Daily News 10/10
October 10, 2012 No. 361
BEST - Tunda belanja modal
PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menunda belanja modal tahun ini senilai Rp 50 Miliar menjadi tahun depan karena manajemen melihat kebutuhan kawasan industry untuk fasilitas pengolahan limbah masih tercukupi. BEST menargetkan marketing sales atas lahan seluas 100 Ha tahun ini dengan kisaran harga rata-rata US$ 145 per M².
COWL - Rencana rights issue
PT Cowell Development (COWL) berencana rights issue dengan HMETD untuk menerbitkan 4.12 Miliar saham atau 84.5% dari modal ditempatkan dan disetor setelah rights issue. COWL menawarkan harga Rp 220 per saham dan menargetkan meraih dana Rp 905.52 Miliar. PT Gama Nusapala akan menjadi pembeli siaga. COWL akan menggunakan dana rights issue untuk ekspansi dengan 99.4% dana rights issue digunakan untuk membeli 99.98% saham PT Plaza Adika lestari dan sisa dana rights issue sekitar 0.60% akan digunakan untuk modal kerja.
GZCO - Proyeksi kinerja
Manajemen PT Gozco Plantations (GZCO) memperkirakan kinerja penjualan Q3 2012 mencapai Rp 150 Miliar seiring dengan meningkatnya kinerja pada musim panen Agustus hingga September lalu. GZCO diperkirakan membukukan produksi CPO mencapai 10,000 ton pada September lalu, naik signifikan dari produksi 3,000 - 4,000 ton per Bulan. Pada 1H 2012 produksi minyak sawit GZCO tercatat sebanyak 19,816 ton. Sementara itu GZCO tengah mengkaji rencana akuisisi lahan perkebunan di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat untuk meningkatkan luas areal tertanam.
KRAS - Pembangunan Dermaga
PT Kratakatau Steel (KRAS) melalui anak usahanya, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), telah vmelakukan groundbreaking untuk pembangunan Dermaga 6 senilai Rp 735 Miliar. Pelabuhan sepanjang 600 meter di Cilegon, Banten untuk merespons beroperasinya Krakatau Posco dan pembangunan pabrik blast furnace. Pembangunan Dermaga 6 ditargetkan selesai pada Desember 2013.
SSIA - Akuisisi Baskhara Utama
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya, PT Karya Sedaya Sejahtera, mengakuisisi PT Baskhara Utama Sedaya dengan membeli 45.62% saham dari PT Baskhara Lokabuana dengan nilai transaksi mencapai Rp 87.02 Miliar. Karya Sedaya juga mengambil alih piutang Baskhara utama berupa uang muka setoran modal. Nilai transaksi pengalihan piutang setara Rp 28.06 Miliar. Karya Sedaya akan menambah modal Baskhara Utama Rp 166.52 Miliar. Baskhara Utama diketahui menguasai 45.62% saham PT Lintas Marga Sedaya yang merupakan pemegang hak pengusahaan ruas tol Cikampek-Palimanan. SSIA akan mendanai semua transaksi dengan kas internal.