Daily News 05/03
March 05, 2021 No. 1913
[Indonesia] - IMF Puji Bauran Kebijakan Indonesia Atasi Pandemi Dana Moneter Internasional (IMF) memuji sinergi kebijakan di Indonesia dalam menghadapi pandemi. Pujian tersebut tertulis dalam laporan Article IV Consultation tahun 2020, Rabu (3/3). IMF menilai positif kebijakan yang mencakup pengendalian pandemi di sektor kesehatan, kebijakan stimulus fiskal, kebijakan moneter akomodatif, pelonggaran kebijakan makro dan mikroprudensial, serta kebijakan burden sharing Bank Indonesia (BI) dengan pemerintah. Bank Indonesia (BI) pun menyambut baik hasil asesmen IMF tersebut. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengataan, ini memicu bank sentral dan otoritas terkait untuk terus mempererat kerjasama. Hal ini dilakukan dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif dan aman, akselerasi stimulus fiskal, dan penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran. Kemudian, BI juga akan melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial, serta mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Wuih! Beban Utang AS Diramal Bakal Melonjak Menjadi 202% Dari PDB Di 2051 Kantor Anggaran Kongres atau Congressional Budget Office (BCO) Amerika Serikat memproyeksi, beban utang federal AS akan berlipat ganda selama 30 tahun ke depan, mencapai 202% dari output ekonomi pada 2051. Hal tersebut dipicu defisit yang melonjak dan kenaikan suku bunga. Reuters memberitakan, dalam proyeksi anggaran jangka panjang terbarunya, CBO non-partisan memproyeksikan utang federal akan mencapai 102% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2021 karena pengeluaran besar-besaran terkait pandemi virus corona. Pengeluaran ini diperkirakan akan menurun selama dekade berikutnya, menyusutkan defisit tahunan menjadi rata-rata 4,4% dari PDB pada periode 2022-2031, dari 10,3% pada tahun 2021. Tetapi defisit diperkirakan akan tumbuh menjadi rata-rata 7,9% dari PDB pada periode 2032-2041 dan 11,5% dari PDB pada periode 2042-2051. Proyeksi tersebut tidak mencakup efek apa pun dari tagihan stimulus virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diajukan oleh Presiden Joe Biden, maupun investasi yang direncanakannya dalam infrastruktur, pendidikan, dan penelitian. Faktor utama dalam penumpukan utang AS dalam beberapa dekade mendatang dalam analisis CBO adalah asumsi bahwa suku bunga akan naik dari tingkat yang secara historis rendah saat ekonomi pulih dari pandemi. (Source: Kontan) [China] - PBoC Menarik CNY 10 Miliar Dari Pasar People's Bank of China (PBoC) menyuntikkan CNY 20 miliar ke pasar melalui reverse repo tujuh hari dengan tingkat bunga 2,2 persen pada 4 Maret 2021. Dengan reverse repo senilai CNY 20 miliar yang jatuh tempo pada hari yang sama, langkah tersebut mengarah pada penarikan likuiditas bersih sebesar CNY 10 miliar dari pasar. Bank sentral mengatakan langkah tersebut dimaksudkan untuk menjaga likuiditas yang wajar dan mencukupi dari sistem perbankan. (Source: Trading Economics) [Malaysia] - Malaysia Mempertahankan Suku Bunganya Bank Negara Malaysia mempertahankan suku bunganya tidak berubah atau tetap 1,75% pada 4 Maret 2021. Bank sentral mengatakan indikator terbaru menunjukkan perbaikan dalam permintaan eksternal dan pengeluaran konsumen yang terus berlanjut. Ke depan, pertumbuhan diproyeksikan akan meningkat mulai kuartal kedua dan seterusnya, didorong oleh pemulihan permintaan global, peningkatan pengeluaran sektor publik dan swasta di tengah dukungan berkelanjutan dari langkah-langkah kebijakan dan langkah-langkah penahanan yang lebih bertarget. Rata-rata inflasi diperkirakan lebih tinggi, terutama karena kenaikan harga minyak dunia. (Source: Trading Economics)