Daily News 06/10

October 06, 2021 No. 2055
[MPPA] - GoTo dan Multipolar Beli Saham Pengelola Hypermart (MPPA) Kuartal IV/2021
Emiten pengelola Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) mengumumkan rencana peningkatan modal dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar dan investasi strategi omnichannel dengan menggandeng PT Multipolar Tbk. (MLPL) serta entitas unikorn GoTo. Elliot Dickson, CEO MPPA, mengungkapkan kabar gembira ini dan menyebut perseroan akan mendapatkan dana segar dari kedua entitas tersebut melalui penerbitan saham baru. Operator Hipermarket dengan jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional tersebut telah berhasil menaikkan pola belanja e-grocery di masa pandemi. Dikenal sebagai “Walmart Indonesia”, Hypermart meningkatkan penjualan online lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia. Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel-nya, dan memperkuat neraca keuangannya. PT Multipolar Tbk dan Grup GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia, akan berpartisipasi dalam peningkatan modal ini. Peningkatan modal ini, dalam bentuk penerbitan saham baru, dijadwalkan selesai dalam kuartal IV/2021. PT Multipolar Tbk merupakan investor terkemuka dengan posisi strategis di titik temu sektor digital dan konsumen, termasuk investasi di lebih dari 40 perusahaan teknologi berbagai tahap di Indonesia dan regional. (Source: Bisnis.com)

[TGRA] - Sambut RUPTL PLN, Terregra (TGRA) Fokus Garap Pembangkit Hidro 510,8 MW
Pemerintah menargetkan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dalam 10 tahun ke depan menjadi mayoritas atau 51,6 persen. Target ini tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik PLN 2021-2030. Rencana ini disambut positif oleh PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA). Direktur Keuangan TGRA Daniel Tagu Dedo mengatakan, pihaknya melihat pemerintah sangat peduli mengembangkan EBT di Tanah Air. Untuk tahap awal, pihak TGRA ingin menyelesaikan pembangunan pembangkit hidro berkapasitas 510,8 MW. Dia menuturkan, pembangunan pembangkit tersebut sudah bisa dimulai tahun ini. Pihaknya berharap proyek ini bisa diselesaikan dalam 5 tahun, sampai 2025. Pembangkit hidro itu terdiri dari tujuh proyek, lima mini hydro dan dua large hydro. total investasi yang dibutuhkan TGRA untuk menyelesaikan ke tujuh proyek ini sebesar Rp12,5 triliun. Akan tetapi, pihaknya tengah berupaya menekan investasi tersebut agar bisa berada di bawah angka Rp12 triliun. Sebagai informasi, lima pembangkit tenaga listrik mini hidro (PLTMH) yang tengah dikerjakan Terregra berkapasitas 43,8 MW. Sebanyak tiga PLTMH ditargetkan commercial on date (COD) pada Desember 2022. PLTMH tersebut adalah PLTMH Batang Toru-3 kapasitas 10 Mega Watt (MW), PLTMH Batang Toru-4 kapasitas 10 MW, dan PLTMH Sisira berkapasitas 9,8 MW. Sementara, dua PLTMH lainnya ditargetkan COD pada September 2023. PLTMH tersebut adalah PLTMH Raisan 1 berkapasitas 7 MW, dan PLTMH Raisan 2 kapasitas 7 MW. Adapun dua Large Hydro Power Plant (LHPP) perseroan berada di Aceh, dengan total kapasitas 467 MW. Dua LHPP ini memiliki nilai investasi Rp11 triliun. (Source: Bisnis.com)

[TPIA] - Chandra Asri (TPIA) Raih Pinjaman US$250 Juta dari BNI, Refinancing & Ekspansi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) meraih fasilitas pembiayaan berskema term loan baru dengan balloon payment dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai total US$250 juta. Skema pembiayaan ini dibagi menjadi dua fasilitas. Pertama, fasilitas term loan 1 dengan maksimum US$150 juta yang digunakan untuk membiayai buyback obligasi dan refinancing hutang eksisting perusahaan, dengan tenor tujuh tahun. Kedua, fasilitas term Loan 2 dengan maksimum US$100 juta, untuk membiayai kebutuhan pra operasi kompleks petrokimia kedua yang berskala global (CAP2) dengan tenor sepuluh tahun. Pihak TPIA berharap, kerja sama dengan Chandra Asri dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan, seiring dengan rencana BNI untuk mengembangkan business banking yang sehat dan prudent. Sementara itu, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menyampaikan, kemitraan dengan BNI ini merupakan sebuah langkah bagi Chandra Asri untuk terus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat memberikan keunggulan operasional. Perusahaan terus berkomitmen meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang semakin meningkat. Salah satu strategi Perusahaan adalah dengan pengembanan CAP2 yang berskala global. Dengan pembangunan kompleks ini, diharapkan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi. (Source: Bisnis.com)