Daily News 02/10
October 02, 2023 No. 2418
PPDP Ditengah tren pertumbuhan pendapatan dan laba bersih emiten kemasan PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP), Investor juga wajib mencermati pos keuangan lain yang menjadi tolak ukur kelangsungan bisnis perseroan kedepan. Merujuk data laporan keuangan PDPP yang di kutip, Senin (2/10/2023), utang jangka pendek perseroan melambung hingga 58,69 persen selama enam bulan atau sejak 31 Desember 2022 yang masih di angka Rp56,54 miliar menjadi Rp89,73 miliar per 30 Juni 2023. Lompat signifikan terjadi pada pos Utang bank jangka pendek yang naik jadi Rp17,72 miliar dari sebelumnya hanya Rp11,85 juta. Lalu utang usaha pihak ketiga naik jadi Rp32,59 miliar dari Rp21,06 miliar. Utang lain-lain pihak ketiga pada periode ini tercatat Rp6,50 miliar sedangkan di akhir tahun lalu nihil. https://www.emitennews.com/news/utang-jangka-pendek-primadaya-plastisindo-pdpp-bengkak-5869-dalam-enam-bulan ============================================================================ AMMN Kinerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kurang mumpuni di semester I-2023. Di mana, laba bersih AMMN anjlok hingga 78% secara tahunan di periode Januari-Juni 2023. Melansir laporan keuangan yang dirilis Jumat (29/9), anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini membukukan laba bersih senilai US$ 122 juta. Realisasi ini turun 78% bila dibandingkan dengan laba di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 565 juta. Penurunan laba bersih AMMN ini dipengaruhi penurunan pendapatan. Pada enam bulan pertama 2023, AMMN membukukan pendapatan senilai US$ 581 juta. Realisasi tersebut turun 58% dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,38 miliar. Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications & Investor Relations AMMN menjelaskan, penurunan pendapatan AMMN salah satunya dipengaruhi oleh penundaan ekspor konsentrat. https://industri.kontan.co.id/news/laba-bersih-amman-mineral-ammn-tergerus-hingga-78-1 ============================================================================ SKLT Sekar Laut (SKLT) bakal melakukan stock split dengan rasio 1 banding 10. Dengan skenario itu, harga saham perseroan akan menjadi Rp200-300 per lembar dari harga terkini Rp2.000-3.000 per lembar. Selain itu, harga nominal akan menjadi Rp50 dari saat ini Rp500. Perdagangan saham dengan nominal baru pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 November 2023. Lalu, perdagangan saham di pasar tunai mulai pada 24 November 2023. Stock split itu, dilatari oleh lonjakan harga saham dari Rp500 per lembar menjadi Rp2.500 per eksemplar. ”Dengan skema harga yang lebih terjangkau, diharap dapat menarik minat investor, dan masyarakat untuk memilih saham perseroan sebagai tujuan investasi, sekaligus meningkatkan likuiditas saham perusahaan di lintasan sirkuit pasar modal Indonesia,” tegas John Canfi Gozal, Direktur Sekar Laut. https://www.emitennews.com/news/sekar-laut-sklt-stock-split-rasio-110-intip-berikut-jadwalnya ============================================================================ KAEF PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat adanya peningkatan permintaan obat-obatan terkait infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini tidak lepas dari efek polusi udara yang terjadi di beberapa kota besar Indonesia. Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyampaikan, sejak Juni sampai Agustus 2023 permintaan obat-obatan ISPA dari masyarakat di apotek Kimia Farma tumbuh sekitar 20%. Potensi peningkatan permintaan obat-obatan ISPA masih cukup terbuka pada masa mendatang. Oleh karena itu, pihak KAEF berusaha tetap menjaga stok bahan baku, produk obat, dan alat kesehatan untuk penanganan ISPA. Di samping itu, KAEF juga memastikan pasokan obat dan suplemen untuk mencegah ISPA. https://industri.kontan.co.id/news/permintaan-obat-obatan-ispa-di-kimia-farma-kaef-tumbuh-20 ============================================================================ ESSA PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan volume produksi tahun ini. Dalam estimasi manajemen, volume produksi amonia ESSA bakal mencapai 720-740 ribu metrik ton (MT) tahun ini. Sementara itu, volume produksi liquefied petroleum gas (LPG) perusahaan diperkirakan mencapai 70-74 ribu metrik ton, sementara produksi kondensat diperkirakan akan mencapai 150-155 ribu barel. Sebagai pembanding, realisasi volume produksi ESSA secara di tahun 2022 berjumlah 566.030 MT amonia, 62.258 MT LPG, dan 139.797 barel kondensat. “Pendapatan dan laba bersih ESSA dipengaruhi oleh harga komoditas global. ESSA memprioritaskan keunggulan operasional dan efisiensi untuk meningkatkan kinerja,” terang Manajemen ESSA kepada Kontan.co.id, Jumat (29/9). https://industri.kontan.co.id/news/surya-esa-perkasa-essa-optimistis-mengejar-kenaikan-volume-produksi-tahun-ini# ============================================================================ DOID Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) atau (DOID), perusahaan induk dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Teknologi Digital (B-TECH), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), melaporkan pertumbuhan volume dan EBITDA yang kuat, serta rasio Utang Bersih terhadap EBITDA terendah di Semester Pertama 2023. Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Group, menyampaikan hingga semester I - 2023, Total pendapatan meningkat 19 persen secara tahunan menjadi USD0,86 miliar (Rp13,35 triliun). Kinerja operasional yang kuat ditunjukkan dengan menghasilkan 286 juta bank cubic meter (bcm), peningkatan volume overburden (OB) sebesar 10% YoY, dan 42 juta metrik ton (MT) batu bara, peningkatan produksi batu bara sebesar 2% YoY. https://www.emitennews.com/news/delta-dunia-grup-doid-catatkan-kemajuan-dalam-inisiatif-esg-di-semester-i-2023