Daily News 01/11

November 01, 2013 No. 619
ASII - Kinerja 9M 2013

PT Astra Internasional (ASII) membukukan penurunan laba bersih komprehensif 9M 2013 sebesar 5.1%Yoy menjadi Rp 13.64 Triliun Vs Rp 14.37 Triliun pada 9M 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan pendapatan sebesar 0.1%Yoy menjadi Rp 141.84 Triliun. Naiknya beban pokok pendapatan dan operasional mengakibatkan laba periode berjalan turun 10.5%Yoy menjadi Rp 15.39 Triliun pada 9M 2013.
MDLN - Penerbitan Obligasi Global
PT Modernland Realty (MDLN) menerbitkan obligasi global senilai US$ 150 juta yang mendapatkan peringkat B dari Fitch Ratings. Nilai penerbitan tersebut berkurang dari rencana awal senilai US$ 300 juta. Hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk akuisisi 51% saham Keppel Land di PT Mitra Sindo Sukses (MSS) dan PT Mitra Sindo Makmur (MSM), pengembang Jakarta Garden City. Saat ini perseroan telah memiliki 49% saham pada MSS dan MSM.
SMGR - Kinerja 9M 2013
PT Semen Indonesia (SMGR) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 15.3%Yoy menjadi Rp 3.9 Triliun Vs Rp 3.4 Triliun pada 9M 2012 lalu. kenaikan kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 27.2%Yoy menjadi Rp 17.4 Triliun Vs Rp 13.7 Triliun pada 9M 2012 lalu. Posisi laba operasi tercatat naik 19.4%Yoy menjadi Rp 5.1 Triliun pada 9M 2013.
SMRA - Emisi obligasi
PT Summarecon Agung (SMRA) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2 Triliun yang terdiri dari obligasi konvensional senilai Rp 1.4 Triliun dan sukuk ijarah senilai Rp 600 Miliar. Untuk tahap pertama akan diluncurkan obligasi senilai total Rp 600 Miliar yang terdiri dari obligasi konvensional Rp 450 Miliar dan sukuk ijaran Rp 150 Miliar dengan tenor 5 tahun. Sekitar 70% dana hasil emisi akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dan 30% sisanya untuk modal kerja. Pefindo memberi peringkat id A+ terhadap rencana emisi obligasi SMRA. Rencana tersebut menunggu pernyataan efektif yang diperkirakan didapat pada 2 Desember 2013. Masa penawaran awal ebrlangsung pada 1-20 November.
WIKA - Fokus proyek lama
PT Wijaya Karya (WIKA) pada tahun depan akan lebih fokus ke proyek lama dan tidak terlalu berharap proyek konstruksi karena berbarengan dengan proses pemilu. Manajemen WIKA mengungkapkan sebagian proyek yang didapat WIKA merupakan proyek pemerintah, pertumbuhan bisnis pada tahun depan yang pasti tidak seperti sekarang karena tahun politik. Sejauh ini sekitar 20% dari total proyek yang WIKA kerjakan adalah proyek pemerintah dan melihat pengalaman sepanjang 2013, penyerapan anggaran pemerintah tidak terlalu baik. Namun WIKA optimis dapat mencapai target laba yang ditetapkan pada awal tahun ini.