Daily News 29/07

July 29, 2024 No. 2604

GRPM

Graha Prima Mentari Tbk.

Graha Prima Mentari (GRPM) per 30 Juni 2024 mencatat penjualan Rp370,68 miliar. Melejit 106 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp179,10 miliar. Beban pokok penjualan Rp343,10 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp164,74 miliar. 

Laba kotor tercatat Rp27,57 miliar, melonjak 91 persen dari edisi sama tahun lalu Rp14,36 miliar. Beban penjualan Rp5,57 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp2,21 miliar. Beban umum dan administrasi Rp19,32 miliar, bengkak dari Rp9,36 miliar. Penghasilan usaha lainnya Rp1,23 miliar, melonjak dari Rp83,79 juta. 

Laba usaha tercatat Rp3,9 miliar, melejit dari periode sama tahun lalu Rp2,86 miliar. Biaya keuangan Rp144,43 juta, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp18,65 miliar. Penghasilan keuangan Rp588,48 juta, melesat 6.261 persen dari posisi sama tahun lalu Rp9,25 juta. 

https://www.emitennews.com/news/surplus-106-persen-grpm-semester-i-2024-catat-penjualan-rp370-miliar

BFIN

BFI Finance Indonesia Tbk

BFI Finance (BFIN) per 30 Juni 2024 meraup laba bersih Rp685,84 miliar. Susut 19 persen dari edisi sama tahun lalu senilai Rp848,43 miliar. Jadi, laba per saham dasar turun ke posisi Rp46 dari sebelumnya Rp56. 

Total pendapatan Rp3,1 triliun, merosot 2,82 persen dari periode sama tahun lalu Rp3,19 triliun. Itu terdiri dari piutang pembiayaan Rp2,89 triliun, turun dari Rp3,01 triliun. Keuangan Rp29,41 miliar, susut dari Rp34,02 miliar. Syariah Rp70,80 miliar, melejit dari Rp49,73 miliar. Lain-lain Rp114,18 miliar, naik dari Rp96,39 miliar. 

Jumlah beban Rp2,26 triliun, bengkak dari Rp2,14 triliun. Meliputi gaji dan tunjangan Rp775,64 miliar, naik dari Rp721,53 miliar. Beban bunga dan keuangan Rp470,62 miliar, naik dari Rp464,74 miliar. Beban umum dan administrasi Rp433,61 miliar, bengkak dari Rp414,67 miliar. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan Rp482,28 miliar, bengkak dari Rp445,79 miliar. 

Laba sebelum pajak Rp844,53 miliar, menukik dari Rp1,04 triliun. Beban pajak penghasilan Rp158,74 miliar, turun dari Rp201,50 miliar. Laba periode berjalan senilai Rp685,79 miliar, mengalami penyusutan 19 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp848,39 miliar. 

https://www.emitennews.com/news/laba-dan-pendapatan-bfin-kompak-melorot-telisik-detailnya

BTPS

Bank BTPN Syariah Tbk.

Upaya Bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan berpengaruh terhadap terjaganya kualitas bisnis BTPN Syariah di semester I 2024. Hal ini ditunjukkan dari rasio-rasio yang sehat, seperti Return on Asset (RoA) dan rasio kecukupan modal (CAR).

Kondisi tersebut memberikan kesempatan Bank untuk menjaga kinerjanya. “Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga terlihat dari rasio-rasio keungan yang sehat, yang memberikan kesempatan Bank untuk terus bertumbuh di masa-masa mendatang. Kami bersyukur bahwa selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian bisa menjaga kinerja bank saat ini, yang lebih dari satu dekade kami bangun,“ ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah.

Ini adalah mimpi nasabah yang diwujudkan BTPN Syariah: Bersama Berkumpul di Pertemuan Rumah Nasabah, Akhirnya Bersama Beribadah di Depan Ka’bah.

Hingga semester I 2024, Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp552 miliar dengan penyaluran
pembiayaan sebesar Rp10,44 triliun. 

Sementara, rasio keuangan Bank tetap kuat, di mana Return on Asset (RoA) 6,6% dan rasio kecukupan modal (CAR) 50,1%.

https://emitennews.com/news/selektif-salurkan-pembiayaan-ini-kinerja-btps-di-semester-i

IPCM

Jasa Armada Indonesia Tbk.

Jasa Armada Indonesia (IPCM) semester I 2024 membukukan pendapatan Rp598,8 miliar. Melejit 5,5 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp567,6 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar dari jasa penundaan kapal Rp512,2 miliar atau 85,5 persen dari total pendapatan, sedang kontribusi jasa pengangkutan dan lainnya 8,1 persen atau Rp48,8 miliar. 

Pendapatan jasa penundaan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu 27,7 persen atau senilai Rp183,2 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp143,5 miliar. Itu didukung peningkatan kinerja beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur. 

Pada pelabuhan umum juga mengalami peningkatan 14,7 persen menjadi Rp250,9 miliar dari sebelumnya Rp218,7 miliar. Kemudian pada TUKS juga meningkat 9,6 persen menjadi Rp 115,8 miliar dari sebelumnya Rp105,6 miliar. Berdasar neraca keuangan, kinerja Jasa Armada menunjukkan kondisi sehat dengan peningkatan aset sekitar 4,4 persen menjadi Rp1,59 triliun dari posisi akhir 2023 senilai Rp1,52 triliun.

Capaian itu, didukung kenaikan aset lancar perusahaan 10,8 persen menjadi Rp986,3 miliar dari akhir 2023 sebesar Rp889,6 miliar sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. ”Upaya kami meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil optimal. Ekspansi wilayah Indonesia Timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan makin baik ke depan,” tegas Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita. 

https://emitennews.com/news/terus-tumbuh-paruh-pertama-2024-ipcm-jala-pendapatan-rp599-miliar