Daily News 30/01

January 30, 2014 No. 677
DEWA - Investor pertanyakan penjaminan utang

Langkah PT Darma Henwa (DEWA) menjamin utang PT Dinamika Reka Geoteknik (DRG) kepada Read Finance Company Ltd. senilai US$ 92.8 Juta dinilai janggal karena melebihi 20% ekuitas dewa yang tercatat sebesar US$ 254.6 Juta pada 9M 2013 lalu. DEWA menjamin utang DRG dengan menggunakan piutang usaha atas jasa tambahan yang diperoleh perusahaan dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Dalam keterbukaan informasi disebutkan bahwa DEWA akan mengalihkan pekerjaan (subkontrak) tersebut kepada DRG, dimana DRG membutuhkan pendanaan dari Read Finance. Manajemen DEWA menyebutkan penjaminan tersebut adalah transaksi material yang tidak memerlukan persetujuan RUPSLB. Transaksi dinilai janggal karena jumlah asset DRG hanya sebesar Rp 2.5 Miliar. Karena tidak dijelaskan apakan DEWA dan DRG merupakan pihak terafiliasi atau tidak, maka motif pemberian jaminan utang menjadi pertanyaan besar bagi para investor.
JSMR - Anggaran jalan tol rusak
PT Jasa Marga (JSMR) menyiapkan anggaran Rp 300 Miliar untuk memperbaiki beberapa ruas jalan tol yang rusak dikarenakan banjir. Anggaran tersebut sudah masuk dalam belanja modal sebesar Rp 5.4 Triliun yang berasal dari kas internal perusahaan. Biaya perbaikan jalan dibutuhkan seiring dengan ruas baru JSMR yang bertambah dan kenaikan volume kendaraan. JSMR menargetkan volume lalulintas kendaraan sebanyak 1.36 miliar unit tahun ini. Jumlah tersebut naik 8.8% dari perkiraan volume lalulintas kendaraan sekitar 1.25 miliar unit pada tahun lalu. Saat ini, JSMR masih fokus mengikuti tender tol Medan-Kualanamu, Sumatera Utara sepanjang 60 Km.
PBRX - Rencana pembangunan pabrik
PT Pan Brothers (PBRX) berencana membangun tujuh pabrik melalui anak usahanya, PT Eco Smart Garmen Indonesia. Pembangunan pabrik direncanakan secara bertahap selama tiga tahun. Dana pembangunan pabrik berasal dari hasil rights issue sebesar Rp 1.01 Triliun. Anggaran untuk membangun pabrik Rp 608 Miliar dari total rights issue. Untuk tahun ini, PBRX hanya akan membangun empat pabrik baru dengan nilai investasi US$ 34.2 Juta. Tahap selanjutnya, PBRX akan membangun dua pabrik di tahun depan dan satu pabrik pada 2016. Untuk itu, PBRX menganggarkan belanja modal US$ 37 Juta pada tahun ini dengan rincian US$ 34 Juta untuk bangun pabrik dan sisanya untuk perawatan dan meningkatkan kualitas mesin.