Daily News 18/10

October 18, 2021 No. 2064
[TINS] - Saham Timah (TINS) Masih Layak Dicermati, Ini Sebabnya
Meski mencatatkan penurunan pendapatan pada paruh pertama tahun ini, saham PT Timah Tbk. (TINS) masih layak dikoleksi seiring dengan prospek kinerja yang lebih baik di semester II/2021. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan semester I/2021, TINS mencatat pendapatannya turun 27 persen ke Rp5,87 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,03 triliun. Meskipun terjadi penurunan, perseroan masih mencatatkan laba dan EBITDA yang cemerlang. Untuk EBITDA perusahaan para paruh pertama tahun ini tercatat melesat 199 persen ke Rp1,04 triliun dari tahun sebelumnya hanya Rp348 miliar.Kemudian, laba operasional perseroan melambung 378 persen dari minus Rp227 miliar menjadi Rp630 miliar pada semester I/2021. Selanjutnya, untuk laba bersih perseroan berhasil mencatat kenaikan 169 persen ke Rp270 miliar dari tahun sebelumnya masih minus Rp390 miliar. Terkait hal tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menyebutkan, pertumbuhan laba TINS pada paruh pertama tahun ini ditopang oleh peningkatan harga jual rata-rata atau average seliing price (ASP) timah sebesar 69 persen. Ia menjelaskan, tren ini juga diikuti efisiensi beban pokok penjualan yang dilakukan TINS. Hal tersebut membuat beban pokok terhadap penjualan perusahaan turun menjadi 81 persen dari 97 persen. Ke depannya, Sukarno meyakini kinerja TINS dapat tetap terjaga hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan langkah efisiensi biaya yang ditempuh perusahaan akan memaksimalkan penjualan dari sentimen kenaikan harga timah yang tengah terjadi. Ia memaparkan, sejauh ini harga timah sudah menguat sekitar 16 persen dari penutupan semester I/2021. Selain itu, Sukarno mengatakan rencana eksplorasi tambang laut perusahaan juga tepat dilakukan saat ini seiring dengan tren harga yang terus menguat. Sementara, dari sisi valuasi saham Sukarno mengatakan harga TINS sudah cenderung menguat dalam jangka pendek. Prospek bisnis dan kinerja yang positif hingga akhir tahun membuat Sukarno merekomendasikan investor untuk membeli TINS dengan target harga Rp1.925. (Source: Bisnis.com)

[PTPP] - PTPP Raih Kontrak Baru Sebesar Rp 13,48 Triliun Hingga September 2021
PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan, perolehan kontrak baru hingga September 2021 mencapai Rp 13,48 triliun. Adapun capaian kontrak baru itu tercatat tumbuh 14,62% secara year on year (yoy). Targetnya hingga akhir tahun ini, capaian kontrak baru perusahaan pelat merah ini dapat mencapai Rp 30,1 triliun. Raihan kontrak tersebut berasal dari proyek-proyek yang diraih diantaranya proyek Junction Dawuan Tol sebesar Rp 825 miliar, Pegadaian Tower sebesar Rp 594 miliar, Dredging Benoa sebesar Rp 583 miliar, Gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp 500 miliar, Kantor Gubernur Papua sebesar Rp. 357 miliar, Labuan Bajo Airport Building sebesar Rp.357 miliar, serta Jalan KIT Batang Fase 1.4 sebesar Rp 350 miliar. Kemudian ada juga dari proyek Penataan Kasawan Pura Besakih sebesar Rp 344 miliar, Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp 342 miliar, Infrastruktur Kab. Alor sebesar Rp 271 miliar, RS Banten sebesar Rp 241 miliar, TIM Phase 3 Rp 226 miliar, Irigasi Bintang Bano sebesar Rp 212 miliar, dan Pekerjaan Tambah Jalan Tol Manado-Bitung sebesar RP 208 miliar. Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengatakan hingga saat ini proyek-proyek strategis nasional (PSN) yang tengah dikerjakan oleh PTPP masih tetap berjalan. Adapun, hingga saat ini perseroan telah menggarap sekitar 20 proyek yang masih terus berjalan. Beberapa proyek itu di antaranya Jalan Tol Manado-Bitung senilai Rp 2,91 triliun, proyek konstruksi simpang susun Jalan Tol Serang Panimbang senilai Rp 538 miliar, Jalan Tol Kisaran-Tebing Tinggi senilai Rp 3,67 triliun. Kemudian, proyek Jalan Tol Semarang-Demak senilai Rp 2,98 triliun, Pelabuhan Patimban Paket 3 (Connecting Bridge) Rp 199 miliar, dan pekerjaan fasilitas sisi Bandara Udara Siboru Fakfak senilai Rp 364 miliar. Adapun progress proyek-proyek PSN sampai dengan akhir September 2021 yang sedang dikerjakan PTPP yakni Pembangunan Konstruksi SImpang Susun Jalan Tol Serang Panimbang dengan progress sebesar 94% dg target selesai pada kuartal 4-2021, proyek Jalan Tol Kisaran-Tebing Tinggi dengan progress 26% dan ditargetkan selesai kuartal II-2022, kemudian proyek Jalan Tol Semarang-Demak dengan progress 52% yang ditargetkan selesai Pada kuartal I-2022. Lebih lanjut, ada pula proyek pengerjaan Pelabuhan Patimban Paket 1 (Terminal) yang sudah mencapai 98% dan ditargetkan rampung pada Kuartal II-2022, proyek Pelabuhan Patimban Paket 3 (Connecting Bridge) sebesar 85% dan ditargetkan selesai pada Kuartal 4-2021, serta Proyek Pekerjaan Fasilitas SIsi Udara Bandara Udara Siboru Fakfak sebesar 33% yang akan rampung pada Kuartal 4-2022. Sementara mengenai alokasi belanja modal di 2021, sampai dengan September 2021, perseroan telah merealisasikan capex sebesar Rp 1,86 triliun. (Source: Kontan)

[PWON] - Ekspansi, Pakuwon Jati (PWON) Akan Akuisisi Lahan dan Mal di Wilayah Jawa-Bali
Kembangkan jaringan mal, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berniat mengakuisisi lahan atau mal di wilayah Jawa dan Bali. Direktur Pengembanga Pakuwon Jati Ivy Wong mengatakan, sudah ada beberapa perusahaan atau pengelola lahan tanah yang menawarkan lahan atau tanah yang dijual kepada PWON. Tahun ini PWON sedang fokus pada dua proyek mal yakni Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall (extention ke-3) di Surabaya. Untuk Pakuwon Mall Bekasi, nilai investasi sebesar sekitar Rp 2,1 triliun dan luas lahan mal tersebut sekitar 3,5 hektare (ha). Sedangkan, Pakuwon City Mall di Surabaya merupakan mix-used satu lahan  tergabung di atasnya memiliki kondominium dan hotel. (Source: Kontan)