Daily News 09/03
March 09, 2021 No. 1915
[Indonesia] - Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba Pada Senin (8/3), sebanyak 1,1 juta dosis vaksin jadi Covid-19 produksi AstraZeneca tiba di Tanah Air. Vaksin ini diperoleh Indonesia melalui kerja sama multilateral COVAX Facility. Menlu mengatakan Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari, pengiriman pertama vaksin multilateral telah mulai dilakukan. Dan pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama Vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 (dosis) vaksin jadi. Jumlah 1,1 juta dosis ini adalah bagian awal dari batch pertama yang diperoleh Indonesia melalui skema multilateral ini. Retno mengungkapkan, kedatangan vaksin ini tidak terlepas dari kerja sama antara kementerian dan lembaga terkait di Indonesia, serta dengan berbagai pihak internasional, yaitu negara donor, Aliansi Vaksin GAVI, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan lain-lain. Lebih lanjut Menlu mengungkapkan, upaya pemerintah dalam pengadaan vaksin COVID-19 melalui jalur multilateral ini telah dilakukan sejak tahun lalu. Dalam keterangan persnya, Menlu juga menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat dan memperkokoh diplomasi vaksin dalam rangka membangun ketahanan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Imbal Hasil Treasury AS 10-Tahun Naik Tertinggi Dalam 1-Tahun Imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencatat kenaikan tertinggi yaitu 1,610% pada hari Senin. Hal ini menyikapai adanya berita Senat menyetujui stimulus bantuan virus corona sebesar $1,9 triliun dan DPR diharapkan untuk mengesahkannya pada hari Selasa. Pada hari Jumat, laporan data pekerjaan menunjukkan ekonomi AS menciptakan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Februari. Pada saat yang sama, selisih antara imbal hasil normal dan imbal hasil riil semakin melebar, menunjukkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi. Ekspektasi inflasi 10 tahun naik ke level tertinggi sejak musim panas 2014 di angka 2,24% pada hari Senin dan ekspektasi inflasi 5 tahun mencapai 2,55%. (Source: Trading Economics) [China] - Siap-siap! Usai Pandemi, China Bakal Kian Berkuasa di Bumi Pada Februari, penjualan mobil di China melonjak 370% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Jauh di atas pertumbuhan Januari 2021 yang hanya 29,89%. Penjualan mobil adalah salah satu indikator yang mengukur kekuatan permintaan domestik. Mobil adalah barang tahan lama (durable goods) yang merupakan kebutuhan sekunder, bahkan tersier. Jadi kalau penjualan mobil melonjak, maka artinya daya beli sangat kuat. Konsumen di China memang sedang sangat pede menghadapi perekonomian. Ini tergambar dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih terus di atas 100, menunjukkan optimisme yang menggebu-gebu. Dunia usaha pun bersemangat. Saat industri di berbagai negara masih 'pincang' karena pembatasan sosial (social distancing), China menjadi yang paling siap dan terdepan dalam memasok kebutuhan dunia. Pada Januari-Februari 2021, China membukukan surplus neraca perdagangan US$ 103,25 miliar. Meroket 1.332,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Source: CNBC Indonesia) [Jepang] - Vaksinasi Di Jepang Terhambat Karena Kekurangan Jarum Suntik Program vaksinasi nasional Jepang kembali terhambat. Bukan hanya karena kurangnya pasokan vaksin, tapi juga kekurangan jarum suntik khusus. Hambatan tersebut menjadi tantangan baru Pemerintahan Yoshihide Suga yang awalnya berencana memvaksinasi setiap orang dewasa hingga akhir tahun. Setelah tiga pekan program dimulai, baru 46.500 dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada petugas medis garis depan per Jumat (5/3) pekan lalu. Jika melihat fakta itu, analis memperkirakan, setidaknya dibutuhkan waktu 126 tahun untuk memvaksinasi seluruh penduduk Jepang yang berjumlah 126 juta. Berbeda dengan kebanyakan negara lain, Jepang mewajibkan uji klinis untuk obat baru, termasuk vaksin. Prosedur ini dinilai memperlambat proses vaksinasi secara menyeluruh. Dilansir dari Reuters, hanya vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech yang telah disetujui. Untuk saat ini, uji klinis untuk vaksin AstraZeneca dan Moderna sedang dilakukan. Setelah selesai nanti, dua vaksin tersebut masih harus menunggu persetujuan Pemerintah Jepang. Untuk saat ini, Jepang berfokus pada vaksinasi sekitar 4,8 juta pekerja medis terlebih dahulu sebelum beralih ke populasi lansia yang berjumlah 36 juta. Taro Kono, Menteri Pertahanan Jepang yang juga memimpin program vaksinasi, mengatakan, masyarakat berusia 65 tahun ke atas baru akan mulai menerima vaksin bulan depan. Kono mengupayakan impor vaksin dari Pfizer akan naik empat kali lipat pada April dari Maret menjadi sekitar 1,7 juta botol. Meskipun terlihat kekurangan, sebenarnya Jepang telah mendapatkan hak untuk setidaknya 564 juta dosis vaksin Covid-19, jumlah terbesar di Asia. Perdana Menteri Yoshihide Suga juga berjanji untuk menyediakan dosis yang cukup untuk seluruh penduduk hingga bulan Juni nanti. Ia berharap, semuanya akan berhasil sebelum Olimpiade Tokyo dimulai pada 23 Juli. (Source: Kontan)