Daily News 11/10

October 11, 2013 No. 606
IPO - PT Grand Kartech

PT Grand Kartech berencana IPO dengan menjual 320 juta saham (23.88% saham). Harga penawaran Rp 225-Rp 300 per saham dengan target perolehan dana Rp 72 Miliar-Rp 96 Miliar. Sekitar 51.63% dana IPO akan digunakan untuk pembangunan pabrik Karawang II. Sementara 43.22% dana IPO akan dialokasikan untuk membeli mesin baru, serta sisanya 5.15% lainnya akan digunakan untuk penambahan jumlah kendaraan operasional. Proses penawaran awal berlangsung 10-17 Oktober 2013 dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif 28 Oktober 2013. Apabila berjalan sesuai rencana, masa penawaran umum berlangsung 30 Oktober-1November 2013 dan listing pada 8 November 2013. PT Andalan Artha Advisindo (AAA) sekrutas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi.
ASRI - Marketing Sales 9M 2013
PT Alam Sutera Realty (ASRI) mencatat marketing sales senilai Rp 4.29 Triliun pada 9M 2013 tumbuh 17.5%Yoy dibanding 9M 2012 yang mencapai Rp 3.65 Triliun. Pertumbuhan tersebut karena adanya penjualan lahan di Cibitung kepada perusahaan afiliasi, PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) senilai Rp 1 Triliun. Area Serpong mencatat penjualan sebesar Rp 1.57 Triliun atau 36.5% dari total marketing sales, area Pasar Kemis berkontribusi Rp 1.71 Triliun atau 40% dari total marketing sales.
MNCN - Tutut menangkan sengketa saham TPI
Harga saham PT Media Nusantara Citra (MNCN) turun setelah keluar keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan kasasi Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) untuk mengambil alih stasiun televisi TPI (sekarang bernama MNC TV) yang saat ini dikuasai MNCN. Audience share MNC TV menjadi peringkat kedua setelah RCTI. Hakim memutuskan 75% saham yang dimiliki oleh perusahaan Harry Tanoesoedibjo yaitu PT Berkah Karya Bersama (BKB) tidak sah dan TPI atau MNC TV harus dikembalikan ke Tutut. Walaupun BKB kini tidak lagi memegang 75% saham TPI karena sudah dialihkan kepada MNCN.
PALM - Rencana rights issue
Manajemen PT Provident Agro (PALM) tengah mengkaji rencana penerbitan saham baru melalui proses rights issue. Dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal tahun depan. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 18 November 2013.