Daily News 28/09
September 28, 2021 No. 2049
[ADRO] - Adaro Energy (ADRO) Bakal Buyback Saham Rp4 Triliun PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan akan segera melakukan pembelian saham kembali senilai Rp4 triliun. Mengutip keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ADRO tersebut berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun. Adapun, pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi diterbitkan, yakni sampai dengan tanggal 26 Desember 2021. Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan. Dengan buyback saham, untuk periode sampai dengan 30 Juni 2021 total aset ADRO akan berkurang dari US$6,73 miliar menjadi US$6,45 miliar. Kemudian, laba periode berjalan tetap pada US$189,29 juta. Sedangkan, ekuitas berkurang dari US$4,04 miliar menjadi US$3,76 miliar. Pembelian Kembali Saham ADRO akan dilakukan melalui transaksi di BEI melalui pasar reguler. Perseroan telah menunjuk satu perusahaan efek untuk melakukan pembelian kembali saham ADRO. Pembelian Kembali Saham Perseroan juga akan menggunakan dana dari kas internal perseroan karena melihat perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta pembelian kembali saham perseroan. (Source: Bisnis.com) [WMUU] - Widodo Makmur Unggas Masih Yakin Mencapai Target Kenaikan Penjualan 300% Emiten unggas, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) optimistis dapat mencapai target bisnis yang dibidik di tahun ini. Manajemen menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan hingga tiga kali lipat atau 300% dibandingkan realisasi penjualan tahun sebelumnya. Optimisme ini didasari oleh progres pengembangan dan utilisasi di sisi kapasitas produksi serta pertumbuhan jaringan distribusi yang grafiknya terus mengalami peningkatan. Demi mengimbangi pertumbuhan kapasitas produksi, perseroan pun berupaya melakukan diversifikasi produk melalui pengembangan-pengembangan item produk Widodo Makmur. Hal ini merupakan strategi yang diterapkan perusahaan dari sisi distribusi. Tak hanya itu, guna memperluas jangkauan distribusi, WMUU juga terus mengembangkan W-Hub, W-Agent, dan W-Point sebagai hub distribusi produk ke daerah-daerah di tingkat provinsi, kota, hingga kabupaten dengan sistem kemitraan dengan para mitra UMKM. Upaya ini dijalankan untuk memudahkan akses produk WMUU oleh para pelanggan akhir dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun begitu, berbagai kendala pun masih dihadapi oleh perseroan dalam menjalankan bisnis di tahun ini. Seperti misalnya, over supply livebird serta fluktuasi harga telur dan juga livebird ayam ras. Efek pandemi Covid-19 pun berpengaruh terhadap laju bisnis WMUU, khususnya karena adanya penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat. (Source: Kontan) [WSKT] - Semester I/2021 : Waskita Karya (WSKT) Berbalik Laba Rp154,13 Miliar Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membalikkan posisi rugi menjadi laba pada semester I/2021. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten dengan kode saham WSKT ini membukukan laba bersih senilai Rp154,13 miliar atau kontras dari posisi rugi Rp1,09 triliun pada semester I/2020. Padahal, dari sisi pendapatan, masih terjadi penurunan sebesar 41,39 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp8,03 triliun. Pendapatan lain-lain bersih sebenarnya terpantau mengalami lonjakan menjadi Rp2,78 triliun pada semester I/2021 dari sebelumnya hanya Rp198,59 miliar. Tak hanya itu, pendapatan bunga juga bertambah 44,80 persen menjadi Rp519,49 miliar dari sebelumnya Rp358,76 miliar. Tapi, dilihat dari lini bisnis perseroan, pendapatan dari jasa konstruksi yang menjadi tulang punggung Waskita Karya masih turun 44,43 persen menjadi Rp4,01 triliun per Juni 2021, dari sebelumnya Rp7,22 triliun. Selanjutnya, pendapatan bunga dari jasa konstruksi hanya mampu tumbuh 5,22 persen menjadi Rp141,68 miliar. Di sisi lain, pendapatan jalan tol melonjak 97,59 persen menjadi Rp351,10 miliar dari sebelumnya Rp177,69 miliar. Begitu pula pendapatan hotel naik 108,48 persen menjadi Rp26,29 miliar dari sebelumnya Rp12,61 miliar. Di sisi lain, aset WSKT dalam periode yang sama turun tipis 0,08 persen menjadi Rp105,49 triliun, dibandingkan Rp105,58 triliun pada akhir 2020. Secara terperinci, ekuitas turun 4,94 persen menjadi Rp15,75 triliun sedangkan liabilitas naik 0,81 peren menjadi Rp89,73 triliun. Baru-baru ini, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan perseroan akan menyelesaikan divestasi ruas tol Cibitung-Tanjung Priok secepatnya pada bulan depan, untuk menambah pundi-pundi likuiditas. (Source: Bisnis.com)