Daily News 01/09

September 01, 2021 No. 2030
[Indonesia] - Utang Pemerintah Naik Menjadi Rp 6.570,17 Triliun per Akhir Juli 2021
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada akhir Juli 2021 berada di angka Rp 6.570,17 triliun, dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,51%. Posisi utang tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp 15,61 triliun dibandingkan dengan posisi utang pada akhir bulan Juni 2021 yang sebesar Rp 6.554,56 triliun. Kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat perlambatan ekonomi yang terjadi di masa pandemi Covid-19, menyebabkan posisi utang Pemerintah Pusat secara nominal mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, namun rasio utang terhadap PDB mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Pembiayaan utang tersebut digunakan sebagai untuk mendukung kebijakan countercyclical yang dikelola secara prudent, fleksibel dan terukur, terutama untuk menangani Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - Bursa AS Tergelincir, Pasar Kahawatir Valuasi Tinggi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada perdagangan terakhir Agustus 2021, karena investor mengkhawatirkan apakah valuasi sudah terlalu tinggi setelah kerap mencetak rekor. S&P 500 turun dari level tertinggi sepanjang masa, sementara saham Eropa jatuh karena sinyal pembuat kebijakan di kawasan itu akan mulai membahas pengurangan pembelian obligasi. Di sisi lain, harga minyak di New York mencatat kerugian bulanan terbesar sejak Oktober, karena investor mempertimbangkan prospek produksi OPEC+ tambahan dan pemulihan produksi minyak mentah di AS setelah Badai Ida. Kilang minyak diperkirakan akan kembali beroperasi lebih lambat, dengan beberapa mencari untuk membeli bensin sambil menunggu kembalinya pabrik mereka yang ditutup karena badai. (Source: Bisnis.com)

[China] - China Batasi Anak Main Game Online, Maksimal 3 Jam Seminggu
Anak-anak serta remaja berusia di bawah 18 tahun di China akan dibatasi untuk memainkan game online. Menurut aturan baru oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional China (NPAA), mereka hanya boleh main video game online tiga jam per minggu. Disebutkan jika anak-anak di bawah 18 tahun hanya boleh bermain game satu jam sehari pada pukul 8-9 malam selama akhir pekan dan hari libur resmi. Aturan itu adalah cara agar menjaga kesehatan fisik dan mental para anak-anak, seperti dikutip CNBC Internasional, Selasa (31/8/2021). Aturan berlaku bagi perusahaan yang menyediakan layanan game online untuk anak-anak. Akan ada pembatasan kemampuan untuk melayani pengguna di luar jam yang telah ditentukan. Selain itu, perusahaan juga tidak akan diizinkan memberikan layanan pada pengguna yang login tidak menggunakan nama asli. Ini mencegah para perusahaan mengabaikan latar belakang para pengguna. Aturan NPAA terbaru ini mengurangi jam main anak sebelumnya. Dalam aturan di tahun 2019, orang di bawah usia 18 tahun boleh bermain game 1 jam perhari hampir setiap hari. Pembatasan terbaru juga akan berdampak pada penurunan jumlah pemain game. Namun Analis Senior Niko Partners, Daniel Ahmad memperkirakan aturan itu tidak akan berdampak material signifikan untuk perusahaan game. (Source: CNBC Indonesia)

[Korea Selatan] - Korea Susun Anggaran Belanja Agresif, Rasio Utang Terhadap PDB Tembus 50% di 2022
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan peningkatan belanja dalam anggaran tahunan di akhir masa jabatan lima tahun Presiden Moon Jae-in. Peningkatan belanja yang cukup agresif ini dilakukan dengan mendorong segala prospek pencapaian anggaran berimbang di tengah defisit fiskal yang memburuk. Selasa (31/8), Kementerian Keuangan Korea Selatan melaporkan, akan menganggarkan belanja pada rekor terbesar yakni 604,4 triliun won setara US$ 518,4 miliar di tahun 2022. Jumlah tersebut naik 8,3% dibandingkan dengan anggaran belanja tahun ini, sebelum dua pengeluaran darurat tambahan dirancang guna menawarkan bantuan pandemi kepada rumah tangga. Rencana pengeluaran ini akan membawa rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan menjadi 50,2%. Ini pun jadi rekor terbesar. Pada tahun 2025, Korea Selatan mengharapkan rasio sebesar 58,8%, menurut Kementerian Keuangan. (Source: Kontan)