudi Aramco pada Desember lalu. Melansir Reuters, Ma mengatakan, sistem keuangan dan peraturan yang ada saat ini menahan inovasi perusahaan. Itu sebabnya, dia menyerukan perombakan untuk memperluas layanan keuangan ke lebih banyak perusahaan kecil dan individu berdasarkan teknologi, sebuah etos yang sebagian besar didasarkan pada Ant. Ant, yang memiliki bisnis pembayaran dan pinjaman mikro ekstensif yang sebagian besar didasarkan pada data besar, telah menghadapi pengawasan yang meningkat dari regulator. (Source: Kontan) Singapura Produksi industri Singapura bulan September melampaui prediksi. Produksi pabrik ini naik 24,2% secara tahunan dan merupakan laju tercepat dalam sembilan tahun. Sebelumnya, ekonom memperkirakan kenaikan hanya 2,5%. Lonjakan dipicu oleh manufaktur farmasi yang naik lebih dari dua kali lipat bulan lalu. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak Desember 2011 dan menandai kenaikan kedua berturut-turut dalam manufaktur bulanan setelah revisi lonjakan 15,4% pada Agustus. Manufaktur farmasi, yang biasanya tidak stabil, tumbuh 113,6% per tahun. Output bahan aktif farmasi dan produk biologis yang lebih tinggi menjadi penyokong utama. Output elektronik tumbuh 30,1% dipimpin oleh segmen semikonduktor. Dari Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura menunjukkan produksi industri meningkat 10,1% pada September dalam skala bulanan dan musiman. Ekonom memperkirakan penurunan 7,8%. Singapura, yang merupakan negara dengan ukuran ekonomi yang kecil dan terbuka, memperkirakan produk domestik bruto (PDB) setahun penuhnya menyusut 5% -7% akibat pandemi corona. (Source: Kontan)