Daily News 21/02

February 21, 2013 No. 449
Metal Sector - Pasar fisik timah Indonesia

Pemerintah akan memulai pasar fisik komoditas timah nasional, INATIN mulai 1 Juli 2013, yang diharapkan dapat menjadi acuan harga timah dunia. Timah yang diperjual belikan memiliki kadar paling rendah 99.9%. INATIN akan diperdagangkan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) setiap hari kerja antara pukul 14.50 hingga 15.00 WIB.
BSDE - Dua proyek joint venture
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menargetkan tambahan pemasukan dari penjualan lahan di BSD City senilai Rp 5 Triliun. Lahan seluas 68 Ha di BSD City dikelola PT Bumi Parama Wisesa, perusahaan joint venture yang disepakati pada Oktober 2012, dengan kepemilikan BSDE (51%) dan Hongkong Land (49%). Bumi Parama akan mengembangkan lahan untuk hunian kelas premium dan kawasan komersial.Sementara proyek BSDE yang lain juga akan membentuk perusahaan joint venture baru. Nantinya, perusahaan tersebut akan membeli lahan 10 Ha di BSD City yang digunakan untuk pusat perbelanjaan dan BSDE akan menjadi pemilik minoritas (33%). Dua proyek joint venture tersebut diperkirakan meningkatkan pertumbuhan marketing sales BSDE maupun pendapatan dan laba bersih pada tahun ini.
INDY - Ekspansi ke Papua
PT Indika Energy (INDY), melalui anak perusahaan PT Indika Multi Daya Energi, berencana membeli 10% participating interest atas blok Southwest Bird’s Head dari Total E&P Indonesia West Papua. Rencana akuisisi menunggu persetujuan pemerintah serta konfirmasi hasil due diligence.
PGAS - Kelanjutan proyek pipa gas
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) sedang mengkaji ulang rencana proyek pembangunan pipa gas yang menghubungkan wilayah Duri dan Dumai di Riau hingga ke Medan di Sumatera Utara (DDM). Langkah tersebut dilakukan setelah PGAS mendapat opsi untuk memenuhi pasokan gas. Pembangunan proyek pipa sepanjang 450 Km yang direncanakan pada tahun 2005 terus tertunda. Kepastian suplai gas menjadi dasar utama kelanjutan proyek pipa DDM. Manajemen PGAS mengungkapkan proyek pipa DDM sudah memasuki tahap penyelesaian perizinan dan pembangunan pipa diperkirakan sekitar tiga tahun dan membutuhkan biaya sekitar US$ 400 Juta.