Daily News 04/02
February 04, 2013 No. 436
IPO - PT Nusa Raya Cipta
PT Nusa Raya Cipta, anak usaha PT Surya Semesta Internusa (SSIA) yang bergerak di bidang konstruksi akan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) pada 2Q 2013. Nusa Raya Cipta akan melepas 20%-30% saham dengan nilai perolehan diperkirakan mencapai Rp 200-300 Miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja sedangkan sisanya untuk investasi di beberapa proyek konstruksi. Saat ini kontrak baru Nusa Raya Cipta sepanjang tahun lalu mencapai RP 2.5 Triliun dan saat ini Nusa Raya Cipta telah mendapatkan kontrak baru Rp 700 Miliar. Nusa Raya Cipta telah menunjuk Ciptadana Sekuritas sebagai penjamin emisi.
ANTM - Target produksi emas
PT Aneka Tambang (ANTM) menargetkan produksi emas mencapai 3,316 kg tahun ini. Angka tersebut meningkat 16.4% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 2,849 kg. Untuk meningkatkan produksi tersebut, ANTM akan meningkatkan produksi emas di tambang Pongkor (Jawa Barat) tahun ini. Manajemen mengungkapkan pada tahun ini, produksi emas di Pongkor diperkirakan naik menjadi 2,001 kg atau 17.7% dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 1,700 kg dan tambang di Cibaliung (Banten), ANTM menargetkan produksi 1,315 kg lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi tahun lalu sebesar 1,149 kg. Selain itu ANTM juga terus meningkatkan kegiatan ekplorasi di Muara Manderas (Jambi), Papandayan (Jawa Barat), serta di Bengkulu Utara.
EXCL - Kinerja 2012
PT XL Axiata (EXCL) membukukan penurunan tipis atas laba bersih 2012 sebesar 3%Yoy menjadi Rp 2.74 Triliun Vs Rp 2.83 Triliun pada 2011 lalu kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14.8%Yoy menjadi Rp 20.97 Triliun tahun lalu. Naiknya kinerja pendapatan didukung oleh pertumbuhan pada layanan data sebesar 50%YoY, layanan SMS sebesar 16%YoY, dan layanan Voice sebesar 6%YoY. Namun demikian kenaikan pendapatan belum dapat menutup kenaikan beban infrastruktur, beban interkoneksi, dan beban lainnya sehingga menekan kinerja laba bersih.
SCPI - Rencana delisting
PT Schering Plough Indonesia (SCPI) berencana melakukan voluntary delisting dan telah menunjuk PT Bahana Securities untuk mengatur proses tersebut. Saat ini SCPI dimiliki oleh Merck Sharp & Dohme Corp. sebesar 64.59%, 24.6% oleh MSD Consumer Care Inc., dan 10.81% oleh investor publik.