Daily News 09/11
November 09, 2012 No. 382
AISA - Rencana emisi obligasi dan akuisisi
PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) berencana menerbitkan obligasi senior di 1Q 2013 senilai Rp 1 Triliun untuk refinancing utang bank. Laporan keuangan 3Q 2012 sedang diaudit untuk rencana penerbitan obligasi tersebut. AISA tercatat memiliki utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek mencapai Rp 602.23 Miliar. Akhir tahun ini, AISA berencana mengakuisisi PT Subafood Pangan Jaya senilai Rp 100 Miliar dan dananya diambil dari belanja modal tahun ini. Akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat pasar bihun di Jawa Barat dan Jakarta.
APLN - Kinerja penjualan
PT Agung Podomoro Land (APLN) membukukan nilai prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 4.95 vTriliun pada 10M 2012, sedikit dibawah target akhir tahun sebesar Rp 5 Triliun. Kontribusi terbesar bverasal dari segmen penjualan hunian residensial, dimana Proyek Green Bay Pluit memberi kontribusi tervbesar sebanyak 42% terhadap penjualan, yang diikuti oleh Podomoro City sebesar 26%.
JAWA - Perubahan pemegang saham mayoritas
Keluarga Soedarjo melalui PT Sinar Kasih Abadi telah menjadi pengendali PT Jaya Agra Wattie (JAWA) pada 11 Oktober 2012 setelah menambah kepemilikan sahamnya menjadi 51% dari sebelumnya sebesar 21%. Sinar Kasih Abadi, perusahaan perdagangan bahan baku hasil pertanian mengakuisisi 30% saham milik PT Aji Lebur Seketi dengan transaksi sekitar Rp 283.1 Miliar. Setelah transaksi tersebut, Sinar Kasih menjadi pemegang saham mayoritas JAWA sebesar 51% sedangkan pemilik Aji Lebur, keluarga Hadi Surya memiliki 19% saham dan 30% saham lainnya dimiliki oleh publik.
SMRA - Rencana Akuisisi
PT Sumarecon Agung (SMRA) berencana mengakuisisi lahan di daerah Bodetabek senilai Rp 1 triliun dengan luas 100-200 Ha yang akan digunakan untuk membangun township. Saat ini SMRA telah memiliki 3 township di area Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi. Sumber pendanaan akan diambil dari kas internal dan penerbitan saham non-HMETD. SMRA telah menjual saham non-HMETD sebanyak 340 juta lembar (4.9%) dengan total nilai Rp 527 Miliar. Perseroan memiliki opsi untuk melepas saham non-HMETD dengan jumlah total sebanyak 10% dengan nilai minimal Rp 1,500 per saham, sisa 5.1% akan dijual tahun depan.