Daily News 31/05
May 31, 2021 No. 1968
[Indonesia] - Aliran Modal Asing Serbu RI Rp6 T Hanya Dalam Sepekan Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan indikator stabilitas sistem keuangan secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ke IV Mei 2021, perkembangan harga pada minggu ke IV Mei 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,28% (mtm). Untuk aliran modal asing, berdasarkan data transaksi 24 - 27 Mei 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp6,13 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,45 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,69 triliun. Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. (Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - Data Ketenagakerjaan Amerika Pada Mei Menunjukkan Angka Positif Pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menjadi momen penting bagi investor, menilai apakah kenaikan itu akan bersifat sesaat atau akan terus berlanjut. Berdasarkan estimasi median pada survei Bloomberg, AS berhasil menambahkan 650.000 pekerjaan pada Mei 2021. Ini menjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan realisasi bulan sebelumnya sebanyak 266.000 pekerjaan. Sayangnya, kenaikan itu masih lebih rendah dari prediksi awal ketika laporan sebelumnya diterbitkan. Akibatnya, ekspetasi yang tinggi telah mendorong penurunan terbesar sejak tahun 1996. Hal ini juga menjadi gesekan pasar tenaga kerja di tengah pemulihan ekonomi Amerika. (Source: Kontan) [China] - China Longgarkan Batas Pendanaan Ke Luar Negeri Untuk Bank Asing Bank Sentral China menaikkan batas pemberian pinjaman ke luar negeri oleh bank asing yang beroperasi di negara tersebut. Hal ini akan mengurangi kekurangan pendanaan dan mendorong rencana ekspansi untuk perusahaan seperti HSBC Holdings Plc. Mengutip Bloomberg pada Jumat (28/5), kemampuan bank asing memberi pinjaman di luar China diperluas setelah People's Bank of China (PBOC) menaikkan rasio leverage untuk pendanaan itu ke level 2 dari level 0,8 untuk institusi dengan modal kurang dari 100 miliar yuan. Bank yang memenuhi syarat akan diberi kuota awal 10 miliar yuan, kata orang-orang yang mengetahui hal itu. Gubernur PBOC Yi Gang pada awal pekan ini telah bertemu dengan delegasi bank asing untuk membahas kebutuhan dan perkembangan bisnis mereka di China. Melonggarkan pinjaman luar negeri akan menguntungkan pemberi pinjaman termasuk HSBC dan JPMorgan Chase & Co. karena operasi mereka telah terhalang oleh jaringan cabang yang terbatas dan akses ke simpanan. Pasar keuangan China telah menjadi daya tarik yang kuat bagi bank-bank terbesar di dunia, dengan miliaran keuntungan dipertaruhkan dari perbankan investasi hingga pengelolaan kekayaan. HSBC, Standard Chartered Plc dan Citigroup Inc. menjadi bank asing pertama yang diizinkan untuk mendirikan anak perusahaan yang didirikan secara lokal di China sekitar tahun 2007. Beijing terus melonggarkan aturan untuk perusahaan asing dalam dekade berikutnya, termasuk menghapus ambang batas modal US$ 10 miliar untuk mendirikan unit lokal. Namun, bank-bank tersebut menghadapi persaingan yang ketat dari pemberi pinjaman domestik, terutama dalam pembiayaan konsumen, dan dalam merekrut talenta terbaik. Sehingga membuat ekspansi di China menjadi menantang. Persyaratan modal yang tinggi, pendanaan terbatas, dan persyaratan peraturan juga terbukti memberatkan. (Source: Kontan) [Jepang] - Tingkat Pengangguran Jepang Naik Imbas Pandemi Covid-19 Tingkat pengangguran Jepang mengalami kenaikan dan ketersediaan pekerjaan menurun pada bulan April. Data terpisah menunjukkan harga konsumen inti di Tokyo turun pada Mei, memperkuat ekspektasi inflasi akan tetap jauh di bawah target 2% bank sentral untuk saat ini. Pemerintah sedang berupaya untuk memperpanjang keadaan darurat untuk memerangi pandemi sekitar tiga minggu hingga 20 Juni, kata seorang menteri kabinet pada hari Jumat, mengaburkan prospek pemulihan yang rapuh. Tingkat pengangguran Jepang naik menjadi 2,8% pada April dari 2,6% pada Maret, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat, melebihi perkiraan pasar rata-rata 2,7%. Rasio pekerjaan ke pelamar berdiri di 1,09, turun dari 1,10 bulan sebelumnya, yang juga merupakan perkiraan jajak pendapat Reuters. (Source: Kontan)