Daily News 28/10

October 28, 2024 No. 2676

MTEL

Dayamitra Telekomunikasi Tbk.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) menyampaikan  akan melaksanakan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) Tahap III.

Direktur sekaligus Corporate Secretary MTEL, Hendra Purnama, dala. Keterangan resmi Jumat (25/10) menjelaskan bahwa pada tahap III, sebanyak 33.600.000 saham akan tersedia untuk konversi dengan harga Rp582 per saham.

Perlu diketahui padaTahap II, jumlah hak opsi yang dapat dikonversi mencapai 20.174.800 lembar saham di harga Rp636 per saham,. Sedangkan Pada Tahap I menyediakan 20.958.500 lembar saham di harga Rp720 per saham.

Program MESOP ini dijadwalkan berlangsung mulai 1 November hingga 12 Desember 2024. 
Hendra menambahkan bahwa hak opsi yang belum dilaksanakan pada periode ini masih dapat digunakan pada periode pelaksanaan berikutnya.

Mitratel (MTEL) Gelar MESOP Tahap III Bulan Depan

IBST

Inti Bangun Sejahtera Tbk.

Emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) menargetkan bisa berkontribusi hingga 4% terhadap total pendapatan induk usahanya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di semester II-2024.

Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera Ramadhan Kurnia Nusa mengatakan, usai rampungnya proses akuisisi, kinerja IBST terkonsolidasi pada laporan keuangan TOWR mulai dari kuartal III-2024.

Seperti diketahui, TOWR melalui anak usahanya, PT iforte Solusi Infotek (iForte) telah mengakuisisi IBST dengan kepemilikan saat ini mencapai 99,98% pada 1 Juli 2024. Sebagai gambaran, TOWR membukukan pendapatan sebesar Rp 11,74 triliun atau tumbuh 6,34% secara tahunan pada 2023. Adapun per Juni 2024, pendapatan TOWR mencapai Rp 6,15 triliun atau naik 6,4% YoY.


Ramadhan bilang akuisisi terhadap IBST telah menciptakan peluang besar untuk membentuk sinergi dan integrasi di dalam Protelindo Group, sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dia optimistis integrasi dengan Protelindo Group akan memperkuat posisi kompetitif bagi IBST di pasar, serta mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders.

Inti Bangun (IBST) Targetkan Kontribusi 4% Terhadap Pendapatan Sarana Menara (TOWR)

PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk atau PaninBank (PNBN) mengumumkan laporan keuangan untuk Kuartal III Tahun 2024. PNBN sepanjang kuartal III mencatatkan Laba bersih sebesar Rp2,30 triliun atau terkoreksi 18,98% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp. 2,83 triliun. 

Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo mengatakan kenaikan suku bunga yang terjadi selama tahun 2024 telah menyebabkan turunnya Margin Bunga Bersih (NIM) menjadi 4,44% dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar 5,06%, yang menekan kemampuan Bank membukukan laba. 

Disamping itu, hingga Kuartal III tahun 2024 Bank Panin membukukan biaya penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp. 902,99 milyar.”
Herwid menambahkan, pertumbuhan kredit didukung segmen Ritel khususnya KPR yang naik 6,47% serta segmen Komersial yang naik 3,84%. Dengan pertumbuhan tersebut porsi kredit Ritel dan Komersial kini mencapai 56,43% dari total kredit, dan sisanya segmen Korporasi. 

Pada awal Oktober 2024 Bank Panin berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II Tahun 2024, dengan jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp. 3,91 triliun. Seluruh dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit. 

Total aset konsolidasi per 30 September 2024 sebesar Rp. 230,6 triliun, tumbuh 3,86%, dan total Kredit yang diberikan mencapai Rp149,02 triliun, naik 0,35% dibanding posisi akhir Desember 2023.

Bos PaninBank (PNBN) Ungkap Laba Kuartal III Drop 18,9 Persen

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis dapat mencapai pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% pada akhir 2024 dengan tetap fokus pada dua segmen, yakni korporasi dan konsumer.

Direktur Keuangan BBNI Novita Widya Anggraini menjelaskan, untuk pertumbuhan kredit, pihaknya tetap fokus pada segmen bisnis yang sehat, segmen bisnis yang sehat ini di fokuskan pada dua segmen, yaitu korporasi dan konsumer.

Lebih lanjut Novita menuturkan, peluang pertumbuhan bisnis juga terlihat dari membaiknya proyeksi pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) yang sesuai dengan visi dari pemerintah baru dengan memfokuskan pada sektor-sektor yang prioritas, seperti hilirisasi, ketahanan energi dan pangan termasuk juga mendukung program perumahan.

Adapun kinerja intermediasi BNI per September 2024 juga disebut Novita terlihat tumbuh positif dan seimbang, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang semakin membaik. Mesin pertumbuhan bisnis BNI berada dalam kondisi prima untuk melakukan ekspansi sambil tetap menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dalam penyaluran kredit BNI yang tumbuh 9,5% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 735 triliun hingga September 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1% YoY menjadi Rp 409,2 triliun. 

Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6% YoY menjadi Rp137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama. 

Bank BNI (BBNI) Optimistis Mencapai Pertumbuhan Kredit 10%-12% di Akhir 2024