Daily News 05/09
September 05, 2013 No. 580
AUTO - Kerjasama MetalArt Corporation
PT Astra Otoparts (AUTO) menandatangani perjanjian kerja sama dengan MetalArt Corporation, Jepang pada tanggal 2 September 2013. Kedua perusahaan tersebut akan mendirikan perusahaan patungan (joint venture) bernama PT MetalArt Astra ndonesia, MetalArt Corporation sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai 70% saham dan sisanya AUTO memiliki 30% saham. MetalArt akan memproduksi forging parts untuk di suplai pasar OEM kendaraan roda empat. Pabrik forging parts akan dibangun dengan lahan seluas 3.2 Ha di Karawang International Industrial City, Jawa Barat. Total nilai investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 45.3 Juta.
BBTN & PNBN - Rencana buyback saham
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank Pan Indonesia (PNBN) berencana melakukan buyback saham karena harga saham dinilai sudah terlalu rendah. Namun demikian ketatnya aturan perbankan Indonesia mengharuskan bank menyampaikan buyback dalam rencana bisnis bank yang akan dievaluasi oleh BI kendati telah mendapat persetujuan OJK. PNBN mengalokasikan dana sekitar Rp 150 Miliaruntuk membeli 214-300 juta lembar sahamnya.
BIPI - Penjualan dua anak usaha
PT Benakat Petroleum Energy (BIPI) menjual anak usahanya, PT Benakat Oil dan PT Indelberg Indonesia, kepada Goldwater Indonesia Inc. Nilai penjualan dua anak usaha tersebut sebesar US$ 78.5 Juta. Perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) telah ditandatangani pada 3 September 2013. Transaksi tersebut berjangka waktu sembilan bulan sejak ditandatangani PPJB tersebut. Goldwater merupakan anak usaha dari Interra Resources Ltd, perusahaan terbuka di Singapura.
FASW - Pinjaman bank
PT Fajar Surya Wisesa (FASW) berhasil mendapat pinjaman dari beberapa bank asing senilai total US$ 240 Juta dengan tenor 2 tahun yang dapat diperpanjang 2 tahun lagi. Sekitar US$ 100 Juta akan dialokasikan untuk belanja modal, US$ 120 Juta untuk refinancing utang jangka panjang, dan US$ 20 Juta sisanya untuk modal kerja.
KIJA - Turunkan alokasi belanja modal
Manajemen PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana menurunkan alokasi belanja modal 2H 2013 yang dialokasikan untuk akuisisi lahan senilai Rp 500 Miliar. Hingga saat ini KIJA telah menyerap sekitar 50% dari nilai tersebut. Manajemen memperkirakan kondisi pasar serta depresiasi Rupiah berpotensi memperlambat pertumbuhan pendapatan pada 2H 2013. Pada bulan Juli lalu KIJA menerbitkan obligasi global senilai US$ 350 Juta. Tekanan kurs tukar diharapkan berkurang seiring dengan penyelesaian pembangkit listrik di Bekasi yang berpotensi memberi recurring incomoe.