Daily News 08/06
June 08, 2021 No. 1973
[Indonesia] - Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua Bisa Capai 8% Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua bisa mencapai 8%. Angka tersebut melonjak tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal pertama. Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74% pada kuartal pertama sebagai dampak dari pandemi virus corona (Covid-19). Pemerintah menyakini bahwa kuartal kedua ini kita mampu pada 7% sampai 8%. Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator seperti pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA). Penjualan kendaraan bermotor juga mengalami lonjakan secara year on year (YoY). Penjualan mobil melonjak hingga 228% YoY dan penjualan motor melonjak 227% YoY. Selain itu indeks keyakinan konsumen telah tumbuh di atas 100% dan angka penjualan ritel tumbuh 9,8% YoY. Airlangga juga menyampaikan realisasi anggaran PEN telah mencapai 29,9% dari pagu. Angka tersebut naik Rp 86,7 triliun dari kuartal pertama yang mencapai Rp 123,206 triliun. Kegiatan di sektor kesehatan juga sudah mencapai 18,8% realisasi dan realisasi program perlindungan sosial sebesar 39,2%. Sedangkan realisasi program prioritas sebesar 28%, dukungan korporasi 21% dan insentif untuk usaha sudah 79,9%. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Investor Tunggu Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup Variatif Sebagian besar bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Senin (7/6/2021) karena investor mempertimbangkan risiko inflasi dan dampak potensial dari pajak perusahaan global. Imbal hasil Treasury AS naik dari level terendah sejak akhir April setelah Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa lingkungan suku bunga yang sedikit lebih tinggi akan menjadi nilai tambah. Tekanan pasar saham terjadi karena data terbaru, termasuk laporan pekerjaan hari Jumat, membenarkan sikap dovish Federal Reserve terhadap kebijakan moneter. Investor mencoba untuk mencapai keseimbangan antara potensi kenaikan suku bunga dan tidak melewatkan reli yang sebagian besar didorong oleh stimulus besar-besaran pemerintah. Laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Kamis akan menjadi salah satu indikator ekonomi utama terakhir yang dirilis sebelum keputusan suku bunga The Fed akhir bulan ini. Yellen mengatakan Presiden Joe Biden akan mendorong rencana pengeluarannya bahkan jika hal tersebut memicu inflasi yang berlanjut hingga tahun depan. (Source: Bisnis.com) [China] - Surplus Perdagangan China Lebih Kecil Dari Yang Diharapkan Surplus perdagangan China mencapai USD 45,5 miliar pada Mei 2021, di bawah konsensus pasar sebesar USD 50,5 miliar dan lebih kecil dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah membaiknya permintaan global dan harga komoditas yang lebih tinggi. Ekspor melonjak 27,9% sementara impor melonjak lebih cepat sebesar 51,1%. Surplus perdagangan negara dengan AS meningkat menjadi USD 31,78 miliar pada Mei dari USD 28,11 miliar pada April. Selama lima bulan pertama tahun ini, surplus perdagangan China dengan AS melebar menjadi USD 132,46 miliar dari USD 100,68 miliar pada Januari ? April. Secara year to date, surplus perdagangan meningkat tajam menjadi USD 203,45 miliar, dari USD 119,54 miliar pada periode yang sama tahun 2020, karena ekspor melonjak 40,2% secara tahun-ke-tahun menjadi USD 1,24 triliun, sementara impor melonjak 35,6% menjadi USD 1,03 triliun. (Source: Trading Economics) [Jepang] - Japan Coincident Index Naik Ke Level Tertinggi 17-Bulan Japan Coincident Index yang terdiri dari berbagai data termasuk output pabrik, lapangan kerja, dan penjualan ritel, naik menjadi 95,5 pada April 2021 dari revisi yang turun 92,9 pada bulan sebelumnya. Ini adalah angka tertinggi sejak November 2019, didukung oleh harapan pemulihan ekonomi yang solid karena peluncuran vaksin COVID-19 yang dipercepat. (Source: Trading Economics)