Daily News 22/03

March 22, 2024 No. 2528

GOOD

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) berencana membeli kembali (buyback) saham-saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan tercatat pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan akan buyback sampai 46,3 juta saham. Rencana besar itu, akan dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 April 2024. 

Dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024), manajemen GOOD menuturkan bahwa perkiraan jumlah saham adalah 0,13% atau sebanyak 46.395.349 lembar saham dari total saham yang dikeluarkan Perseroan dengan rincian biaya perdagangan efek dan biaya laiinya Rp50 juta.

GOOD berencana menyimpan saham treasuri untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal buyback telah dilaksanakan.

https://www.emitennews.com/news/tunggu-rupslb-garudafood-good-siap-buyback-463-juta-saham

TPIA

Chandra Asri Pacific Tbk.

Chandra Asri dan BCI Minerals Limited (BCI) mengumumkan penandatanganan Perjanjian Offtake. Chandra Asri akan menggunakan garam yang diproduksi di Proyek Mardie untuk pabrik Chlor-Alkali skala global yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia.

Perjanjian Offtake dengan BCI ini dilakukan untuk membeli pasokan garam dari Proyek Mardie Salt BCI selama tiga tahun, dengan Chandra Asri memiliki hak untuk memperpanjang masa berlaku selama 3 tahun berikutnya dengan syarat tertentu.

Volume kontrak (per Tahun Kontrak) untuk garam adalah 300.000 ton per tahun pada tahun pertama, kemudian meningkat menjadi 600.000 ton per tahun pada tahun kedua dan ketiga sesuai dengan progresi Proyek. Perjanjian Offtake ini akan berkontribusi terhadap pemenuhan persyaratan Offtake yang diperlukan sebagai prasyarat pencairan fasilitas utang BCI.

"Kemitraan ini mengukuhkan posisi kompetitif kami sebagai pemimpin pasar melalui rencana kami yang sedang berjalan untuk mengembangkan pabrik caustic soda dan ethylene dichloride berskala global" kata CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra dalam keterangan resminya, Kamis (21/3).

https://www.emitennews.com/news/chandra-asri-tpia-gandeng-bci-minerals-pasok-garam-pabrik-chlor-alka

NIKL

Pelat Timah Nusantara Tbk.

Untuk mempertahankan produktivitas, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), atau Latinusa menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD2,2 juta untuk tahun 2024. Dana capex tersebut akan digunakan untuk mendukung produksi atau operasional Latinusa.

Dalam acara Public Expose Insidentil, Kamis (21/3/2024), Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi mengungkapkan, terkait capex itu, bagaimana kita bisa mempertahankan produktivitas. Nilai capex yang tahun ini USD2,2 juta alokasinya investasi untuk melengkapi di pabrik tinplate.

“Harapannya, agar kapasitas produksi terjaga dan kualitas produk kami bisa memuaskan pelanggan," kata Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi.

Tahun ini perseroan terus berupaya mencatat kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun 2023. Untuk volume penjualan tahun ini, ditargetkan tumbuh sekitar 19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari kapasitas produksi saat ini sekitar 160.000 metrik ton per tahun. Dengan demikian, diharapkan Perseroan dapat mengantongi laba bersih di tahun 2024.

https://www.emitennews.com/news/jaga-produktivitas-di-2024-ini-langkah-pelat-timah-nusantara-nikl

INTP

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk"

<html> <head></head> <body> <p>PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 1,95 triliun tahun 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,84 triliun.<br />  <br /> Penguatan harga tersebut berimbas terhadap peneingkatan laba per saham dasar dari Rp 529,44 menjadi Rp 568,41 per saham.</p> <p>Manajemen INTP dalam rilis laporan kinerja keuangan di Jakarta, Kamis (21/3/2024) menyebutkan, kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan dari Rp 16,32 triliun menjadi Rp 17,94 triliun. Beban pokok pendapatan naik dari Rp 11,18 triliun menjadi Rp 12,10 triliun.<br />  <br /> Alhasil laba bruto perseroan naik dari Rp 5,14 triliun menjadi Rp 5,84 triliun. Perseroan juga berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan keuangan dari Rp 104,41 miliar menjadi Rp 181,56 miliar. Sedangkan biaya keuangan naik tipis dari Rp 42,91 miliar menjadi Rp 60,50 miliar.</p> <p>https://investortrust.id/news/indocement-intp-untung-rp-1-95-triliun-laba-per-saham-jadi-segini</p> </body> </html>