Daily News 21/01

January 21, 2013 No. 427
BSDE - Penjualan Lahan

PT Bumi Serpong Damai (BSDE) akan menjual lahan seluas 75-95 Ha dengan total nilai Rp 2 Triliun kepada 2 anak perusahaan yang berberntuk joint venture (JV). BSDE akan menjual lahan seluas 75-85 Ha dengan total nilai Rp 1.3-1.4 Triliun kepada JV yang dibentuk dengan Hong Kong Land, perusahaan yang dimiliki Jardine Matheson, dimana BSDE memiliki 51% saham dalam JV tersebut. Penjualan yang kedua seluas 10 Ha dengan nilai Rp 600 Miliar kepada JV dimana perusahaan hanya memiliki 33% saham.
DKFT - Rencana pembangunan pabrik dan PLTU
PT Central Omega Resources (DKFT) menargetkan dapat membangun pabrik pengolahan nikel dan pembangkit tenaga listrik tenaga uap (PLTU) tahun ini dengan nilai kedua proyek mencapai US$ 700 Juta. DKFT sedang mencari lahan di Morowali dan Jawa Timur untuk proyek tersebut dan kemungkinan perusahaan akan mencari mitra atau menerbitkan obligasi untuk proyek PLTU. Kapasitas PLTU 3x70 MW dengan nilai proyek US$ 350 Juta. DKFT telah membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan Taiwan, E United Grup sebagai pengelola pabrik pengolahan atau smelter nikel berkapasitas 200,000 ton per tahun. Perusahaan itu bernama PT Yieh United Omega. DKFT memiliki 40% saham dan sisanya dikuasai E United Group.
INCF - Delisting
Otoritas PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghapus paksa (forced delisting) saham PT Amstelco Indonesia (INCF). Pihak otoritas bursa mengumumkan saham INCF dihapus dari pencatatan bursa mulai 19 Februari 2013. BEI juga melepas suspensi saham INCF di pasar negosasi terhitung sesi I perdangangan pada tanggal 21 Januari-18 Februari 2013. Sementara enam emiten lainnya, PT Indo Setu Bara Resources (CPDW), PT Panasia Filament Inti (PAFI), PT Central Proteinaprima (CPRO), PT Siwani Makmur (SIMA), PT Panca Wiratama Sakti (PWSI), dan PT Berlian Laju Tanker (BLTA) telah mendapatkan peringatan dari BEI untuk memeberikan rencana bisnis.
TOBA - Belanja modal
PT Toba Bara Sejahtera (TOBA) menganggarkan belanja modal US$ 27 Juta tahun ini. Anggaran belanja tahun ini seluruhnya diambil dari kas internal perusahaan. TOBA akan menggunakan belanja modal untuk mengembangkan infrastruktur salah satu anak usaha, PT Admitra Baratama Nusantara. Rencananya, Admitra akan membangun jalan distribusi batubara di tahun ini, ekspansi ini juga untuk mendukung produksi maupun penjualan batubara perusahaan. Tahun ini, TOBA menargetkan produksi 5.8 juta-6.4 juta ton batubara naik 5.45%-16.4% dibandingkan produksi 2012 yang diperkirakan sebanyak 5.5 juta ton.