Daily News 08/11
-
BOLT
Garuda Metalindo Tbk.
-
Emiten produsen fastener dan komponen kendaraan bermotor, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), berusaha meningkatkan kembali kinerja keuangannya di tengah perlambatan industri otomotif nasional.
Sebagaimana diketahui, penjualan BOLT menyusut 2,65% year on year (YoY) menjadi Rp 1,10 triliun hingga kuartal III-2024. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BOLT juga berkurang 37,35% yoy menjadi Rp 66,07 miliar.
Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, penurunan kinerja BOLT disebabkan oleh disrupsi rantai pasok yang sempat terjadi pada semester I-2022 yang menyebabkan produksi otomotif terhambat. Alhasil, produksi otomotif baru naik kembali ketika semester pertama tahun lalu.
Sebab, produsen mobil diperkirakan akan menyesuaikan volume produksinya seiring permintaan yang lebih rendah di pasar. Pada akhirnya, hal ini akan mengurangi kebutuhan produsen terhadap komponen otomotif yang diproduksi BOLT.
Kembali lagi, antisipasi BOLT atas tantangan tersebut yakni dengan memperluas pasokan dan penjualan komponen ke sektor non-otomotif. Strategi ini memungkinkan BOLT untuk mengurangi risiko dari ketergantungan pada sektor otomotif dan mempertahankan kinerja di tengah penurunan permintaan di pasar mobil.
Garuda Metalindo (BOLT) Siapkan Strategi Peningkatan Kinerja di Sisa Tahun Ini
-
ENAK
Champ Resto Indonesia Tbk.
-
PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), emiten di sektor Food & Beverages yang mengelola jaringan restoran Gokana Ramen & Teppan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,74 miliar pada sembilan bulan pertama (9M) 2024.
Angka ini meningkat 35,93% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada 9M 2023 yang mencapai Rp14,53 miliar.
Pertumbuhan laba bersih ENAK didukung oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp1,17 triliun pada periode ini, naik 12,76% yoy. Hade Mboi, Chief Operating Officer ENAK, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan ini salah satunya didorong oleh program promosi, seperti tebar hadiah Rp1 miliar untuk merayakan ulang tahun ke-20 Gokana Ramen & Teppan. “Program ini yang dimulai awal September lalu berhasil meningkatkan revenue kami,” ujar Hade dalam keterangan resminya.
Selain program promosi, pertumbuhan jumlah outlet ENAK turut mendukung kenaikan pendapatan. Saat ini, ENAK mengoperasikan 327 outlet yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia. “Selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, kami terus meningkatkan kinerja sehingga omzet penjualan perseroan naik dibandingkan periode yang sama di 2023,” tambah Hade.
-
EXCL
XL Axiata Tbk.
-
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III-2024. Adapun pendapatan dan laba bersih emiten telekomunikasi ini berhasil tumbuh double digit.
Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (7/11), laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk EXCL mencapai Rp 1,31 triliun per September 2024. Ini melonjak 31,67% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 999,99 miliar.
Dari sisi top line, EXCL meruap pendapatan sebesar Rp 25,36 triliun hingga kuartal III-2024. Raihan tersebut meningkat 6,26% secara tahunan dari raihan per kuartal III-2023 sebesar Rp 23,86 triliun.
Total asest EXCL per 30 September 2024 mencapai Rp 85,17 triliun atau menyusut 2,87% dari posisi Rp 87,69 triliun per 31 Desember 2023. EXCL membukukan jumlah liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 85,17 triliun per 30 September 2024.
Tumbuh Double Digit, XL Axiata (EXCL) Kantongi Laba Bersih Rp 1,31 Triliun
-
WSBP
Waskita Beton Precast Tbk.
-
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) terus memperkuat posisinya di sektor beton dan konstruksi nasional dengan mengikuti sejumlah tender yang masih berjalan di penghujung 2024. Proses tender ini menawarkan total nilai kontrak hingga Rp2,78 triliun.
Dari nilai ini, mayoritas tender yang WSBP ikuti berasal dari pelanggan eksternal, seperti pemerintah, BUMN, dan swasta sebesar Rp2,56 triliun. Sedangkan tender internal dari induk perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebesar Rp220,97 miliar.
Untuk memitigasi risiko finansial, WSBP menerapkan pendekatan selektif dalam mengikuti tender proyek. Dalam proses ini, WSBP mempelajari profil bisnis, legal, dan keuangan dari calon pelanggan dengan prinsip KYC (Know Your Customer).
WSBP pun memilih proyek dan calon pelanggan melalui evaluasi ketat dan diyakini memiliki kapasitas finansial yang kuat dan kredibilitas yang tinggi. Bahkan, setiap calon pelanggan menjalani proses menyeluruh, yang mencakup penilaian aspek keuangan, rekam jejak pembayaran, dan potensi risiko.
Ikut Tender Rp2,78 Triliun, Waskita Beton (WSBP) Pede Capai Target Tahun Ini