Jangan Ditunda Lagi! Pentingnya Investasi Saham

September 06, 2024 No. 2634

Halo Nasabah Setia Kiwoom Sekuritas,

Kiwoom Sekuritas dan Mikir Duit sedang berkolaborasi untuk memberikan edukasi investasi yang lebih luas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kami akan mempublikasikan artikel edukatif yang menggabungkan keahlian Kiwoom Sekuritas dalam pasar modal dengan pendekatan komunikasi yang kreatif dari Mikir Duit.

Mikir Duit merupakan media komunikasi yang berfokus memberikan literasi keuangan, terutama untuk investasi saham.

 

Jangan Ditunda Lagi! Ini Alasan Pentingnya Investasi Saham

Tahukah Kamu! harga beras pada 1995 itu senilai Rp695 per kg, sedangkan harga beras pada 2024 dengan jenis yang sama sudah senilai Rp18.500 per kg. Artinya, harga beras sudah naik 2.577 persen dalam 29 tahun terakhir, atau 12 persen per tahun selama periode tersebut.

Itu baru gambaran dari sisi beras, belum kebutuhan yang lainnya Kenaikan harga kebutuhan dalam jangka panjang, seperti beras, itu terjadi disebabkan oleh inflasi sehingga nilai uang cenderung tergerus.

Jadi, jika kamu punya Rp1 juta pada 1995 itu bisa membeli hampir 1,5 ton beras, sedangkan nilai yang sama pada 2024 hanya mampu membeli 54 kg beras.

Dari contoh tersebut, inflasi berarti menggambarkan penurunan nilai mata uang yang terjadi dalam jangka panjang sehingga membuat harga barang dan jasa meningkat. Inflasi disebabkan pertumbuhan uang beredar yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan supply barang dan jasa dalam jangka panjang.

Untuk itu, agar nilai uangmu tidak tergerus inflasi, dibutuhkan pengelolaan dana yang bisa memberikan keuntungan jangka panjang, yakni dengan investasi.

 

Kapan Waktu Terbaik Mulai Investasi?

Ada persepsi investasi dilakukan saat sudah punya modal besar. Hal itu juga yang bikin banyak orang menunda investasi. Padahal, sebaiknya investasi dilakukan sedini mungkin.

Alasannya, dengan melakukan investasi sedini mungkin, kamu bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat dibandingkan menunggu punya modal besar.

Soalnya, dengan menunggu modal hingga besar, kamu berpotensi mengeluarkan opportunity cost, yakni biaya yang dikeluarkan tanpa disadari saat mengumpulkan modal.

Opportunity cost yang tercipta dengan mengumpulkan uang terlebih dulu di tabungan ini adalah nilai-nya tergerus inflasi hingga peluang mencatatkan keuntungan jika dana nganggurnya diinvestasikan.

Sehingga hasil keuntungan dari skema investasi menunggu punya modal besar kurang optimal dibandingkan dengan mulai dari modal kecil.

Pertanyaannya, apa aset investasi untuk yang modalnya masih kecil? Nah, zaman sekarang sudah banyak banget pilihannya, terutama aset di pasar modal seperti saham yang cocok untuk kamu yang mau mulai dari modal kecil.

Cukup dengan modal mulai dari Rp100.000, kamu sudah bisa membeli 1 lot saham dengan harga di bawah Rp1.000 per saham. (1 lot = 100 lembar saham)

Nantinya, kamu bisa mengumpulkan mulai dari Rp100.000 per bulan untuk mengakumulasi modal agar bisa mencapai tujuan keuanganmu di masa depan.

More Info: https://welcome.kiwoom.co.id/

Lalu, apakah dengan nilai modal itu dan ditempatkan di saham berarti bisa membuatmu menjadi kaya dalam waktu singkat?

Jawabannya ya tidak, karena investasi itu bukan cara jadi kaya secara instan. Namun, membantumu mengelola uang agar tidak tergerus inflasi jangka panjang. Sehingga ketika kamu membutuhkan dananya di masa depan, nilainya bisa sama, bahkan bisa lebih besar.

 

Berapa Potensi Keuntungan Investasi Saham?

Ada dua keuntungan yang bisa didapatkan seorang investor saham, yakni kenaikan harga/capital gain, serta dividen/pembagian sebagian keuntungan perusahaan dari bisnisnya. 

Kedua keuntungan itu sifatnya tidak pasti atau fluktuatif. Seperti, harga saham bisa mencatatkan kenaikan dan penurunan dalam jangka pendek, tapi jika dilihat dalam jangka panjang, beberapa saham cenderung konsisten mencatatkan kenaikan.

Begitu juga dengan keuntungan dividen yang didapatkan sesuai dengan hasil kinerja keuangan emiten tersebut.

Sebagai gambaran saja, jika dilihat rata-rata keuntungan investasi cenderung di atas deposito hingga obligasi negara. Hal itu bisa dilihat dari rata-rata kenaikan IHSG dalam 20 tahun terakhir sekitar 9,84 persen per tahun.

Untuk saham secara spesifik, ada beberapa yang di atas 10 persen per tahun (misalnya 3 saham yang ada di bawah ini)

Kalau begitu, apakah seluruh uang yang ada lebih baik ditempatkan di saham karena bisa memberikan keuntungan yang besar? jawabannya jelas tidak!

Investasi saham memang memberikan potensi keuntungan yang besar, tapi juga memiliki risiko fluktuasi harga saham dalam jangka pendek. Jadi, jika kamu menempatkan dana di saham dengan target penggunaan sebulan ke depan, nilai uangmu berisiko mengalami naik-turun sesuai dengan fluktuasi harga saham jangka pendek.

Untuk itu, investasi saham sangat cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Sehingga, hasil investasinya bisa lebih optimal hingga mengalahkan inflasi. Dengan karakter tersebut, kamu bisa memulai investasi sejak modal kecil sehingga dalam jangka panjang modalnya bisa terkumpul terakumulasi dengan potensi keuntungan dari capital gain maupun dividen.

 

Catatan Akhir

Inflasi menjadi risiko untuk nilai uang dalam jangka panjang sehingga jika kamu punya tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan, atau tujuan lain yang butuh waktu lebih dari 5 tahun, Investasi di saham bisa dijadikan pilihan agar menjaga nilai uangmu tidak tergerus bahkan mengalahkan inflasi.

Mengingat potensi keuntungan saham cenderung jangka panjang, kamu bisa memulai investasi saham dari modal kecil sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai investasi saham untuk mengoptimalkan pertumbuhan aset kamu? Kami akan mengupas tuntas semua jawabannya minggu depan! Jadi, tetap pantau terus ya! Stay tuned!