Daily News 01/02

February 01, 2013 No. 435
BBRI - Kinerja 2012

PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 6% menjadi senilai Rp 36.5 Triliun pada tahun 2012 dengan laba operasi dan laba bersih masing-masing tumbuh 28.7% serta 22% menjadi Rp 22.7 Triliun dan Rp 18.7 Triliun. NIM turun turun menjadi 8.42% dari 9.58%, ROE turun menjadi 38.66% dari 42.49% dan NPL Gross turun menjadi 1.78% dari 2.30%.
HEXA - Kinerja 9M 2012
PT Hexindo Adiperkasa (HEXA) membukukan kenaikan tipis atas laba bersih 9M 2012 (laporan keuangan berakhir pada 31 Maret) menjadi US$ 48.61 Juta Vs US$ 48.24 Juta pada 9M 2011 lalu. Pendapatan tercatat naik 3.9%Yoy menjadi US$ 476.9 Juta. Laba operasi tercatat naik 0.7%Yoy menjadi US$ 64.9 Juta.
INCO - Rencana kerjasama
Sumitomo Metal Mining Co. (produsen nickel terbesar di Jepang) menjalin kerjasama dengan PT Vale Indonesia (INCO) terkait rencana pembangunan pabrik pengolahan nickel di Indonesia. Kedua perusahaan tengah mempersiapkan kajian awal proyek seperti dampak lingkungan sebelum melakukan feasibility study. Sumitomo tercatat memiliki 20.09% saham INCO.
PGAS - Target volume distribusi gas dan belanja modal
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) menargetkan volume distribusi gas naik antara 5%-10% pada tahun ini. Kenaikan target volume distribusi dikarenakan pertumbuhan industri gas yang terus bertambah seiring tumbuhnya permintaan sektor industri dan rumah tangga. Manajemen PGAS mengungkapkan distribusi gas di Indonesia masih terkendala oleh ketersediaan infrastruktur serta kontrak jangka panjang ekspor ke luar negeri. untuk itu PGAS tahun ini mengalokasikan belanja modal US$ 500 Juta. Sekitar US$ 300 Juta akan PGAS gunakan untuk menambah jaringan distribusi dan penambahan pipa gas. Sementara sisa dana capex sebesar US$ 200 Juta akan dialokasikan untuk pengembangan unit penampungan dan regasifikasi terapung (FSRU) di Lampung dengan kapasitas pengeluaran gas 240 mmcfd yang ditargetkan selesai tahun 2015.
PTPP - Rencana spin-off
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan proses spin-off anak perusahaan yang bergerak di industri properti dapat terealisasi pada 1Q 2013. PTPP berencana menerbitkan saham anak perusahaan di bursa pasca spin-off. Keputusan melakukan pemisahan usaha sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan peneriman dari dua lini bisnis Utama: proyek infrastruktur dan properti. Tahun ini PTPP berencana membangun kawasan mixed-use residensial di Surabaya, serta membangun proyek apartemen di Kali Malang, Jakarta. Kontribusi pendapatan dari sektor properti saat ini hanya mencapai 5% dari total pendapatan, dimana segmen konstruksi memberi kontribusi 75% dan segmen engineering, procurement and construction (EPC) mencapai 30%.