Daily News 29/01

January 29, 2014 No. 676
DSNG - Alokasi belanja modal

PT Dharma Satya Nusantara (DSNG) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 80 Juta tahun ini yang akan digunakan untuk memperluas areal tanam serta membangun pabrik baru serta. Kebutuhan dana belanja modal akan berasal dari dana kas internal dan pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp 475 Miliar bertenor 6 tahun yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia (BBCA). Saat ini DSNG tercatat memiliki lahan seluas 110,000 Ha dan menargetkan untuk menanam 20,000 Ha dalam dua tahun kedepan dengan perkiraan nilai investasi US$ 5,500 per Ha untuk penanaman baru. DSNG memproduksi 335,730 ton CPO tahun lalu, naik 30.7%Yoy dibandingkan dengan kinerja 2012.
KPIG - RUPS berikan persetujuan rights issue
PT MNC Land (KPIG) mendapat persetujuan RUPSLB terkait rencana menerbitkan saham baru dengan target perolehan dana sebesar Rp 2.22 Triliun. Sekitar Rp 956.02 Miliar dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk membeli 55.91% saham Bali Nirwana, Rp 600 Miliar untuk akuisisi lahan dan Rp 658.05 Miliar sisanya untuk mendukung modal kerja. Pasca akuisisi, Bali Nirwana diharapkan dapat memberi kontribusi sebesar 24% terhadap total pendapatan KPIG. Tahun ini KPIG menargetkan membukukan kenaikan pendapatan sekitar 54%Yoy menjadi Rp 895 Miliar tahun ini dari perkiraan pendapatan Rp 581 Miliar tahun lalu.
SDRA - Akuisisi oleh Woori
Woori Bank dari Korea Selatan mengakuisisi 27% saham Bank Saudara (SDRA) senilai Rp. 713.1 miliar atau Rp. 933 per saham. Saham yang diakuisisi milik Arifin Panigoro dan PT. Medco Intidinamika. Setelah akuisisi kepemilikan Woori Bank pada SDRA mencapai 33%.
TOWR - Percepat pelunasan utang
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) berencana mempercepat pelunasan utang senilai Rp 3 Triliun kepada PT Bank Negara Indonesia (BBNI) yang akan jatuh tempo pada 2018. Pinjaman sebesar itu akan dibayar melalui dana hasil emisi obligasi anak perusahaan ( PT Profesional Telekomunikasi Indonesia - Protelindo) senilai Rp 1 Triliun dan sisanya Rp 2 Triliun akan berasal dari kas internal. Protelindo berencana menerbitkan obligasi yang terdiri dari dua seri dimana Seri A bertenor 3 tahun menawarkan kupon 10% hingga 10.75% dan Seri B bertenor 5 tahun dengan kisaran kupon 10.25% hingga 11%.