Daily News 14/03

March 14, 2023 No. 2313
BBRI

BRI (BBRI) Kantongi Restu Buyback Saham Maksimal Rp1,5 Triliun

EmitenNews.com―Meningkatkan rasio kepemilikan saham oleh pekerja, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyetujui untuk membeli kembali saham (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun.

"Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham BBRI oleh pekerja," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan rasa kepemilikan (sense of ownership) pekerja terhadap BRI dan mendorong kontribusi pekerja BRI agar lebih optimal dalam pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan.

Sumber: https://www.emitennews.com/news/bri-bbri-kantongi-restu-buyback-saham-maksimal-rp15-triliun

===========================================================================

IPAC

Tumbuh 20,49 Persen, Era Graharealty (IPAC) Kantongi Laba 2022 Senilai Rp3,91 Miliar

EmitenNews.com―PT Era Graharealty Tbk (IPAC) meraih laba bersih yang tumbuh 20,49%, dari Rp3,91 miliar sepanjang tahun 2021 menjadi Rp4,71 miliar sepanjang tahun 2022. IPAC merupakan emiten jasa agen real estate sekaligus pemegang hak lisensi merek ERA, real estate waralaba dari Amerika Serikat,

Berdasarkan Laporan Keuangan yang dikutip di situs BEI, Selasa (14/3), IPAC tercatat mengalami peningkatan jumlah pendapatan sebanyak 25,12%, dari Rp20,78 miliar pada 2021 menjadi Rp26,00 miliar pada 2022.

Selain itu, jumlah beban langsung IPAC selama tahun lalu ternyata meningkat 51,03% dari semula Rp3,37 miliar pada 2021 menjadi Rp5,09 miliar pada tahun 2022. Sehingga per akhir 2022, IPAC tercatat meraih laba kotor sebesar Rp20,90 miliar, meningkat dari Rp16,90 miliar pada 2021.

Sumber: https://www.emitennews.com/news/tumbuh-2049-persen-era-graharealty-ipac-kantongi-laba-2022-senilai-rp391-miliar

===========================================================================

INCO

Semarak Kongsi Vale (INCO) dengan Investor Singapura

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memperkuat hubungan dengan dua investor Singapura untuk ekspansi bisnis penghiliran nikel.

INCO menyambut Huaqi (Singapore) Pte. Ltd. sebagai pemegang saham baru di PT Kolaka Nickel Indonesia. Di sisi lain, Taizin (Singapore) Pte. Ltd. berencana menjadi pemegang saham pengendali PT Bahodopi Nikcel Smelting Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Filia Alanda menyampaikan INCO memiliki 191.000 saham di PT Kolaka Nickel Indonesia. Nilai nominal seluruhnya mencapai Rp191 miliar. 

"Huaqi telah mengambil bagian penerbitan 764.000 saham baru PT Kolaka Nickel Indonesia," paparnya dalam keterangan resmi, Senin (13/3/2023).

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20230314/192/1636993/semarak-kongsi-vale-inco-dengan-investor-singapura.

===========================================================================

BJBR

BJB (BJBR) Batalkan Rencana Right Issue 1,836 Miliar Saham, Ini Alasannya

EmitenNews.com―PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) tidak melanjutkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMHMETD)II atau right issue.

Hal itu terungkap dalam keterangan resmi emiten bank milik pemerintah se-provinsi Jawa Barat dan Banten itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(13/3/2023).

“Perseroan membatalkan agenda persetujuan right issue dalam RUPST tahun buku 2022,” tulis manajemen BJBR.

Alasanya, BJBR yakin dengan kondisi permodalan saat ini telah memadai guna menunjang ekspansi kredit.

Sumber: https://www.emitennews.com/news/bjb-bjbr-batalkan-rencana-right-issue-1836-miliar-saham-ini-alasannya

===========================================================================

Permintaan Lesu, Harga Batu Bara Nyaris Tidak Bergerak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara nyaris tidak bergerak dan hanya melemah tipis pada awal pekan.

Pada perdagangan Senin (13/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 191,5 per ton. Harganya melandai 0,78%.

Pelemahan kemarin memutus tren positif harga batu bara yang menguat tajam 5,89% pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Kembali melandainya harga batu bara disebabkan masih lemahnya permintaan serta ambruknya harga gas.

Permintaan dari India memang diperkirakan akan meningkat dalam waktu dekat untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan listrik selama musim panas Mei-Juni.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230314060147-17-421351/permintaan-lesu-harga-batu-bara-nyaris-tidak-bergerak