Daily News 22/10

October 22, 2024 No. 2671

KDTN

Puri Sentul Permai Tbk.

PT. Puri Sentul Permai Tbk. (KDTN)  menyampaikan bahwa PT Putrasakti Mandiri selaku pemegang saham pengendali telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 18 Oktober 2024.

Manajemen KDTN dalam keterangan resminya Senin (21/10) mengungkapkan bahwa PT Putrasakti Mandiri telah membeli sebanyak 250.100 lembar saham KDTN di harga rata-rata Rp124,74 per saham. Sebelumnya, PT Putrasakti Mandiri juga pernah membeli sebanyak 275.000 lembar saham KDTN di harga Rp121,73 per saham pada tanggal 9 Oktober 2024.

"Tujuan transaksi ini adalah untuk Restrukturisasi Kepemilikan Saham Dalam Kelompok Usaha dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.
Pasca penbelian, maka kepemilikan saham PT Putrasakti Mandiri di KDTN bertambah menjadi 482.332.100 lembar saham setara dengan 38,59% dibandingkan sebelumnya sebanyak 482.082.000 lembar saham setara dengan 38,57%.
Pada perdagangan hari ini Senin (21/10) saham KDTN naik Rp2 atau menguat 2 persen menjadi Rp123 per lembar saham.

Restrukturisasi Belum Kelar, Pengendali KDTN Cicil Saham Lagi

 

AMOR

Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.

PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), perusahaan jasa investasi, akan membagikan dividen final sebesar Rp27,5 per saham. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp60,81 miliar, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 17 Oktober 2024.

Lydia Toisuta, Sekretaris Perusahaan AMOR, menyatakan bahwa dividen tersebut merupakan bagian dari total dividen tunai tahun buku 2023 yang mencapai Rp46 per saham. Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp18,5 per saham pada 23 Februari 2024.
AMOR mencatat laba bersih sebesar Rp106,78 miliar pada tahun buku 2023. Sisa laba yang tidak dibagikan sebagai dividen akan ditetapkan sebagai laba ditahan, untuk memperkuat modal perseroan di masa mendatang.

Per 30 Juni 2024, sebagian besar saham AMOR (60,03%) dimiliki oleh Ashmore Investment Management Limited. Pemegang saham lainnya termasuk PT Adikarsa Sarana dengan 13,05%, Ronaldus Gandahusada 6,3%, FX Eddy Hartanto 5,63%, Arief Cahyadi Wana 5,4%, Steven Satya Yudha 0,01%, dan investor publik dengan porsi 9,08%.

Ashmore (AMOR) Sepakat Bagikan Dividen Rp60,8 Miliar

WSBP

Waskita Beton Precast Tbk.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang triwulan III 2024 dengan lonjakan pendapatan usaha yang signifikan. Hingga 30 September 2024, pendapatan usaha WSBP tercatat naik 29,1% mencapai Rp1,33 triliun, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.  

Pendapatan terbesar WSBP berasal dari lini bisnis Precast, yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 74,4%, dengan kontribusi Rp588,42 miliar pada 2024, dibandingkan Rp337,38 miliar di 2023. Laba kotor perusahaan turut mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 87,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, dari Rp150,60 miliar pada 2023 menjadi Rp281,76 miliar di 2024. 

Peningkatan ini mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam proses produksi serta peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan. Salah satu pencapaian lainnya adalah penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 63,4%, dari Rp274,74 miliar di 2023 menjadi Rp100,47 miliar pada 2024. Penurunan ini terjadi berkat peningkatan produksi dan utilisasi yang optimal dari unit-unit produksi WSBP, selain itu juga menandakan efisiensi operasional yang terus membaik.

WSBP juga senantiasa menunjukkan komitmen dalam pembayaran ke rekanan. Ini terlihat dari peningkatan nilai pembayaran ke pemasok sebesar 24,1% atau Rp1,49 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yaitu sebesar Rp1,21 triliun. Komitmen restrukturisasi yang terus berjalan dengan lancar, juga tercermin dari pembayaran kewajiban kepada kreditur melalui skema CFADS yang telah mencapai tahap keempat dengan total Rp320,85 miliar.

Pendapatan WSBP Melonjak 29,1 Persen dari Produk Ini di Kuartal III

WSKT

Waskita Karya (Persero) Tbk.

Waskita Karya (WSKT) telah merestrukturisasi utang senilai Rp26,21 triliun. Itu menyusul perubahan perjanjian restrukturisasi Master Restructuring Agreement (MRA) telah berlaku efektif. Perubahan MRA telah diteken pada 17 Oktober 2024. 

Bank BNI (BBNI), sebagai agen bersama telah menyampaikan syarat efektif berlaku pada MRA perubahan dan perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kredit sindikasi fasilitas KMK penjaminan telah terpenuhi. So, MRA perubahan dan perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kredit sindikasi fasilitas KMK penjaminan telah berlaku efektif terhitung sejak 17 Oktober 2024.

Itu melalui surat No. SSF/5.3/2633 tanggal 17 Oktober 2024 perihal penyampaian efektif atas perubahan perjanjian restrukturisasi MRA a.n. Waskita Karya, dan surat No. SSF/5.3/2634 tanggal 17 Oktober 2024 perihal penyampaian efektif atas perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kredit sindikasi fasilitas KMK penjaminan a.n. Waskita Karya.

saat ini, nilai outstanding jumlah pokok keseluruhan sebesar Rp26,21 triliun, termasuk dengan alokasi pada masing-masing tranches masih dalam tahap finalisasi rekonsiliasi dengan seluruh kreditur. Perseroan akan menyampaikan kembali informasi tersebut ketika nilai sudah bersifat final.

MRA Efektif, Segini Timbunan Utang Waskita Karya (WSKT)