Daily News 03/10
October 03, 2012 No. 356
Bakrie Group
Manajemen PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Berau Coal Energy (BRAU) menyatakan belum dilakukan penyelidikan oleh tim investigasi dari Bumi Plc terkait penghapusan dana pengembangan dan eksplorasi asset senilai US$ 637 Juta pada BUMI dan penyelewengan dana eksplorasi senilai US$ 390 Juta pada BRAU. Rencana audit investigatif oleh Bumi Plc memicu Moody’s menurunkan rating outlook menjadi negatif dari stabil yang diikuti oleh S&P dengan menurunkan rating BUMI menjadi B+ dari BB-. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen BUMI tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan saham baru, dengan atau tanpa rights issue. BUMI juga tengah melakukan negosiasi dengan calon pembeli 50% saham PT Fajar Bumi Sakti. Menurut Morgan Stanley, jumlah utang BUMI dan anak perusahaan mencapai US$ 4.6 Miliar. Bumi Plc tercatat memiliki 29.18% saham BUMI.
IPO - PT Express Transindo Utama
PT Express Transindo Utama (ETU) berencana IPO dengan menjual maksimal 1.05 miliar lembar saham (48.99% saham) dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Masa penawaran awal 3-12 Oktober dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif Bapepam-LK pada 23 Oktober dan listing pada 5 November. PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai underwriter IPO. ETU merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang transportasi darat berupa taxi. Sekitar63% dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi armada taxi, 20% untuk pembayaran utang, 16% untuk mendukung rencana akuisisi, dan sisanya untuk mendukung modal kerja.
ERAA - Fasilitas kredit
PT Erajaya Swasembada (ERAA) dan empat anak usahanya, PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Sinar Eka Selaras (SES), PT Erafone Artha Retailindo (EAR) dan PT Teletama Artha Mandiri (TAM) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 1.2 Triliun. Fasilitas kredit dari BBCA ini diberikan secara joint borrowing, dimana masing-masing ERAA dan anak usaha dapat melakukan penarikan atas pinjaman tersebut. Manajemen ERAA mengungkapkan akan menggunakan pinjaman tersebut untuk modal kerja perseroan dan anak usahanya.
TPIA - Buyback obligasi global
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) meraih pinjaman senilai US$ 220 Juta dari Bangkok Bank Public Co. Ltd. dan The Siam Commercial Bank Public Co. Ltd. yang dialokasikan untuk buyback obligasi global. TPIA menjaminkan aset, gadai rekening dan gadai saham pada anak perusahaan untuk mendapatkan pinjaman tersebut. Seluruh pinjaman akan digunakan untuk buyback sisa obligasi global yang diterbitkan anak usaha, Altus Capital Pte Ltd senilai US$ 184.98 juta dan beserta bunganya. Tujuan buyback tersebut untuk mengurangi beban keuangan dikarenakan obligasi tersebut memiliki suku bunga yang tinggi 12.88% per tahun.