Daily News 14/09
September 14, 2012 No. 343
EXCL - Etisalat divestasi saham
Etisalat International Indonesia Limited melepaskan sebagian kepemilikan saham di PT XL Axiata (EXCL) ke investor institusi. Etisalat melepas 775 juta saham EXCL dengan harga Rp 6.300 per saham dan nilai total transaksi mencapai Rp 4.88 Triliun. Jumlah saham yang dilepas setara dengan 9.1% dari total kepemilikan Etisalat di XL Axiata. Porsi kepemilikan Etisalat terhadap EXCL sekarang menjadi 4.2%. JP Morgan Securities Plc dan MOrgan Stanley Asia Pte bertindak sebagai joint bookrunners. transaksi tersebut ditargetkan selesai pada 18 September 2012.
HITS - Rencana pelunasan utang
PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) berencana menyelesaikan utang senilai US$ 10.8 juta. Utang tersebut adalah tunggakan sewa beli kapal kepada Norwegia Parbulk II, Greek Empire Chemical Tanker Holdings, dan Korea Hanjin Shipping. HITS berencana melunasi utang tersebut dengan opsi menjual treasury stock dan menjual aset. Penjualan treasury stock sebanyak 309.22 juta saham diperkirakan mendapatkan dana sekitar US$ 7.4 juta dan sembilan kapal yang diagunkan kepada Hanjin akan dijual dengan nilai sekitar US$ 8.5 juta. Manajemen HITS penjualan treasury stock dan aset dapat direalisasikan tahun ini.
ITMG - Revisi target produksi
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) akan menurunkan target produksi batubara tahun ini dari semula 27 juta ton menjadi 26.5 juta atau tumbuh 8% dari realisasi produksi batbara tahun lalu sebanyak 25 juta ton. ITMG memperkirakan average selling price (ASP) batubara tahun ini menurun menjadi US$ 94 per ton dibandingkan dengan tahun lalu ASP ITMG mencapai US$ 97.4 per ton.
SMMT - Rencana pinjaman bank
PT. Golden Eagle Energy (SMMT) mencari pinjaman dari sejumlah bank senilai US$ 25 juta - US$ 35 juta untuk pengembangan pertambangan batubara anak usahanya PT. Triaryani. Triaryani memiliki cadangan 242 juta ton dan menargetkan produksi batubara sebanyak 1 juta ton sampai akhir 2012 dan akan ditingkatkan menjadi 5.5 juta ton dalam 4 tahun ke depan. SMMT sebelumnya telah melaksanakan penambahan modal melalui right issue senilai US$ 410 miliar namun dana tersebut sebagian besar telah digunakan untuk pembiayaan akuisisi 99.12% saham PT. Nagamas Makmur dan 99.64% saham PT. Rajawali Resources. Melalui kedua anak usaha tersebut, SMMT memiliki 38% saham PT. Internasional Prima Coal yang memiliki tambang di Kalimatan Timur dan 85% saham PT. Triaryani yang memiliki tambang di Sumatera Selatan.