Daily News 08/10
October 08, 2012 No. 359
BHIT - Private placement
PT Bhakti Investama (BHIT) akan menerbitkan saham baru non HMETD dengan jumlah saham yang diterbitkan 2.18 miliar lembar. BHIT telah mendapatkan dua mitra strategis yang membeli saham baru non HMETD, Charlton Group Holdings Ltd dan Marco Prince Corp. BHIT menetapkan harga pelaksanaan Rp 490 per saham dan menargetkan meraih Rp 1.07 Triliun. Selain itu, BHIT akan menerbitkan saham melalui pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) sebanyak 868.3 juta lembar saham. Jadi, total saham yang akan terbit sebanyak 3.05 miliar lembar saham setara 9.11% dari total saham BHIT.
LPPF - Rencana divestasi saham
CVC partners, pemilik mayoritas PT Matahari Department Store (LPPF), berencana menjual kepemilikan sahamnya pada LPPF. CVC Partners sedang bernegosiasi dengan sejumlah bank investasi untuk merealisasikan rencana tersebut. Nilai valuasi yang diharapkan dari penjualan saham LPPF US$ 2 Miliar. Jumlah ini lebih tinggi 153% dibandingkan ketika CVC mengakuisisi 98% saham LPPF pada 2012 senilai US$ 790 Juta. Diperkirakan rencana tersebut akan direalisasikan pada 1H 2013.
TBLA - Buyback saham
PT Budi Delta Swakarya (BDS), salah satu pemegang saham PT Tunas Baru Lampung (TBLA), melakukan pembelian 10 juta lembar saham di pasar sehingga meningkatkan kepemilikan dari 28.6% menjadi 29.31%. Pembelian dilakukan pada harga rata-rata Rp 490 per lembar. Dengan demikian sejak Agustus lalu BDS telah melakukan buyback saham sebanyak 6 kali.
WIKA - Investasi pabrik aspal
PT Wijaya Karya (WIKA) berencana membangun pabrik ekstraksi aspal senilai Rp 300 Miliar di Buton setelah menyelesaikan proses akuisisi PT Sarana Karya (SK), BUMN yang memproduksi aspal Buton. Sebesar 30% dana kebutuhan investasi akan berasal dari kas internal dan sisanya dari pinjaman bank. Akuisisi SK bertujuan untuk menunjang kebutuhan aspal WIKA dalam mengerjakan proyek infrastruktur pemerintah. Transaksi akuisisi SK masih menunggu persetujuan Komisi XI DPR.