Daily News 27/09
September 27, 2021 No. 2048
[UNTR] - Penjualan Emas United Tractors (UNTR) Turun Tipis per Agustus 2021 Tak seperti penjualan batu bara, volume penjualan emas PT United Tractors Tbk. sepanjang tahun ini (ytd) atau hingga Agustus 2021 mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan keterangan perkembangan operasi emiten berkode saham UNTR ini, penjualan emas dari tambang Agincourt sepanjang 2021 sampai Agustus tercatat sebanyak 230.900 Gold Equivalent Ounces (GEOs) atau turun sekitar 1,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 233.600 GEOs. Sementara itu, jika dilihat dari penjualan alat berat Komatsu, UNTR berhasil mencatatkan kenaikan penjualan alat beratnya 81,2 persen dari 1.043 unit untuk year to date (ytd) Agustus 2020 menjadi 1.089 unit pada ytd Agustus 2021. Adapun, untuk volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung tercatat naik 10,34 persen dari 6,72 juta ton pada ytd Agustus 2020 menjadi 7,42 juta ton pada ytd Agustus 2021. Pada sepanjang tahun berjalan sampai Agustus ini, penjualan emas tertinggi UNTR dicatatkan pada Januari 2021 sebanyak 35.000 ons. (Source: Bisnis.com) [KAEF] - Laba Kimia Farma (KAEF) Naik Dua Digit Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencetak kenaikan pendapatan sepanjang semester I/2021. Posisi laba bersih pun naik dua digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang audited, dikutip Jumat (24/9/2021), emiten berkode KAEF ini mencatat penjualan bersih sebesar Rp5,55 triliun naik 18,58 persen dari pendapatan semester pertama tahun lalu Rp4,68 triliun. Beban pokok penjualan KAEF juga turut meningkat menjadi Rp3,69 triliun dari Rp2,89 triliun, sehingga laba kotor perseroan meningkat tipis menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,78 triliun. Beban usaha perseroan naik tipis menjadi Rp1,55 triliun dari Rp1,51 triliun. Dengan begitu, laba usaha perseroan tercatat Rp357,75 miliar naik dari Rp365,03 miliar. Dengan demikian, KAEF mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp57,6 miliar pada semester pertama tahun ini naik 18,57 persen dari Rp48,57 miliar pada 6 bulan pertama tahun lalu. Di sisi lain, liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp10,66 triliun per 30 Juni 2021 dari Rp10,45 triliun pada akhir tahun lalu. Rinciannya, terjadi kenaikan liabilitas jangka panjang menjadi Rp4,24 triliun dari Rp3,67 triliun, sementara liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp6,41 triliun dari Rp6,78 triliun. Jumlah ekuitas KAEF tercatat masih tinggi sebesar Rp7,11 triliun pada semester I/2021 naik dari Rp7,1 triliun pada akhir tahun lalu. Adapun, jumlah aset perseroan bertambah menjadi Rp17,78 triliun per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp17,56 triliun per 31 Desember 2020. Posisi aset tersebut terdiri atas aset lancar yang naik tipis menjadi Rp6,31 triliun dari Rp6,09 triliun, sementara aset tidak lancar cenderung tetap sebesar Rp11,46 triliun. (Source: Bisnis.com) [ASII] - Diskon PPnBM hingga Akhir 2021, Begini Aksi Grup Astra (ASII) PT Astra International Tbk. (ASII) menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan penjualan, menyambut insentif pajak pertambahan nilai barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DP) 100 persen yang diperpanjang hingga akhir Desember 2021. Head of Corporate Communications ASII Boy Kelana Soebroto menjelaskan Astra menyambut baik keputusan pemerintah yang memperpanjang masa berlaku relaksasi PPnBM di sektor otomotif karena pada dasarnya penjualan mobil sangat terbantu dengan adanya insentif PPnBM dari pemerintah tersebut. Astra, lanjutnya, akan memperkuat sinergi ekosistem dan melanjutkan upaya-upaya untuk mencapai keunggulan operasional, pengelolaan modal kerja dan belanja modal, serta meraih cost leadership untuk terus meningkatkan daya saing dan penetrasi produk dan layanan. Astra juga tetap terbuka untuk mencari peluang-peluang bisnis baru dan memanfaatkan ekosistem Astra untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Sedangkan untuk roda dua AISI menargetkan penjualan motor nasional tahun ini berkisar antara 4-4,3 juta unit dan pangsa pasar Astra bertahan di atas 70 persen. Secara umum, kinerja bisnis Grup Astra pada semester I tahun 2021 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh beberapa faktor yakni ekonomi Indonesia yang mulai membaik; stimulus dari Pemerintah; dan harga komoditas yang lebih tinggi. Namun, dapat dilihat kenaikan kinerja yang signifikan terjadi di divisi otomotif dengan kenaikan laba sebesar 362 persen menjadi Rp3,3 triliun pada semester I/2021 dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Dampak negatif pandemi terhadap kinerja divisi ini pada kuartal II/2020 dan langkah-langkah penanggulangannya. Peningkatan volume penjualan pada semester pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah. (Source: Bisnis.com)