Daily News 02/02

February 02, 2022 No. 2135
BNI (BBNI) Jelaskan ke Bursa soal Rencana Rights Rp11 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyampaikan tanggapan atas permintaan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia terkait dengan rencana perseroan melaksanakan rights issue senilai Rp11 triliun. Tanggapan tersebut disampaikan manajemen dalam laporannya yang ditandatangani oleh Corporare Secretary BNI Mucharom, Senin (31/1/2022). Manajemen menjelaskan perseroan merencanakan rights issue pada 2022 dalam rangka memperkuat permodalan untuk ekspansi bisnis serta fundamental perusahaan di tengah pemulihan ekonomi. Rencana tersebut juga tertuang dalam rencana bisnis perseroan yang disampaikan kepada OJK.

============================================================================

Pemerintah Kembali Buka Ekspor Batubara, Tapi Ada Syaratnya

Pemerintah kembali membuka ekspor batubara pasca memastikan pasokan batubara ke pembangkit sudah membaik. Kendati demikian, belum semua perusahaan diperbolehkan melakukan ekspor. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberlakukan larangan ekspor batubara periode 1 hingga 31 Januari 2022 bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau IUPK tahap kegiatan Operasi Produksi, IUPK Sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian dan PKP2B. Langkah ini dilakukan guna menjamin terpenuhinya pasokan batubara untuk pembangkit listrik. Terhitung sejak tanggal 1 Februari 2022 Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali ekspor batubara bagi perusahaan telah memenuhi kewajiban DMO dan/atau telah menyampaikan Surat Pernyataan bersedia membayar denda atau dana kompensasi atas kekurangan DMO tahun 2021 sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 13.K/HK.021/MEM.B/2022.

============================================================================

Usai Imlek, IHSG Masih Ogah Ngasi Ang Pau

Perdagangan saham di bursa domestik libur memperingati Tahun Baru Imlek kemarin, Selasa (1/2/2022). Hari ini pasar akan kembali buka, untuk itu investor maupun pelaku pasar perlu mencermati berbagai sentimen yang akan mewarnai perdagangan hari ini.
Sebelum libur, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,22% di level 6.631,15 pada Senin (31/1/2022). Koreksi indeks juga dibarengi dengan asing yang net sell sebesar Rp 247 miliar. Maklum pada pekan lalu, IHSG sudah menguat 3 hari beruntun dengan apresiasi lebih dari 1%. Sehingga wajar saja kalau asing memanfaatkan momentum tersebut untuk profit taking. Dengan kinerja pasar saham tersebut, jelas bahwa tidak ada January Effect di bulan lalu. Sebenarnya secara siklikal, kinerja bulanan IHSG cenderung moncer di bulan Februari. Setidaknya dalam satu dekade terakhir, return bulanan IHSG cenderung positif. Sejak tahun 2011-2021 rata-rata gain IHSG mencapai 1,36%.

============================================================================

Kasus Omicron Meningkat, Transaksi Saham Terdampak

Meningkatnya kasus omicron dalam negeri membuat investor cenderung berhati-hati dalam melakukan transaksi saham. Head of Investment Research Wawan Hendrayana menerangkan bahwa penurunan transaksi saham, terjadi disebabkan oleh kekhawatiran Omicron. Menurutnya, hal itu ikut memengaruhi selera pasar jika dibandingkan dengan tahun lalu. “Awal 2021 itu kita penuh semangat karena ada vaksin dan pemulihan ekonomi. Investor baru juga banyak sehingga membuat pasar semarak. Tapi kalau sekarang, kita dihadapkan oleh Omicron,” katanya. Selain itu dia menilai pasar tengah kekurangan penggerak. Berbeda dengan tahun lalu ketika saham-saham new economy seperti teknologi, bank digital, hingga mobil listrik menjadi penambah nafsu transaksi para investor.

============================================================================

Ada Transaksi Sarana Menara (TOWR) di Pasar Nego Rp2,4 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya transaksi saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (31/1/2022) senilai Rp2,489 triliun. Berdasarkan data perdangan BEI  hingga sesi I siang hari ini, Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) ditansaksikan di pasar negosiasi dengan total nilai Rp2,489 triliun. Nilai tersebut setara dengan 58 persen dari total nilai transaksi diseluruh pasar sesi I  yakni sebesar Rp5.663,3 triliun. Saham TOWR di Sesi I ditransaksikan pada harga Rp1.100 per lembar untuk 22,6 juta lot dalam satu kali transaksi. Sedangkan di pasar reguler, saham emiten menara telekomunikasi grup Djarum itu pada penutupan sesi I naik 10 point atau 1 persen ke level Rp1.040 dengan nilai transaksi Rp18,2 miliar.