Daily News 10/06
June 10, 2021 No. 1975
[Indonesia] - Optimisme Konsumen Kembali Menguat, IKK Bulan Mei 2021 Capai 104,4 Keyakinan konsumen meningkat pada bulan Mei 2021. Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia (BI), hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2021 yang mencapai 104,4 atau naik dari IKK April 2021 yang sebesar 101,5. Peningkatan indeks ini menunjukkan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi kembali menguat. Peningkatan indeks tersebut didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomis saat ini, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini Mei 2021 yang naik menjadi 86,8 dari bulan sebelumnya sebesar 80,3. Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan turun tipis. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang sebesar 122,1 atau lebih rendah dari 122,6 ada April 2021. Pada bulan tersebut, IKK mengalami kenaikan pada sebagian besar kategori tingkat pengeluaran responden, terutama responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Dari sisi usia, kenaikan IKK juga terjadi pada mayoritas kelompok usia, terutama responden di rentang usia 41 tahun hingga 50 tahun. Secara spasial, keyakinan konsumen pada Mei 2021 tercatat meningkat di 6 kota pelaksanaan survei, dengan kenaikan tertinggi di kota Medan sebesar 34,6 poin, diikuti Surabaya 26,1 poin, serta Manado 15,0 poin. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Wall Street Loyo Jelang Data Inflasi AS Wall Street mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan loyo. Tiga indeks utama melemah karena investor menanti data inflasi yang dapat menjadi petunjuk kapan Federal Reserve mungkin memperketat kebijakan moneternya. Sementara itu, yield US Treasury yang turun di bawah 1,5% untuk pertama kalinya sejak Mei, membebani saham sektor keuangan yang sensitif terhadap bunga. Beberapa sentimen lainnya yang jadi penggerak pasar datang dari kebijakan Presiden AS Joe Biden yang mengubah arah dalam negosiasi untuk mencapai kesepakatan bipartisan tentang pengeluaran infrastruktur setelah pembicaraan empat mata dengan Senator Shelley Capito gagal. Sementara itu, anggota parlemen meloloskan RUU yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Negeri Paman Sam untuk bersaing dengan teknologi China, menyediakan dana untuk penelitian dan produksi semikonduktor di tengah kekeringan pasokan chip yang sedang berlangsung. RUU itu sekarang menuju ke Dewan Perwakilan Rakyat. Laporan indeks harga konsumen yang dikeluarkan Departemen Tenaga Kerja pada hari ini akan memberikan pandangan lain tentang inflasi di tengah ketidakseimbangan pemulihan antara permintaan dan penawaran. Ini akan menjadi pegangan investor untuk menentukan apakah tekanan inflasi, seperti yang ditegaskan The Fed, bersifat sementara. (Source: Kontan) [China] - Inflasi China Mengalami Peningkatan Tingkat inflasi tahunan China melonjak menjadi 1,3% pada Mei 2021 dari 0,9% pada bulan sebelumnya dan di bawah konsensus pasar sebesar 1,6%. Ini adalah angka tertinggi sejak September 2020, di tengah kenaikan lebih cepat dalam biaya barang non-makanan (1,6% vs 1,3% pada April), transportasi & komunikasi (5,5% vs 4,9%); pakaian (0,4% vs 0,2%); sewa, bahan bakar & utilitas (0,7% vs 0,4%); kesehatan (0,2% vs 0,1%), barang dan jasa rumah tangga (0,4% vs 0,4), dan pendidikan, budaya (1,5% vs 1,3%). Juga, harga makanan naik 0,3%, yang merupakan kenaikan pertama dalam empat bulan, setelah penurunan 0,7% di bulan April. Pada basis bulanan, harga konsumen turun 0,2% di bulan Mei. (Trading Economics) [Korea Selatan] - Ekonomi Korea Selatan di Kuartal I-2021 Tumbuh 1,7% Dibanding Kuartal Sebelumnya Ekonomi Korea Selatan pada kuartal I-2021 tumbuh sedikit lebih cepat dari yang diharapkan. Berdasarkan data awal Bank of Korea (BOK), pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di kuartal pertama 1,7% dibanding kuartal sebelumnya. Realisasi dari ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut lebih tinggi 0,1 poin persentase dari proyeksi awal. Pemulihan yang kuat dari ekspor dan investasi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Pertumbuhan tahunan Korea Selatan pada periode Januari-Maret 2021 juga direvisi naik menjadi 1,9% dari sebelumnya yang ada di level 1,8%. Investasi tumbuh 6,1%, dipimpin oleh pertumbuhan investasi mesin dan alat transportasi. Sementara itu, ekspor naik 2%, karena ekspor barang, seperti kendaraan bermotor dan ponsel, meningkat. (Source: Kontan)