Daily News 21/06
June 21, 2021 No. 1981
[Indonesia] - Pemerintah Menargetkan Dapat Menekan Angka Kemiskinan Hingga 9% Pada 2022 Pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan dan memperbaiki gini ratio. Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Vivi Yulaswati, mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya penanggulangan kemiskinan. Hal ini merupakan salah satu rencana kerja pemerintah (RKP) dalam penyusunan APBN. Untuk pasca Covid-19 di 2021 atau 2022 strateginya adalah melalui reformasi perlindungan sosial. Strategi tersebut diantaranya melalui pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), perluasan manfaat sasaran dan program reguler bantuan sosial. Kemudian, pemberdayaan ekonomi produktif. Diantaranya melalui akses permodalan, pelatihan, dan hal lainnya. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Senator AS Usulkan Kredit Pajak Sebesar 25% Untuk Sektor Manufaktur Semikonduktor Krisis produksi chip atau semikonduktor memang tengah dialami oleh Amerika Serikat. Untuk meningkatkan produksi tersebut, kelompok bipartisan senator AS mengusulkan adanya kredit pajak untuk investasi pada manufaktur semikonduktor sebesar 25%. Mengutip Reuters, insentif tersebut dinilai merupakan yang paling masuk akal untuk menargetkan pertumbuhan manufaktur semikonduktor secara domestik. Hanya saja, kelompok tersebut belum menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam insentif tersebut. Asal tahu saja, pemerintah AS sedang mencegah perusahaan pembuat semikonduktor untuk memindahkan manufaktur perusahaan di luar negeri. Ketua Komite Keuangan Senat AS Ron Wyden mengatakan bahwa hal tersebut dapat menimbulkan risiko keuangan bagi pemerintah. Para senator itu juga mengatakan ada perbedaan biaya hingga 70% untuk memproduksi semikonduktor di luar negeri yang berasal dari subsidi asing. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk tetap meningkatkan produksi semikonduktor domestik. Pekan lalu, senat juga telah menyetujui insentif sebesar US$ 52 miliar untuk produksi dan penelitian semikonduktor dan peralatan telekomunikasi. Itu termasuk US$ 2 miliar yang didedikasikan untuk chip yang digunakan oleh pembuat mobil, yang telah mengalami kekurangan besar dan membuat pengurangan produksi mobil yang signifikan. (Source: Kontan) [China] - China Picu Fluktuasi Harga Bijih Besi Bijih besi, salah satu komoditas terpanas dunia, kini bergerak paling fluktuatif akibat kebijakan pasar China. Dalam serangkaian ayunan liar, bijih besi yang menjadi bahan bakar industri baja China, mencetak ke rekor tertinggi. Namun, bijih besi runtuh ke pasar yang bearish dan kemudian bangkit kembali ke pasar bullish dalam waktu sekitar satu bulan. Perputarannya dalam 30 hari terakhir menandai mineral tersebut sebagai yang komoditas paling fluktuatif dari dua lusin komoditas yang paling banyak diperdagangkan di seluruh dunia. Fluktuasi bijih besi sebagian besar diterpa oleh kebingungan tentang bagaimana kebijakan pemerintah China yang akan mempengaruhi permintaan dari pabrik baja. China ingin memangkas produksi baja, namun tetap mengendalikan harga, dan mengurangi investasi tetapi mempertahankan lapangan kerja, kata analis di Kallanish Commodities Ltd. Tomas Gutierrez. Hal ini berarti menghasilkan baja dalam jumlah besar untuk memberi makan ledakan properti dan infrastruktur. Akibatnya, harga bijih besi naik lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir. Sekarang, tekanan untuk menahan tekanan inflasi yang telah tercipta, yang berarti pengetatan kredit dan moderasi dalam pengeluaran untuk konstruksi. China telah memulai pengetatan kredit dan itu menandakan bahwa harga komoditas akan turun, papar pedagang yang menolak disebutkan namanya karena kebijakan perusahaan. Pada saat yang sama, pabrik baja China terus memecahkan rekor. Produksi mencapai titik tertinggi sepanjang masa di bulan Mei dan telah mencapai 473 juta ton sepanjang tahun hingga saat ini. (Source: Bisnis.com) [Jepang] - Jepang Menahan Suku Bunga Acuannya Bank of Japan mempertahankan suku bunga jangka pendek utamanya tidak berubah pada -0,1% dan mempertahankan target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun di sekitar 0% selama pertemuan Juni dengan pemungutan suara 7-1. Bank sentral juga memperpanjang enam bulan batas waktu September untuk program bantuan pandemi. Pada saat yang sama, pembuat kebijakan mengatakan mereka akan meluncurkan skema baru untuk menyediakan dana bagi lembaga keuangan yang berinvestasi atau memberikan pinjaman terkait dengan masalah perubahan iklim. BoJ menyebutkan bahwa ekonomi Jepang telah meningkat sebagai tren, meskipun tetap dalam situasi yang parah karena pandemi. Di sisi harga, tingkat yoy perubahan CPI telah berada di sekitar 0% baru-baru ini karena kenaikan harga minyak, sementara ekspektasi inflasi kurang lebih tidak berubah. (Source: Trading Economics)