Daily News 07/09
September 07, 2012 No. 338
APLN - Rencana ekspansi
PT Agung Podomoro Land (APLN) mengalokasikan dana Rp 2-3 Triliun untuk membangun 6 unit hotel baru hingga 2015. APLN berencana membangun 2 unit hotel di Jakarta, 2 unit di Bali, dan 2 unit di kawasan Vimala Hills Villa & Resort, Bogor. Dengan demikian APLN akan memiliki 10 unit hotel pada tahun 2015.
BNBR - Pembangunan Pabrik Pelapis Baja
PT Bakrie & Brothers (BNBR) melalui anak usaha nya PT Bakrie Pipe Industries (BPI) membentuk usaha patungan dengan China Petroleum Pipeline Coating Engineering (CPPCE) untuk membangun pabrik pelapis baja di Lampung Selatan. Dari total investasi bernilai US$ 15-25 Juta, CPPCE akan mengambil 51% porsi investasi dan sisanya milik BPI. Permintaan coating pipe dalam negeri yang sesuai dengan standar American Petroleum Institute diperkirakan mencapai 150 ribu ton per tahun dan akan tumbuh sekitar 11%-12% per tahun seiring dengan bertumbuhnya eksplorasi sumur migas.
KAEF - Rencana rights issue tertunda
Rencana rights issue PT Kimia Farma (KAEF) mundur dari sebelumnya 3Q 2012 menjadi Desember 2012, dikarenakan DPR akan mengizinkan proses rights issue apabila regrouping KAEF dengan PT Indofarma (INAF) telah selesai. Untuk regrouping kedua BUMN ini tidak dapat berjalan cepat, dibutuhkan waktu dua bulan untuk mengkaji proses regrouping oleh konsultan dan setelah itu meminta persetujuan DPR. Penundaan ini menghambat KAEF yang ingin mempercepat ekspansi. KAEF berharap rights issue dapat menutup kebutuhan dana ekspansi yang di estimasi Rp 1.2 Triliun.
MPPA - Rencana pembayaran utang
PT Matahari Putra Prima (MPPA) berencana menggunakan hasil penjualan aset dan bisnis non inti untuk membayar utang sekitar Rp 2.4 Triliun. MPPA memiliki utang obligasi III seri B tahun 2009 senilai Rp 52 Miliar dan sukuk ijarah II seri B tahun 2009 senilai Rp 136 Miliar, keduanya jatuh tempo pada April 2014. Sedangkan utang bank hingga 1Q 2012 mencapai Rp 1.3 Triliun. MPPA berencana menjual aset dan bisnis non inti ke induk perusahaan, PT Multipolar (MLPL) dengan nilai total aset mencapai Rp 3.2 Triliun. Setelah divestasi, MPPA fokus ke bisnis inti di bidang fast moving consumer goods (FMCG) dengan merek dagang Hypermart dan Foodmart.
TBLA - Realisasi belanja modal
PT Tunas Baru Lampung (TBLA) telah merealisasikan penggunaan belanja modal senilai Rp 200 Miliar pada 1H 2012 dari total alokasi belanja modal Rp 1 Triliun tahun ini. Rendahnya penyerapan belanja modal karena perusahaan tengah membangun pabrik gula sedangkan mesin baru didatangkan pada semester kedua. Dana belanja modal berasal dari hasil emisi obligasi senilai Rp 1 Triliun. Manajemen menargetkan luas lahan tebu mencapai 15,000-18,000 Ha dalam 3-5 tahun kedepan dari total luas lahan tebu 2,000 Ha saat ini. Kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp 25-30 Juta per Ha.