Daily News 21/10

October 21, 2024 No. 2670

PTRO

Petrosea Tbk

PT Petrosea Tbk (PTRO) serius menjalankan ekspansi bisnisnya. Perseroan berencana melakukan investasi peralatan pertambangan baru. Untuk itu, emiten bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi itu, akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar USD400 juta selama tahun 2024-2025.

"Pembelian peralatan pertambangan ini dilakukan untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, serta sebagai langkah pengembangan bisnis dan keberlanjutan usaha di masa mendatang," kata Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto dalam keterangannya seperti dikutip, Jumat (18/10/2024).

Dalam operasionalnya, perseroan tetap menerapkan 5 Pilar Strategi Jangka Panjang. Lima pilar tersebut yaitu Efisiensi Operasional dan Peningkatan Nilai bagi Pemangku Kepentingan, Peningkatan Penciptaan Nilai bagi Klien, dan Diversifikasi Portofolio Strategis. Selain itu, strategi berikutnya adalah Komitmen untuk Meningkatkan Kompetensi, serta Menciptakan Keunggulan dalam Keselamatan dan Kesehatan.

Ekspansi Bisnis, Petrosea (PTRO) Siapkan Belanja Modal USD400 Juta (emitennews.com)

ASSA

Adi Sarana Armada Tbk.

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melakukan transaksi afiliasi. Total nilai transaksi afiliasi tersebut ditaksir sejumlah Rp266,66 juta. Dengan penyewaan tanah itu, diharapkan dapat memperluas titik jaringan layanan ASSA kepada pelanggannya. 

Dalam keterangannya seperti dikutip Jumat (18/10/2024), Corporate Secretary ASSA Jerry Fandy Tunjungan menuturkan, Perseroan telah melakukan transaksi sewa menyewa asset dengan Prodjo Djajanto.

Hubungan perseroan dengan Prodjo Djajanto adalah saudara kandung dari Prodjo Sunanjanto Sekar Pantjawati, Presiden Direktur di Perseroan.
"Perseroan menyewa sebidang tanah seluas 5.175 m2 kepada Prodjo Djajanto selama lima tahun dengan nilai transaksi sebesar Rp266,66 juta per tahun. Biaya ini sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh)," katanya.

Tingkatkan Layanan Jaringan, ASSA Alokasikan Anggaran Sewa Aset (emitennews.com)

ADRO

Adaro Energy Indonesia Tbk.

Adaro Energy Indonesia (ADRO) mendapat restu mendivestasi anak usaha USD2,44 miliar. Izin itu meluncur dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Cyber 2 Tower, Jakarta Selatan. Rapat mencapai kuorum seperti disyaratkan ketentuan hukum berlaku. 

Rapat telah menyetujui penjualan maksimal seluruh saham milik perusahaan atas Adaro Andalan Indonesia. Perusahaan mendukung penuh komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah. 

Perusahaan berkomitmen untuk memiliki sekitar 50 persen dari total pendapatan dari bisnis non batu bara termal paling lambat pada 2030, akan dicapai dengan meningkatkan bisnis bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia. 

Nah, untuk memenuhi komitmen itu, perusahaan bermaksud memisahkan bisnis-bisnis di bawah segmen pertambangan beserta sejumlah bisnis pendukung di bawah Adaro Andalan Indonesia (AAI) dari pilar Adaro Minerals, dan Adaro Green. Itu agar dapat memaksimalkan kinerja Adaro Andalan, dan pilar-pilar non batu bara termal tersebut akan memungkinkan masing-masing perusahaan untuk fokus pada pengembangan kekuatan inti. 

Investor Restui Divestasi Entitas ADRO, Ini Kata Boy Thohir  (emitennews.com)

SMMT

Golden Eagle Energy Tbk.

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berencana menerbitkan 315 juta saham melalui skema private placement untuk memperoleh tambahan modal kerja. Jumlah saham yang diterbitkan ini maksimum 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SMMT.

Dalam prospektus singkat yang dikutip pada Jumat (18/10), modal dasar perusahaan per 30 September 2024 tercatat sebesar Rp450 miliar, dengan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp393,75 miliar serta sisa saham portepel sebesar Rp56,25 miliar.

Struktur kepemilikan saham saat ini adalah PT Geo Energy Investama (GEI) dengan 73,11%, PT Golden Prima Energi (GPE) sebesar 23%, dan masyarakat 3,89%. Setelah private placement, modal ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat menjadi Rp433,12 miliar, sementara sisa saham portepel akan turun menjadi Rp16,85 miliar.

Struktur kepemilikan saham akan berubah menjadi GEI sebesar 66,47%, GPE 20,91%, masyarakat 3,52%, dan pemegang saham baru sebesar 9,09%. Aksi korporasi ini juga akan berdampak pada peningkatan aset dan ekuitas SMMT sekitar Rp39,37 miliar. 

Emiten Grup Rajawali (SMMT) Bakal Private Placement 315 Juta Lembar (emitennews.com)