Daily News 23/10
October 23, 2012 No. 370
ASRI - Marketing sales
PT Alam Sutera Realty (ASRI) membukukan kenaikan marketing sales 9M 2012 sebesar 39.13%Yoy mencapai Rp 3.27 Triliun Vs Rp 2.3 Triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Pencapaian tersebut setara dengan 91.4% dari target penjualan ASRI tahun ini senilai Rp 3.5 Triliun. Perolehan marketing sales masih didominasi penjualan tiga kluster residensial di Kawasan Alam Sutera, Serpong, dan Tangerang yang mencapai Rp 2.79 Triliun. Sedangkan superblok yang berada di Pasar Kemis, Tangerang berkontribusi marketing sales sekitar Rp 479 Miliar. Recurring income yang berasal dari pusat perbelanjaan, convention centre dan office tower masih belum banyak berkontribusi terhadap penjualan ASRI.
BBNI - Kinerja 9M 2012
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 24.5%Yoy menjadi Rp 5.04 Triliun Vs Rp 4.05 Triliun pada 9M 2011 lalu, yang didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 19%Yoy menjadi Rp 11.2 Triliun serta kenaikan non-interest income sebesar 0.6%Yoy menjadi Rp 5.75 Triliun. Pendapatan operasional tercatat naik 12.1%Yoy menjadi Rp 16.95 Triliun. Posisi CAR tercatat sebesar 17.1% pada 9M 2012 (16.7% pada 9M 2011) dengan Gross NPL 3.4% (3.8% pada 9M 2011), ROE 19.7% (18.9% pada 9M 2011), dan LDR 76.8% (78.3% pada 9M 2011).
BNGA - Rencana emisi obligasi
PT Bank CIMB Niaga (BNGA) telah mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk menerbitkan obligasi senilai total Rp 8 Triliun dimana untuk tahap I akan diluncurkan obligasi senilai Rp 2 Triliun yang terdiri dari dua seri. Seri A senilai Rp 600 Miliar bertenor 3 tahun menawarkan kupon 7.35% dan Seri B senilai Rp 1.4 Triliun bertenor 5 tahun menawaran kupon 7.75%. Pefindo dan Fitch Ratings Indonesia memberikan rating idAAA terhadap rencana emisi obligasi BNGA. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi kredit.
BNLI - Rencana rights issue
PT Bank Permata (BNLI) akan menggelar rights issue pada akhir tahun ini. Saham baru yang diterbitkan adalah saham kelas B sebanyak 1.64 miliar lembar saham (15.38% saham) dengan rasio 11:2 pada harga pelaksanaan Rp 1,215 per lembar. Pemegang saham yang berhak atas rights issue adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham BNLI per 4 Desember 2012. Tujuan rights issue ini untuk memperkuat struktur modal, mendukung pertumbuhan bisnis dan ekspansi kredit dengan estimasi rasio kecukupan modal (CAR) BNLI akan naik 2.1%.
GTBO - RUPSLB berlangsung ricuh
RUPSLB PT Garda Tujuh Buana (GTBO) berlangsung ricuh karena Presiden Komisaris Fakir Chand dilarang memasuki ruangan rapat karena dianggap tidak berhak mengikuti RUPSLB. Fakir Chand, yang juga menjabat Direktur PT Garda Minerals (pemilik 26% saham GTBO) dianggap memasuki status quo karena telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya pada 17-21 September lalu. Fakir merasa tertipu oleh oknum perusahaan karena dirinya tidak pernah merasa mengalihkan saham ke pihak manapun.