Daily News 16/05

May 16, 2012 No. 262
Coal mining - Rencana pengenaan bea keluar

Pemerintah berencana memberlakukan tata niaga untuk meredam laju ekspor batu bara. Departemen ESDM menerima rencana produksi batubara diatas 450 juta ton tahun depan, jauh diatas target produksi batubara yang telah ditetapkan pemerintah sebanyak 337 juta ton tahun ini. Dari total produksi 2013, sekitar 80% diantaranya akan di ekspor. Rencana pengendalian produksi dan ekspor batubara dapat berupa bea keluar seperti produk mineral.
ABMM - Perluas jaringan pemasaran batubara
PT ABM Investama (ABMM), melalui anak perusahaan PT Reswara Minergi Hartama (RMH), menjual 360,000 ton batubara untuk pasar China dan Thailand melalui Coeclerici Group. Nilai kontrak penjualan mengacu pada harga pasar batubara dengan kalori 5,300 ? 5,400 Kcal/Kg. ABMM menargetkan penjualan batubara PT Tunas Inti Abadi (TIA) mencapai 4.5 juta ton tahun ini. RMH tercatat memiliki 99.99% saham TIA. Manajemen mengklaim penjualan batubara 5M 2012 telah mencapai 75% dari target penjualan tahun ini. ABMM membukukan kenaikan penjualan sebesar 43%Yoy menjadi US$ 200.17 Juta pada 1Q 2012 Vs US$ 139.9 Juta pada 1Q 2011 lalu. Harga jual rata-rata batubara tercatat sebesar US$ 50.3 per ton Vs US$ 41.1 per ton pada 1Q 2011 lalu.
AKRA - Pembelian kapal tongkang
PT AKR Corpindo (AKRA) membeli dua kapal tongkang dari galangan kapal Samarinda senilai Rp 50 Miliar dan kapal akan datang pada bulan Agustus 2012. Kedua kapal ini akan mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) ke Maluku, Ambon dan Halmahera. Untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia Timur, AKRA akan menambah kapasitas tangki minyak di Stagen (Kalimantan Selatan) dan menambah terminal tangki di Pontianak (Kalimantan Barat), Palaran (Kalimantan Timur) dan Palembang (Sumatera Selatan). Rencana ini akan menambah kapasitas penyimpanan tangki minyak AKRA sebanyak 71,500 kl dari kapasitas tangki saat ini sebesar 450,000 kl.
ARNA - Dampak kenaikan harga gas
PT Arwana Citramulia (ARNA) masih menimbang berbagai opsi untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan mesin berteknologi baru yang lebih hemat energi atau menaikkan harga jual keramik. Penyebabnya dikarenakan kenaikan harga jual gas indsustri tergolong tinggi dari US$ 6.8 per mmbtu menjadi US$ 10.12 per mmbtu, atau naik 48.8%, Bagi ARNA biaya energi menyumbang sekitar 33%-35%% terhadap ongkos produksi
NISP - Rencana rights issue
PT Bank OCBC NISP (NISP) berencana menerbitkan 1.5 miliar lembar saham baru pada harga Rp 1,000 per lembar. Rasio rights issue ditetapkan sebesar 500:107. Seluruh dana hasil rights issue senilai Rp 1.5 Triliun akan dialokasikan untuk mendukung struktur modal.
PBRX - Rencana ekspansi
PT Pan Brothers (PBRX) berencana memasuki lini usaha sektor ritel pakaian (apparel). PBRX akan mengalokasikan dana Rp 35 Miliar untuk modal awal menggarap bisnis garmen. Dana ekspansi berasal hasil penawaran umum terbatas (PUT) II pada awal 2011 senilai Rp 432.71 Miliar. PBRX sedang mengkaji tiga opsi sebelum masuk ke sektor ritel tahun depan. Pertama, PBRX membuat dan menggunakan merek sendiri. Kedua, PBRX menjalin kerjasama patungan dengan pemilik brand global dan Ketiga, PBRX mengakuissi brand maupun ritel yang sudah ada.
UNVR - Alokasi belanja modal
PT Unilever mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp. 1.7 triliun pada tahun ini yang merupakan bagian dari investasi dari 2010-2012 senilai US$ 300-350 juta. Capex tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi. Sumber pendanaan berasal dari kas internal perseroan.