Daily News 20/04

April 20, 2021 No. 1943
[Indonesia] - BEI: 18 Emiten Tambah Modal, Total Nilai Capai Rp 11,4 T
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat sebanyak 18 perusahaan dalam pipeline bursa untuk melaksanakan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan potensi total dana yang dihimpun senilai Rp 11,37 triliun. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, 18 perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue. Sektor yang paling banyak melakukan aksi korporasi ini dari perbankan untuk memperkuat modal inti dan melakukan ekspansi bisnis. BEI juga mencatat, ada sebanyak 7 perusahaan tercatat yang telah memperoleh Persetujuan RUPS untuk melaksanakan Penambahan Modal Tanpa HMETD (private placement), di mana 4 dari 7 perusahaan tercatat tersebut telah menginformasikan harga pelaksanaan private placement dengan potensi total nilai dana yang dihimpun sebesar Rp761 miliar dari 4 perusahaan tercatat. Nyoman meyakini, cukup ramainya perusahaan yang melakukan rights issue maupun private placement tersebut menunjukkan tingginya antusiasme perusahaan tercatat dalam melakukan penggalangan dana di pasar modal. Selain itu, dengan harapan kondisi ekonomi yang mulai pulih setelah dimulainya vaksinasi akan turut berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan modal untuk bertumbuh. (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - AS Akan Tingkatkan Peringatan Jangan Bepergian Bagi Warganya Ke 80% Dunia
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Senin (19/4/2021), pihaknya akan meningkatkan panduan ""Jangan Bepergian"" ke sekitar 80% negara di seluruh dunia. Adapun alasannya adalah risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pelancong akibat pandemi COVID-19. Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS telah mendaftarkan 34 dari sekitar 200 negara untuk masuk ke dalam daftar ""Level 4: Jangan Bepergian"", termasuk tempat-tempat seperti Chad, Kosovo, Kenya, Brasil, Argentina, Haiti, Mozambik, Rusia, dan Tanzania. Jika peringatan tersebut dinaikkan menjadi 80%, berarti akan ada penambahan hampir 130 negara lagi. Reuters memberitakan, sebagian besar warga Amerika sudah dilarang bepergian ke sebagian besar Eropa karena pembatasan Covid-19. Washington telah melarang masuk hampir semua warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di sebagian besar Eropa, China, Brasil, Iran, dan Afrika Selatan. Departemen Luar Negeri AS mengatakan langkah itu tidak menyiratkan penilaian ulang situasi kesehatan saat ini di beberapa negara, tetapi lebih mencerminkan penyesuaian dalam sistem Penasihat Perjalanan Departemen Luar Negeri untuk lebih mengandalkan (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) penilaian epidemiologi yang ada. (Source: Kontan)

[China] - China Kebut Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dan Angin
China akan berusaha meningkatkan porsi pembangkit listrik tenaga surya dan angin menjadi sekitar 11% dari total pembangkit pada 2021, naik dari 9,7% di 2020. Presiden Xi Jinping telah mengumumkan, China akan meningkatkan pangsa bahan bakar non-fosil dalam konsumsi energi primer menjadi 25% pada 2030 mendatang. Ini sebagai bagian dari janjinya untuk meningkatkan emisi karbon China sebelum 2030. Melansir Reuters, dalam rancangan Rencana Umum Kelistrikan, Badan Energi Nasional China (NEA) mengatakan, pembangkit listrik tenaga surya dan angin perlu ditingkatkan setiap tahun selama lima tahun ke depan. Langkah ini untuk mencapai 16,5% dari total pembangkit pada 2025. NEA juga mendesak pengembang proyek pembangkit tenaga surya dan angin untuk mempercepat konstruksi. Juga, meminta pemerintah daerah dan perusahaan jaringan listrik untuk menjamin listrik dari pembangkit tersebut agar bisa masuk ke dalam jaringan. Selain itu, pemerintah daerah mempercepat pemberian persetujuan untuk proyek pembangkit tenaga surya dan angin baru, untuk memastikan pengembangan jangka panjang energi baru terbarukan di China. Pada Februari lalu, Pemerintah China memaksa perusahaan jaringan listrik daerah untuk meningkatkan pembelian listrik minimum dari pembangkit listrik energi baru terbarukan. (Source: Kontan)

[India] - India Berencana Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Batubara
India kemungkinan berencana membangun pembangkit listrik tenaga batubara baru karena menghasilkan tenaga termurah seperti yang terdapat dalam draf dokumen kebijakan kelistrikan yang dilihat oleh Reuters. Kemungkinan tersebut terjadi meskipun ada seruan dari para pencinta lingkungan untuk mencegah penggunaan batubara. Aktivis lingkungan telah lama menentang India untuk menambah kapasitas pembangkit listrik baru berbahan bakar batubara. Harga energi matahari dan angin turun ke rekor terendah, yang akan membantu emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia tersebut mengurangi emisi. Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry mengatakan India telah menyelesaikan pekerjaan di bidang iklim dan mendorong kurva, saat ia memulai pembicaraan dengan para pemimpin pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon lebih cepat untuk memperlambat pemanasan global. Namun, draf Kebijakan Listrik Nasional (NEP) 2021 yang terdiri dari 28 halaman itu menunjukkan India dapat menambah kapasitas pembakaran batubara baru, meskipun ada rekomendasi terkait standar teknologi yang lebih ketat untuk mengurangi polusi. (Source: Kontan)