Daily News 08/04

April 08, 2022 No. 2159
BRI (BBRI) Tetapkan Suku Bunga Dasar Kredit Terbaru, Ini Rinciannya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menetapkan suku bunga dasar kredit atau SBDK (prime lending rate). Besaran suku bunga tersebut berlaku untuk periode 31 Maret 2022. Sekadar informasi, SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah. Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (8/4/2022), emiten bersandi BBRI itu menetapkan SBDK untuk segmen kredit korporasi sebesar 8 persen dan kredit ritel 8,25 persen, serta kredit mikro sebesar 14 persen. Adapun BBRI menetapkan kredit konsumsi untuk segmen KPR dan non KPR masing-masing sebesar 7,25 persen dan 8,75 persen. Perlu diingat, SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

============================================================================

Adhi Karya (ADHI) Dapat Restu Gelar Rights Issue Sebanyak 7,12 Miliar Saham

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akhirnya mendapatkan restu untuk melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD). Hal itu didapat setelah perusahaan pelat merah ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2021 pada Kamis (7/4). Rencananya dengan rights issue ini, ADHI menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas. Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, penambahan modal ini akan digunakan sebagai alokasi penggunaan dana untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan.

============================================================================

Penjatahan IPO GoTo Usai, Ritel Dapat Berapa? Ini Bocorannya

Proses penjatahan saham (allotment) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk berakhir kemarin. Investor sudah bisa mengetahui jumlah saham yang akan diterima dari proses penawaran umum (initial public offering/IPO). Seperti diketahui, harga saham IPO GOTO ditetapkan di angka Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar). GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih). Masa penawaran umum saham telah berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022. Hal yang membuat para investor penasaran tentunya berapa jatah saham untuk ritel dan berapa persen dari pemesanan Anda yang dipenuhi penjatahannya?

============================================================================

BPS: Inflasi April Bisa Tinggi Dipicu Sejumlah Faktor, Termasuk Kenaikan BBM dan PPN

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pada April ini inflasi diperkirakan bakal meningkat karena dipicu oleh beberapa hal yang berpotensi akan mengerek inflasi. “Ada demand yang polanya meningkat di bulan puasa atau Lebaran sedangkan di sisi lain ada kebijakan pemerintah yang berpotensi untuk terjadinya inflasi. April ini dugaan saya tinggi (inflasi), karena ada banyak tekanan dari faktor eksternal,” jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4). Momentum bulan puasa dan menjelang Idul Fitri turut mendorong permintaan beberapa bahan pokok. BPS sendiri mencatat terdapat peningkatan harga pada cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret. Kemudian, bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan juga menjadi beberapa komoditas yang menyumbang inflasi.

============================================================================

Ditopang Jasa IT, Wira Global Solusi (WGSH) Catat Laba Tahun 2021 Rp3,96 Miliar

PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) sepanjang tahun 2021 membukukan kinerja positif, hal ini terlihat dari pendapatan Perseroan bertumbuh 1784% ketimbang 2020 yang lalu. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba konsolidasi WGSH di 2021 ikut terkerek naik menjadi Rp. 3.960.992.608, dibandingkan posisi laba 2020 sebesar Rp. 144.180.242. “Kami bersyukur dapat tumbuh pesat pada tahun 2021; walaupun di tahun pandemi ini kami harus mengatur karyawan yang Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) agar output pekerjaan tetap produktif, berkat SaaS kami Pagii.co permasalahan to-do list dan absensi karyawan yang WFH atau WFO dapat teratasi dengan baik” ujar Erlin Veronica, President Group WGS dalam siaran persnya Kamis, 7 April 2022 Berdasarkan keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia, WGSH mencatatkan pendapatan Rp. 22.120.710.071, meningkat 1784% ketimbang pendapatan pada tahun 2020 (tidak diaudit), di sisi laba pun mengalami peningkatan 2647% dari Rp 144.180.242 di 2020 menjadi Rp 3.960.992.608 di 2021.