Daily News 19/04
April 19, 2021 No. 1942
[Indonesia] - Resmi! RI Kedatangan 6 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sinovac Pemerintah Republik Indonesia kembali kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac, Minggu (18/4/2021). Ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-8. Seperti ditayangkan dalam akun Youtube resmi Sekretariat PResiden, bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac dibawa dengan pesawat kargo Garuda Indonesia edisi retro livery. Jenis pesawatnya adalah Boeing 777. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa sudah didatangkan 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin yang akan diterima tahun ini. BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah sudah menerima 59,5 juta bulk vaksin Sinovac. Apabila dikonversi akan bisa mencapai 47 juta dosis. Dalam satu bulan ke depan, BGS bilang pemerintah bisa menerima tambahan 20an juta dosis lagi hasil kerja sama dengan Bio Farma dengan kedatangan bulk vaksin ini. (Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - AS-China Sepakat Kerja Sama Perangi Perubahan Iklim, Serius? Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Demikian pernyataan bersama Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim John Kerry dan Utusan Khusus China untuk Perubahan Iklim Xie Zhenhua seperti dilaporkan AFP pada, Minggu (18/4/2021). Pernyataan bersama itu mencantumkan berbagai wujud kerja sama antara AS dan China, dua negara yang sama-sama menyumbang hampir setengah dari emisi gas rumah kaca dunia (penyebab perubahan iklim). Meningkatkan tindakan masing-masing negara dan bekerja sama dalam proses multilateral, termasuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dan Perjanjian Paris. Sejak terpilih sebagai presiden, Biden telah menjadikan masalah iklim sebagai prioritas utama. Hal itu berbanding terbalik dengan pendahulunya, yaitu Donald Trump, yang begitu dengan industri berbahan bakar fosil. (Source: CNBC Indonesia) [China] - Wow, Ekonomi China Tumbuh 18,3% di Kuartal I-2021 Pertumbuhan ekonomi China di kuartal I-2021 mencapai 18,3% secara year on year (yoy). Ini jadi rekor kenaikan tercepat di periode Januari-Maret karena pemulihan dari kemerosotan akibat pandemi virus corona. Berdasarkan data pemerintah, realisasi pertumbuhan ekonomi ini adalah yang terkuat setidaknya sejak 1992, ketika pencatatan pertumbuhan kuartalan resmi dilakukan. Namun, realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tersebut lebih lambat dari perkiraan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang sebesar 19%, dan mengikuti pertumbuhan 6,5% pada kuartal keempat tahun lalu. Biro Statistik Nasional merilis, pada basis kuartal ke kuartal, PDB China naik 0,6% pada Januari-Maret. Lagi-lagi, realisasi ini meleset dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,5% dan revisi kenaikan 3,2% pada kuartal sebelumnya. Ekonomi China sebagian besar telah pulih dari kelumpuhan yang disebabkan Covid-19 di tahun lalu. Rebound ekonomi Negeri Tirai Bambu dipicu oleh kemajuan vaksinasi global, ekspor yang tangguh, dan gelontoran stimulus yang diberikan pemerintah. Berdasarkan jajak pendapat Reuters, ekonomi terbesar kedua di dunia itu diperkirakan tumbuh 8,6% pada tahun ini. Ini menyusul kenaikan 2,3% yang dicetak China pada tahun lalu, yang merupakan yang paling lemah dalam 44 tahun tetapi masih menjadikan China satu-satunya ekonomi utama yang terhindar dari kontraksi. Namun, ada keraguan bahwa China dapat mempertahankan laju ekspansi yang cepat karena basis perbandingan rendah yang terlihat pada paruh pertama tahun lalu memudar. (Source: Kontan) [Jepang] - Pemerintah Jepang Siap Bantu Pekerja Asing Dapatkan Pekerjaan Setelah Di-PHK Kementerian Tenaga Kerja Jepang tengah mempertimbangkan untuk membuat sistem guna membantu para pekerja asing mendapatkan pekerjaan setelah kehilangan kerja akibat dampak pandemi virus corona. Kementerian membentuk panel pakar bulan lalu dalam upaya untuk meningkatkan dukungannya bagi para pekerja asing yang menganggur. Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (14/4/2021), panel tersebut telah mulai mempertimbangkan menciptakan sistem untuk membantu para pekerja asing mendapatkan pekerjaan baru, dengan cara membagi informasi antara kantor pengerahan tenaga kerja pemerintah bersama dengan kelompok-kelompok penyokong, serta berbagai langkah lainnya. Dalam sebuah rapat yang dilakukan beberapa waktu lalu, para anggota panel mendapatkan penjelasan dari para staf kelompok penyokong dan satu perusahaan, mengenai situasi terkini serta masalahnya. Seorang staf kelompok penyokong mengatakan lebih banyak upaya harus diciptakan dalam mengerahkan informasi melalui media sosial dan langkah-langkah lain karena banyak pekerja asing tidak mengetahui mengenai dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Panel tersebut berencana mengumpulkan langkah dukungan yang akan disediakan oleh kantor pengerahan tenaga kerja sekitar awal Juni 2021. (Source: Bisnis.com)