Daily News 06/09

September 06, 2013 No. 581
ADHI - Tunda rights issue

PT Adhi Karya (ADHI) menunda rencana penerbitan 30% saham baru melalui proses rights issue karena gejolak pasar modal. Sedianya tersebut dilaksanakan tahun ini karena telah mendapat persetujuan DPR sejak 2008 lalu. Pada awal tahun ini manajemen menargetkan dapat memperoleh dana senilai Rp 2 Triliun dari proses rights issue, yang akan dialokoasikan untuk mendukung belanja modal. ADHI membutuhkan dana untuk mendukung pembangunan proyek monorail koridor Kuningan - Bekasi Timur dan Cawang - Cibubur dengan investasi total mencapai Rp 1.2 Triliun.
BSDE - Tingkatkan belanja modal
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) berencana meningkatkan alokasi belanja modal sebesar maksimum Rp 1 Triliun tahun ini. Langkah tersebut diambil karena BSDE melakukan pembelian lahan di Epicentrum Kuningan (Jakarta Selatan) senilai Rp 450 Miliar yang belum dimasukan dalam rencana kerja tahunan. Awalnya alokasi belanja modal 2013 ditetapkan sebesar Rp 3 Triliun. Lahan di Epicentrum akan digunakan untuk pembangunan apartemen dan perkantoran, dimana untuk tahap pertama akan dibangun apartemen. Proyek tersebut rencananya akan dimulai tahun depan dengan nilai investasi mencapai Rp 320 Miliar. Tambahan dana belanja modal akan berasal dari kas internal yang saat ini jumlahnya mencapai Rp 4.7 Triliun.
ESSA - Private placement
PT Surya Esa Perkasa (ESSA) telah menerbitkan saham baru dalam penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Aksi private placement telah dilakukan pada 4 September 2013. ESSA menerbitkan 100 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3,000 per saham. Harga tersebut kembali ke perjanjian semula, sebelumnya ESSA sempat mengurangi harga penawaran menjadi Rp 2,800 per saham. Revisi harga dikarenakan kondisi pasar dan nilai tukar rupiah yang melemah. Seluruh saham akan diserap oleh Tribeca Wealth Inc. dan Tribeca akan menyetor Rp 300 Miliar ke ESSA. Hasil private placement untuk memenuhi kebutuhan setoran modal anak usaha, PT Panca Amara Utama atas pembangunan pabrik amoniak senilai US$ 750 Juta.
IATA - Private placement
PT Indonesia Air Transport (IATA) telah menyelesaikan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. IATA menjual 368.61 juta saham seri B dengan harga Rp 50 per saham dan meraih dana Rp 18.4 Miliar. Pembeli saham baru IATA adalah Marco Prince Corp.
TBIG - Rencana emisi obligasi
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) berencana menerbitkan obligasi rupiah dengan target perolehan dana diatas Rp 1 Triliun melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB). Seluruh dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan sebagai belanja modal kebutuhan ekspansi pembangunan menara telekomunikasi baru. TBIG berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebagai diversifikasi sumber pendanaan. Sebelumnya, TBIG telah menerbitkan obligasi global senilai US$ 300 Juta di 1Q 2013. Manajemen TBIG mengungkapkan rencana tersebut juga untuk menurunkan tekanan utang yang disebabkan penguatan dollar AS, meski TBIG juga sudah melakukan strategi lindung nilai (hedging) seluruh pinjaman valas.