Daily News 25/07

July 25, 2024 No. 2602

BBCA

Bank Central Asia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri. 

Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 11,1% YoY menjadi Rp26,9 triliun pada semester I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. 

“Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024. 

Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp50 triliun. Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah, serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja semester I-2024 secara virtual Rabu (24/7)

https://www.emitennews.com/news/bca-bbca-raih-laba-naik-111-persen-di-semester-i-ini-pendorongnya

ELIT

Data Sinergitama Jaya Tbk.

PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) melaporkan pendapatan sebesar Rp220,87 miliar hingga 30 Juni 2024, meningkat sekitar 51,73% dari pendapatan Rp145,40 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan keuangan perseroan yang dirilis pada hari Rabu, beban pokok pendapatan naik sekitar 46,95% menjadi Rp159,34 miliar dari beban pokok pendapatan Rp108,41 miliar.

Sementara itu, laba bruto meningkat sekitar 66,56% menjadi Rp61,53 miliar dibandingkan dengan laba bruto Rp36,98 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Laba sebelum pajak penghasilan juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 103,86%, menjadi Rp18,61 miliar dari laba sebelum pajak penghasilan Rp9,14 miliar.

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sekitar 103,77% menjadi Rp14,50 miliar dari laba neto Rp7,12 miliar.

https://www.emitennews.com/news/elit-catat-pendapatan-naik-517-persen-di-semester-i-2024

UNVR

Unilever Indonesia Tbk

Unilever Indonesia (UNVR) paruh pertama 2024 mencatat penjualan bersih Rp19 triliun, dan laba bersih Rp2,5 triliun. Pangsa pasar terus bertahap meningkat sejak Desember 2023 lalu. Laba bersih turun 10,60 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,75 triliun. 

Pertumbuhan pendapatan domestik meningkat 4,1 persen dibanding semester sebelumnya, meski menurun 5,7 persen dibanding tahun lalu karena pelemahan pertumbuhan harga dasar. Marjin laba kotor naik 17 basis poin dari semester sebelumnya, menjadi 49,7 persen, meski turun 14 basis poin secara tahunan.


Marjin laba sebelum pajak (PBT) meningkat 229 basis poin dibanding semester kedua 2023 menjadi 16,6 persen. “Kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari mencatat kemajuan bagian-bagian penting bagi masa depan perseroan,” kata Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia, secara virtual Rabu (24/7).

Ia juga menyampaikan pihaknya akan tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas.

https://emitennews.com/news/susut-10-persen-unvr-paruh-pertama-2024-catat-laba-rp25-triliun

CAKK

Cahayaputra Asa Keramik Tbk.

Emiten keramik milik Hermanto Tanoko PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) berhasil meraih laba sebesar Rp1,28 miliar hingga periode 30 Juni 2024, setelah sebelumnya mencatat rugi Rp6,27 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perubahan ini menunjukkan peningkatan laba sebesar 120,42%.

Dalam laporan keuangan semester I-2024 Rabu (24/7) CAKK juga mencatat peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp103,76 miliar, naik 7,12% dari Rp96,86 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.


Namun, beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp110,47 miliar dari Rp92,58 miliar.

Beban usaha naik signifikan menjadi Rp15,38 miliar dari Rp7,26 miliar, sehingga rugi usaha juga meningkat menjadi Rp22,10 miliar dibandingkan dengan rugi usaha Rp2,99 miliar pada periode sebelumnya. 

https://emitennews.com/news/emiten-hermanto-tanoko-cakk-kantongi-laba-rp12m-di-semester-i-2024