Daily News 18/05
May 18, 2021 No. 1960
[Indonesia] - Dahsyat! Gojek-Tokopedia Merger Kuasai 2% PDB RI Gojek dan Tokopedia secara resmi mengumumkan penggabungan (merger) kedua perusahaan. Nama baru perusahaan GoTo Group. GoTo Group akan menjadi startup terbesar di Indonesia dari sisi valuasi yang menggabungkan bisnis jasa transportasi, logistik, pengiriman makanan, jasa keuangan, hingga e-commerce. Ekosistem GoTo mencakup 2% dari PDB Indonesia akan berkembang, melayani 270 juta konsumen Indonesia serta pasar lain yang tumbuh cepat dan berkembang di Asia Tenggara. Kesepakatan didukung oleh investor besar termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus. Berdasarkan penggalangan dana yang telah dilakukan perusahaan, Gojek dan Tokopedia telah mengumpulkan dana investor sebesar US$18 miliar. Pada 2020, total nilai transaksi bruto Grup (GTV) sudah lebih dari US $ 22 miliar pada tahun 2020. Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020. Total armada pengemudi terdaftar lebih dari dua juta pada Desember 2020. Lebih dari 11 juta mitra pedagang per Desember 2020. Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (MAU). Dalam penggabungan kedua startup raksasa ini. Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan Gojek.Davis Polk & Wardwell LLP and Assegaf Hamzah & Partners sebagai penasihan Gojek. Citi bertindak sebagai penasihat keuanganTokopedia. Allen & Overy LLP sebagai penasihat hukum Tokopedia. (Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - Capital Inflow Amerika Serikat Maret 2021 Amerika Serikat mencatat surplus transaksi modal dan finansial sebesar USD 146,4 miliar pada Maret 2021, naik dari USD 73,7 miliar pada bulan sebelumnya. Investor asing membeli obligasi Treasury senilai USD 118,9 miliar di bulan Maret, dibandingkan dengan arus keluar USD 65,5 miliar di bulan sebelumnya, dengan sebagian besar investasi datang dari investor swasta. Transaksi jangka panjang Treasury International Capital (TIC) melonjak menjadi USD 262,2 miliar pada Maret dari USD 4,3 miliar pada Februari. (Source: Trading Economics) [China] - Pertumbuhan Produksi Industri China Melambat Pada April Pertumbuhan produksi pabrik di China mengalami perlambatan pada April, padahal bulan sebelumnya lonjakan tampak signifikan. Sementara itu, penjualan ritel juga meleset dari ekspektasi dan diduga akibat tekanan yang lebih banyak pada pemulihan konsumsi di bulan ini. Mengutip Reuters, Produksi industri di China tumbuh 9,8% pada April secara year-on-year. Hanya saja, pertumbuhan tersebut lebih kecil dibandingkan Maret yang mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 14,1%. Selain itu, penjualan ritel naik 17,7% yoy pada April. Hasil tersebut masih lebih rendah dari kenaikan 24,9% yang diperkirakan oleh para analis dan turun dari lonjakan 34,2% yang terlihat pada Maret. Investasi aset pada April tetap meningkat 19,9% yoy. Namun, kenaikan ini masih melambat dari kenaikan 25,6% yang terjadi pada kuartal I-2021. Badan pembuat keputusan tertinggi Partai Komunis yang berkuasa mengatakan bulan lalu negara itu akan mendorong manufaktur dan investasi swasta untuk pulih secepat mungkin. Pertemuan Politbiro yang diketuai oleh Presiden Xi Jinping juga mengingatkan pemulihan ekonomi China masih belum merata dan pondasinya belum kokoh. Ekspor secara tak terduga meningkat pada bulan April dan pertumbuhan impor mencapai level tertinggi dalam satu dekade. Hal ini karena berkat permintaan yang kuat untuk barang-barang China di tengah pemulihan ekonomi AS yang cepat dan produksi pabrik yang terhenti di negara lain. Namun, aktivitas pabrik di bulan April juga melambat karena kemacetan pasokan dan kenaikan biaya membebani produksi. Produk domestik bruto (PDB) China meningkat dengan rekor 18,3% pada kuartal pertama dan banyak ekonom memperkirakan pertumbuhan akan melebihi 8% tahun ini. Beberapa ekonom juga memperingatkan bahwa gangguan rantai pasokan global yang berkelanjutan dan basis perbandingan yang lebih tinggi akan melemahkan momentum di kuartal mendatang. (Source: Kontan) [Jepang] - PDB Kuartal I Jepang Terkontraksi Lebih Dari Perkiraan Ekonomi Jepang menyusut 1,3% pada Q1 2021, dibandingkan dengan perkiraan pasar turun 1,2% dan setelah pertumbuhan 2,8% pada periode sebelumnya. Ini adalah kontraksi pertama sejak Q2 2020, ketika ekonomi berjuang untuk menahan arus kebangkitan kasus COVID-19. Secara tahunan, ekonomi terkontraksi 5,1% di Q1, lebih buruk dari konsensus pasar yaitu penurunan 4,6% dan berbalik dari ekspansi 11,6% di Q4. (Source: Trading Economics)