Daily News 14/10

October 14, 2021 No. 2062
[MPPA] - MPPA Pasang Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp760, Grup Lippo Jadi Pembeli Siaga
PT Multipolar Tbk. (MLPL) berkomitmen menjadi pembeli siaga sekaligus melaksanakan jatahnya dalam aksi rights issue PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA). Mengutip prospektus yang dikeluarkan perseroan, Rabu (13/10/2021), MPPA akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.171.200.788 saham biasa atas nama atau saham baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp760 setiap saham. Total saham yang akan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya Rp890.112.598.880 atau Rp890,11 miliar tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 13,46 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT VI. PT Multipolar Tbk (MLPL) sebagai Pemegang Saham Utama akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan akan bertindak sebagai Pembeli Siaga sampai dengan sejumlah saham yang nilainya setara dengan sebanyak-banyaknya Rp720 miliar. Komitmen MLPL ini sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana untuk Melaksanakan HMETD dan Pembeli Siaga dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI PT Matahari Putra Prima Tbk tanggal 7 Oktober 2021. Sebagai Pemegang Saham Utama, MLPL akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD, sejumlah 369.985.381 saham baru atau setara Rp281,18 miliar. Sebagai Pembeli Siaga, apabila setelah alokasi pelaksanaan rights issue tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka MLPL akan membeli sebagian sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan, yaitu Rp760 setiap saham. MLPL berkomitmen sebanyak-banyaknya mengambil sisa rights issue senilai Rp438.811.110.440 atau Rp438,81 miliar. Seluruhnya akan dibayar secara tunai, berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT VI PT Matahari Putra Prima Tbk No.73 pada 11 Oktober 2021. (Source: Bisnis.com)

[PPRO] - PP Properti (PPRO) Kantongi Marketing Sales Rp 539 Miliar Hingga Kuartal III
PT PP Properti Tbk (PPRO) masih tertatih untuk meraih target pendapatan pra-penjualan alias marketing sales di tahun ini. Di tengah pandemi yang masih melanda, PPRO membukukan marketing sales sebesar Rp 539 miliar sampai dengan kuartal III 2021. Direktur Utama PPRO I Gede Upeksa Negara mengungkapkan, marketing sales yang diraih PP Properti turun tipis sekitar 2% secara tahunan (YoY). Jika dibandingkan dengan Q3-2020 (marketing sales) belum ada pertumbuhan, namun masih sesuai dengan target sampai dengan akhir tahun 2021. PPRO pun kembali menimbang raihan marketing sales yang bisa dibukukan pada tahun ini. Gede menerangkan, jika berdasarkan realisasi di kuartal ketiga, maka PPRO cukup optimistis untuk meraih marketing sales senilai Rp 1,05 triliun sampai tutup tahun 2021. Angka itu lebih rendah dibandingkan target marketing sales PPRO di awal tahun yang mencapai Rp 1,7 triliun. Namun dengan kasus covid-19 yang lebih terkendali, gencarnya program vaksinasi serta dorongan insentif properti yang berjalan hingga akhir tahun nanti seperti PPN ditanggung pemerintah, kelonggaran Loan to Value (LTV) dan penurunan suku bunga, PPRO pun masih optimistis bisa mendongkrak raihan penjualan di sisa 2021. Selain pandemi yang lebih terkendali dan adanya dorongan stimulus properti dari pemerintah, PPRO juga optimistis dengan gencarnya proyek yang sedang digarap. Sampai dengan Q4-2021, total proyek residensial yang dikembangkan PPRO mencapai 20 proyek. Terdiri dari 17 proyek student apartment dan 3 lagoon series yakni Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, dan Grand Dharmahusada Lagoon. Adapun, kontributor terbesar marketing sales PPRO sampai dengan Q3-2021 berasal dari proyek Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon dan proyek student apartment seperti Apartemen Evenciio, Begawan, dan Westown View. (Source: Kontan)

[TINS] - Harga Timah Terus Melesat, TINS Yakin Kinerja Semakin Kuat
Harga timah masih terus menanjak dan melanjutkan reli sepanjang tahun, terdorong oleh gangguan pasokan karena pandemi dan tingginya permintaan. Hal itu menjadi sentimen positif bagi PT Timah Tbk. Adapun, harga timah sepanjang tahun ini sudah naik sampai 80 persen, melampaui logam dasar lainnya seperti tembaga dan aluminium di pasar London Metal Exchange (LME). Pelaku pasar timah saat ini tengah memperhatikan perbaikan ekonomi yang bisa meningkatkan konsumsi di saat adanya gangguan pasokan karena hambatan pengiriman dan produksi dari para pemasok di Asia. Pasokan timah di pasar Shanghai dan London sendiri saat ini tercatat mendekati titik terendah dalam beberapa tahun. Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Mochtar Riza Pahlevi Tabrani optimistis sentimen ini akan berimbas positif bagi kinerja keuangan kuartal III/2021 dan kuartal IV/2021. Penguatan harga timah juga akan meningkatkan kontribusi TINS kepada kas negara. Hal ini seiring dengan posisi TINS sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga tergabung pada Holding Industri Pertambangan Indonesia atau Mind ID. (Source: Bisnis.com)