Daily News 16/10

October 16, 2013 No. 607
APLN - Marketing sales 9M 2013

PT Agung Podomoro Land (APLN) membukukan marketing sales sebesar Rp 4.04 Triliun pada 9M 2013, sekitar 67.3% dari target Rp 6 Triliun pada akhir tahun ini. Kontribusi terbesar marketing sales berasal dari proyek The Podomoro City Extension (44.8%), diikuti oleh Metro Park Residence (14.2%), Vimala Hills (12.8%), The Borneo Bay Residence di Balikpapan (10.5%), Grand Taruma (6.8%), dan Soho@Pancoran (5.9%). APLN meluncurkan Orchard Park di Batam pada akhir Agustus lalu dan Podomoro City Medan pada awal September lalu. Proyek di Batam diperkirakan memberi kontribusi pendapatan sekitar Rp 1.5 Triliun hingga Rp 2 Triliun dalam 4 tahun kedepan sedangkan proyek di Medan diperkirakan memberi kontribusi sekitar Rp 6 Triliun dalam 3 tahun kedepan. Proyek di Medan merupakan proyek superblok dengan target kelas atas, dimana APLN akan membangun lima menara apartemen, dua kondominium, sebuah menara perkantoran, shopping mall, dan hotel berbintang lima.
BUMI - S&P Turunkan peringkat
Standard & Poor’s Ratings Services (S&P) menurunkan peringkat kredit jangka panjang PT Bumi Resources (BUMI) dari CCC menjadi CC dengan outlook negatif. Penurunan peringkat terkait perjanjian penyelesaian pinjaman dengan CIC yang dinilai bermasalah. Dalam jangka pendek BUMI akan memperoleh keuntungan dari biaya bunga yang lebih rendah karena saat ini arus kas internal BUMI diperkirakan tidak cukup untuk membayar utang karena rendahnya harga batubara. Dalam jangka panjang, posisi EBITDA diperkirakan lebih rendah karena BUMI telah menjual kepemilikan atas anak perusahaannya.
SRIL - Rencana transaksi afiliasi
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana mengambil alih sebagian besar saham PT Sinar Pantja Djaja (SPD) dari PT Kapas Agung abadi (KAA) dan Iwan Kurniawan Lukminto senilai Rp 723.06 Miliar. Transaksi tersebut tergolong transaksi afiliasi dan material sehingga membutuhkan persetujuan RUPSLB 15 November 2013.
WSKT - Kontrak proyek 9M 2013
PT Waskita Karya (WSKT) hingga September 2013 membukukan proyek dengan kontrak senilai Rp 9.2 Triliun. Dari jumlah tersebut sebesar 6.4 Triliun diperoleh dari kontrak baru yang diperoleh di tahun ini. Sedangkan Rp 2.8 Triliun merupakan kontrak carry over dari tahun sebelumnya. WSKT menargetkan kontrak di tahun ini mencapai Rp 22 Triliun dimana kontrak baru Rp 14 Triliun dan carry over sebanyak Rp 8 Triliun. Manajemen WSKT mengungkapkan perolehan kontrak baru sepanjang 9M 2013 masih Rp 6.4 Triliun akan berat untuk mengejar target nilai kontrak tahun ini.