Daily News 07/11

November 07, 2024 No. 2685

CGAS

Citra Nusantara Gemilang Tbk.

PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang signifikan hingga September 2024. Kenaikan kinerja ini sejalan dengan meningkatnya permintaan Compressed Natural Gas (CNG). 

Melansir laporan keuangan per September 2024, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CGAS mencapai Rp 8,65 miliar. Ini melesat 178,06% secara tahunan dari Rp 3,11 miliar. 

Dari sisi top line, CGAS meraup pendapatan sebesar Rp 375,86 miliar atau melonjak 38,92% secara tahunan hingga kuartal III-2024. Pada periode yang sama di 2023, pendapatan CGAS hanya Rp 270,57 miliar. 

Direktur Keuangan Citra Nusantara Gemilang Agung Wibawa menjelaskan raihan kinerja CGAS hingga kuartal III-2024, didorong oleh kenaikan permintaan Compressed Natural Gas (CNG) di sektor ritel serta industri kecil dan menengah. 

Agung menilai kenaikan permintaan juga didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keuntungan penggunaan CNG karena harganya yang lebih ekonomis dibanding LPG, tetapi sebagai sumber energi yang lebih bersih. 

Kenaikan Permintaan CNG Kerek Kinerja Citra Nusantara Gemilang (CGAS)

FAPA

FAP Agri Tbk.

PT FAP Agri Tbk (FAPA), perusahaan perkebunan sawit akan melakukan buyback saham senilai Rp900 miliar atau maksimal 180 juta saham.

Ricky Tjandra Direktur Utama FAPA dalam keterangan resmi Rabu (6/11) menyebutkan dalam rencana buyback ini, perusahaan akan membeli kembali hingga 5% dari jumlah saham yang beredar. Selain itu, FAP Agri juga merencanakan buyback tambahan hingga 8,05% saham dengan nilai estimasi sebesarRp1,55 triliun atau maksimal 292,2 juta saham.

Tujuan utama dari buyback saham ini adalah untuk menstabilkan harga saham serta memberikan opsi yang lebih fleksibel dalam pengelolaan saham sebagai treasury stock. 

Perusahaan memperkirakan bahwa buyback ini akan mengurangi kas internal hingga Rp1,55 triliun, tetapi tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan atau laba per saham. 

PT FAP Agri Tbk menyatakan komitmen untuk mematuhi seluruh regulasi OJK terkait buyback saham ini dan akan melaporkan hasil pelaksanaan buyback kepada OJK sesuai ketentuan yang berlaku.

FAP Agri (FAPA) Minta Restu Buyback Saham Hingga Rp1,55T

FAST

Fast Food Indonesia Tbk

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang hak waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), membukukan kerugian periode berjalan atau kerugian bersih senilai Rp 558,75 miliar per kuartal III 2024. Kerugian ini meningkat 266,58% dibandingkan rugi periode sama tahun lalu senilai Rp 152,42 miliar.

Dari sisi pendapatan juga menyusut 22% menjadi Rp 3,6 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 4,62 triliun.

Dari sisi aset, hingga akhir September 2024 FAST mencatatkan penurunan 2% menjadi Rp 3,83 trilun jika dibandingkan akhir Desember tahun lalu senilai Rp 3,91 triliun.

Mengenai hal ini, manajemen FAST mengakui adanya penurunan kinerja selama beberapa tahun terakhir. Selain penurunan kinerja keuangan, FAST juga melakukan efesiensi dengan mengurangi gerai restoran dan penurunan karyawan.

Terkait alasan penutupan gerai dan pengurangan karyawan, FAST menyebut kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan grup dari pandemi Covid-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen, dan situasi pasar memburuk akibat dampak dari krisis Timur Tengah.

KFC (FAST) Catat Rugi Rp 558 Miliar di Kuartal III-2024, Tutup 47 Gerai Sejak 2023

FILM

MD Entertainment Tbk.

 PT MD Entertainment Tbk (FILM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp102,9 miliar pada sembilan bulan pertama (9M) 2024, mengalami pertumbuhan 20,8% secara tahunan (yoy). 

Peningkatan laba ini sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan, yang mencapai Rp348,1 miliar pada periode yang sama, atau naik 18,6% yoy dibandingkan Rp293,6 miliar pada 9M 2023.

Selain itu, FILM baru-baru ini melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi PT Net Visi Media Tbk (NETV) secara bertahap. Akuisisi ini memungkinkan FILM memiliki saluran distribusi Free-To-Air (FTA), memperluas jangkauan kontennya kepada audiens yang lebih luas.

FILM berharap langkah-langkah ini akan memperkuat posisinya di industri hiburan dan meningkatkan daya saing dalam menyediakan konten berkualitas tinggi untuk berbagai platform distribusi.

FILM Catat Laba Naik 20,8 Persen di Kuartal III, Ini Penopangnya