Daily News 04/05
May 04, 2021 No. 1953
[Indonesia] - BPS Catat Inflasi April 2021 Sebesar 0,13% Terjadi peningkatan tingkat inflasi pada bulan April 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan April sebesar 0,13% secara bulanan (mom). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, inflasi pada bulan April 2021 ini lebih tinggi dari bulan Maret 2021 yang sebesar 0,08% mom. Pun secara tahunan, inflasi bulan April 2021 sebesar 1,42% yoy, lebih tinggi dari 1,37% yoy pada bulan Maret 2021. Dengan demikian, inflasi tahun kalender atau dari awal tahun hingga April 2021, inflasi tercatat sebesar 0,58% ytd. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Sektor Manufaktur AS Melambat di Bulan April PMI Manufaktur Amerika Serikat turun menjadi 60,7 pada April 2021 dari 64,7 pada Maret, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 65 karena adanya kekurangan input sehingga membatasi produksi. Namun, pembacaan terbaru ini menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur untuk bulan ke-11. Perlambatan terlihat dalam produksi (62,5 vs 68,1), pesanan baru (64,3 vs 68) dan lapangan kerja (55,1 vs 59,6) sementara persediaan menyusut (46,5 vs 50,8). Di sisi lain, pesanan ekspor baru meningkat lebih cepat (54,9 vs 54,5). Keenam industri manufaktur terbesar berkembang, dengan urutannya sebagai berikut: Produk Logam Fabrikasi; Produk kimia; Makanan, Minuman & Produk Tembakau; Produk Komputer & Elektronik; Peralatan transportasi; dan Produk Minyak & Batubara. (Source: Trading Economics) [China] - Xi Jinping Tawarkan Bantuan Tambahan Kepada India Dalam Memerangi Wabah Covid-19 Presiden China Xi Jinping menawarkan bantuan tambahan kepada India dalam memerangi wabah Covid-19, mengesampingkan persaingan dan ketegangan yang membara di sepanjang perbatasan kedua negara yang disengketakan. Media Pemerintah China melaporkan, Xi mengatakan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pesan belasungkawa pribadi pada Jumat (30 April), dia ""sangat prihatin tentang situasi baru-baru ini"" di India dengan wabah Covid-19. Xi menyatakan, China bersedia memberikan dukungan dan bantuan tambahan karena “umat manusia adalah komunitas yang memiliki takdir bersama yang berbagi suka dan duka, dan hanya melalui persatuan dan kerjasama negara-negara di dunia pada akhirnya bisa mengatasi pandemi”. Media China menyebutkan, gelombang pertama dari 25.000 konsentrator oksigen yang Beijing janjikan ke India telah tiba. China juga telah mengirimkan 5.000 ventilator dan 21.000 generator oksigen. Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan, masyarakat, Palang Merah China, pemerintah lokal, LSM, dan perusahaan China telah “mengambil tindakan dan berhasil meningkatkan pasokan yang sangat dibutuhkan untuk India dan mengirimkannya secepat mungkin”. Bersama dengan ventilator dan konsentrator oksigen, lebih dari 15.000 set monitor dan hampir 3.800 ton pasokan medis dan obat-obatan telah China kirim ke India, menurut Wang. Bantuan itu datang meskipun persaingan ekonomi yang intens antara kedua negara, ketidakpercayaan Beijing terhadap hubungan yang lebih dekat antara India dan Amerika Serikat, dan ketegangan perbatasan yang sedang berlangsung menyusul bentrokan berdarah tahun lalu di wilayah Ladakh. Wang juga mengatakan, maskapai China mengoperasikan penerbangan kargo ke India dan pihak berwenang mempercepat pengurusan bea cukai serta transportasi untuk pasokan, seperti tangki penyimpanan oksigen cair dan generator oksigen dari beberapa kota di China. (Source: Kontan) [Korea Selatan] - Inflasi Korea Selatan Mencapai Level Tertinggi Sejak 2017 Tingkat inflasi tahunan di Korea Selatan meningkat menjadi 2,3% di bulan April 2021 dari 1,5% di bulan sebelumnya dan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 2,2%. Itu adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Agustus 2017. Dalam skala bulanan, harga konsumen naik 0,2% setelah naik 0,1% di bulan Maret, juga di atas ekspektasi pasar yang naik 0,1%. (Source: Trading Economics)